Liburan di Tokyo! Nikmati Layanan untuk Keluarga dan Anak di karaksa hotel

Menjelajahi 7 Spot Wisata Sejarah Nagasaki dengan Trem!

Layanan ini termasuk iklan berbayar.
article thumbnail image

Nagasaki terkenal dengan pemandangan malamnya yang cantik. Selain itu, pada zaman Edo, Nagasaki menjadi satu-satunya tempat untuk melakukan perdagangan internasional di Jepang selama masa isolasi nasional. Di artikel kali ini, MATCHA akan mengajak Anda untuk menjelajahi spot wisata sejarah Nagasaki....

Ditulis oleh

Saya dulu tinggal di Jepang dan berhasil menaklukkan 78 dari 100 kastil terkenal dan 12 menara kastil yang masih ada dalam waktu 8 tahun. Sebagai seorang penggemar sejarah, saya juga memiliki gairah terhadap bisbol dan drama Jepang, yang mendorong saya untuk mengunjungi semua 47 prefektur. Saya berharap dapat menyampaikan tidak hanya pemandangan Jepang tetapi juga lebih banyak budaya dan gaya hidup Jepang.

more

Mengelilingi Spot Wisata Sejarah Nagasaki dengan Trem

長崎路面電車

Ada banyak jalan menanjak di Kota Nagasaki sehingga Anda akan jarang melihat orang yang mengendarai sepeda di sini. Selain itu, bagi orang yang tidak terbiasa dengan jalanan sempit dan berkelok-kelok akan kesulitan untuk mengendarai mobil di kota ini.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. MATCHA akan mengajak Anda jalan-jalan mengelilingi Kota Nagasaki dengan menggunakan trem!

Biaya trem di Nagasaki dipatok dengan harga 130 yen untuk satu kali perjalanan. Selain pembayaran berupa uang tunai, Anda juga bisa membayar dengan menggunakan IC Cards (kartu untuk mengakses angkutan umum), seperti Suica, Pasmo, dan sebagainya.

Jika dalam sehari melakukan perjalanan lebih dari 3 kali, Anda cukup membeli tiket one day pass dengan harga 500 yen. Praktis dan lebih hemat, bukan? Anda bisa mengecek lokasi pembelian tiket trem one day pass di sini. Karcis trem juga dijual di loket tiket di Stasiun JR Nagasaki.

Tiket one day pass memungkinkan Anda untuk bebas memilih hari perjalanan yang diinginkan. Anda bisa membeli tiket ini pagi-pagi sekali di hari H ataupun beberapa hari sebelum memulai perjalanan wisata ini.

Jadwal operasi trem untuk jalur trem nomor 1 dan nomor 3 adalah setiap 5 menit, sedangkan jalur trem nomor 4 dan nomor 5 beroperasi setiap 10 hingga 20 menit sekali.

Selanjutnya, MATCHA akan memperkenalkan spot wisata yang ada di sekitar tempat perhentian di sepanjang rute trem.

1. Halte Heiwa Koen

Naiklah jalur trem nomor 1 dari Stasiun JR Nagasaki untuk sampai ke halte trem Heiwa Koen. Anda bisa pergi ke spot-spot yang pernah mengalami serangan bom atom, seperti Taman Heiwa Koen (Taman Perdamaian), Museum Bom Atom Nagasaki, Katedral Urakami, dan spot lainnya dari halte trem ini.

Heiwa Koen, Taman Untuk Mendoakan Perdamaian Dunia

長崎原爆

Pada tanggal 9 Agustus 1945 pukul 11.02, pasukan Amerika Serikat menjatuhkan bom atom yang meluluhlantakkan Distrik Urakami, Nagasaki. Ini adalah senjata nuklir kedua dalam sejarah umat manusia dan senjata nuklir terakhir yang digunakan dalam peperangan.

Untuk mengenang peristiwa tersebut, di Taman Heiwa Koen dibangunlah monumen yang menunjukkan pusat ledakan.

長崎平和公園

Bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki dikatakan memiliki daya ledakan 1,5 kali lipat dibandingkan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Sekitar 500 meter dari pusat ledakan terdapat sebuah katedral, yaitu Katedral Urakami. Namun, dalam sekejap bom atom menghancurkan Katedral Urakami dan hanya menyisakan satu bagian tembok yang masih utuh.

Tembok katedral ini dipindahkan ke dalam taman dan saat ini berfungsi sebagai monumen untuk menyampaikan betapa mengerikannya dampak yang disebabkan oleh bom atom.

長崎原爆地層

Di taman ini, Anda juga bisa melihat stratum (lapisan tanah dan batuan) Kota Nagasaki setelah mengalami serangan bom atom. Akibat ledakan bom atom yang menghasilkan suhu tinggi, stratum di kota ini pun bercampur dengan kaca yang meleleh, genting rumah, batu bata, dan sebagainya. Stratum ini menjadi salah satu bukti nyata kehancuran yang sangat tragis dari dampak ledakan bom atom.

Apabila ingin mempelajari lebih lanjut mengenai kehancuran dan para penyintas dari ledakan bom atom, Anda bisa mengunjungi Museum Bom Atom Nagasaki yang ada di dekat taman ini.

長崎平和祈念像

Di dalam Taman Heiwa Koen ada Patung Peringatan Perdamaian raksasa. Setiap aspek patung tersebut memiliki makna penting. Tangan kanan patung tersebut yang menunjuk ke arah langit, mengingatkan kita akan ancaman senjata nuklir. Tangan kiri terulur dan menunjuk ke cakrawala melambangkan perdamaian dunia. Sosok dalam patung tersebut memiliki ekspresi khusyuk yang bertujuan untuk mendoakan para korban dari tragedi yang tragis ini.

Katedral Urakami, Bukti kehancuran dari Bom Atom

浦上天主堂

Katedral Urakami yang hancur akibat ledakan bom atom dibangun kembali pada tahun 1959.

Setelah perang usai, dari sisa reruntuhan api akibat ledakan bom atom ditemukan bagian kepala Patung Bunda Maria yang tampak mengerikan karena terbakar. Saat ini, patung tersebut diabadikan di salah satu sudut gereja dan menjadi sosok yang akan terus berdoa untuk perdamaian dunia.

浦上天主堂鐘

Di dekat bangunan gereja ini, Anda bisa melihat sisa-sisa reruntuhan seperti bekas menara lonceng gereja pada foto di atas. Puing-puing tersebut menjadi pengingat bagi semua orang akan tragisnya dampak dari ledakan bom atom.

2. Halte Urakami Eki Mae

Selain Katedral Urakami, terdapat spot wisata Kuil Sanno yang juga menjadi saksi bisu dashyatnya kehancuran akibat bom atom. Anda cukup berjalan kaki sekitar 20 menit dari Museum Bom Atom Nagasaki atau Katedral Urakami untuk sampai ke Kuil Sanno.

Jika pergi dengan menggunakan trem, halte terdekat untuk menuju Kuil Sannno adalah Halte Urakami Eki Mae. Anda bisa naik trem jalur nomor 1 atau nomor 3 dari Halte Heiwa Koen.

Kuil Sanno, Torii dan Pohon Kamper Raksasa yang Tetap Berdiri Kokoh

片腳鳥居

Kuil Sanno yang terletak sekitar 900 meter dari pusat ledakan bom atom pun ikut mengalami kerusakan parah. Bangunan utama kuil hancur total dan hanya satu pilar dari gerbang torii yang tersisa hingga sekarang.

Torii yang disebut sebagai gerbang torii berkaki satu ini menjadi saksi hidup dari tragedi bom atom dan sangat dicintai oleh penduduk setempat.

長崎山王神社

Di halaman kuil ada pohon kamper yang tidak luput dari kebakaran akibat bom atom. Namun, ajaibnya tunas-tunas baru bermunculan dan tumbuh menjadi pohon yang kokoh seperti foto di atas.

山王神社楠

Pohon kamper raksasa ini juga sangat terkenal karena menjadi tema dalam lagu yang berjudul Kusunoki (pohon kamper). Lagu ini ditulis dan dibawakan oleh penyanyi sekaligus aktor Jepang, Masaharu Fukuyama yang merupakan kelahiran Nagasaki. Selama bertahun-tahun, kekuatan pohon ini menjadi sumber harapan dan kekuatan bagi masyarakat Nagasaki.

3. Halte Yachiyo-Machi

Jika berjalan sekitar 30 menit dari Kuil Sanno, terdapat Museum 26 Martir yang akan mengajak Anda mempelajari tentang sejarah agama Kristen di Nagasaki.

Halte trem terdekat untuk sampai ke museum ini adalah Yachiyo-Machi. Anda bisa pergi dengan naik trem jalur nomor 1 dan nomor 3.

Museum 26 Martir, Tragedi Eksekusi Agama Kristen di Jepang

二十六聖人

Pada akhir abad ke-16, Toyotomi Hideyoshi yang berkuasa saat itu mengeluarkan maklumat larangan nasional terhadap agama Kristen. Dia juga mengeksekusi 26 orang yang menganut agama Kristen dan misionaris yang terus melakukan propaganda. Dua puluh enam orang ini adalah martir Kristen pertama di Jepang.

Pada tahun 1862, 26 orang ini dikanonisasi menjadi santo oleh Pope Pius IX. Kanonisasi adalah proses pemberian gelar menjadi seorang santo atau santa. Santo atau santa sendiri adalah umat kristiani yang selama hidupnya telah melakukan kebajikan, meneladani agama Kristen, dan dianggap sebagai pahlawan. Kemudian, menjelang 100 tahun setelah kanonisasi, tepatnya pada tahun 1962, dibangun monumen peringatan di lokasi eksekusi tersebut.

二十六聖人記念館

Selain memperkenalkan sejarah agama Kristen di Jepang, Anda juga bisa mempelajari kehidupan santo atau santa, sejarah para pemeluk agama Kristen yang menjalankan keyakinannya sebagai martir ataupun penganut agama Kristen tersembunyi di sini.

長崎二十六聖人

Ruang terbuka Museum 26 Martir ini dikelilingi oleh pagar disekitarnya. Di antara pagar berwarna hitam ini, ada pagar bercat putih yang merujuk pada Gereja Oura, tempat ibadah umat Kristen tertua di Jepang. Nama resmi Gereja Oura yang menjadi harta nasional Jepang ini adalah Basilika 26 Martir Jepang. Sebuah gereja yang didedikasikan untuk 26 martir tersebut.

4. Halte Dejima

Dejima adalah pulau buatan yang digunakan sebagai penghubung antara Jepang dan dunia Barat selama zaman Edo. Halte trem terdekat untuk sampai ke sini adalah halte trem Dejima. Anda hanya bisa naik jalur trem nomor 1 untuk sampai Dejima. Jadi, berhati-hatilah jangan sampai salah naik jalur trem.

Dejima, Satu-Satunya Gerbang Menuju Dunia Luar

Dahulu Dejima adalah pulau buatan berbentuk kipas yang menghadap ke teluk Nagasaki.

Pada zaman Edo, Jepang memiliki "kebijakan sakoku" atau disebut juga dengan "isolasi nasional", yaitu kebijakan menutup diri dengan membatasi hubungan Jepang dan dunia luar. Namun, pedagang-pedagang dari luar, seperti Portugal dan Belanda, yang tinggal di daerah itu tetap diizinkan untuk melakukan perdagangan dengan Jepang. Dejima adalah satu-satunya gerbang Jepang di bawah kebijakan isolasi nasional yang masih terbuka untuk negara Eropa.

Pada akhir zaman Edo, perusahaan dagang ditutup karena adanya penghapusan kebijakan isolasi nasional. Pada tahun 1904, seiring dengan perbaikan Pelabuhan Nagasaki, laut di sekitar Dejima direklamasi sehingga Dejima tidak tampak seperti sebuah pulau lagi.

Tidak hanya kehilangan identitasnya sebagai sebuah pulau, bangunan, serta taman bergaya Jepang yang dulunya ada di pulau ini juga ikut menghilang. Akan tetapi, setelah Perang Dunia II, Kota Nagasaki mulai merestorasi bangunan lama.

Saat ini, bangunan dari tiga era, yaitu tahun 1820-an, 1860-an, dan zaman Meiji telah dipugar. Jika berjalan-jalan di sini, Anda dapat merasakan sejarah yang masih sangat kental di Nagasaki.

5. Halte Meganebashi

Jembatan Meganebashi adalah jembatan batu lengkung pertama di Jepang yang dibangun di Nagasaki pada abad ke-17.

Naiklah trem jalur nomor 5 jurusan "Shinchi Chukagai" dari halte Dejima lalu turun di halte trem Meganebashi.

Shippoku Ryori, Perpaduan Kuliner dari Budaya Tiongkok dan Barat

卓袱料理

Selain Portugal dan Belanda, Jepang juga masih melakukan hubungan dagang dengan Tiongkok di Nagasaki, meskipun berada di bawah kebijakan isolasi nasional. Dulu, terdapat permukiman orang-orang Tiongkok atau disebut juga dengan pecinan (Chinatown) yang dibangun di dekat daerah Meganebashi. Bahkan sampai saat ini, bangunan bergaya Tiongkok seperti Kuil Buddha (Kofukuji) masih dilestarikan di sini.

Jika mampir ke Meganebashi, MATCHA merekomendasikan Anda untuk mencicipi shippoku ryori, hidangan yang telah mendapat pengaruh budaya Tiongkok dan Eropa. Ada banyak restoran yang menyajikan shippoku ryori di sekitar Meganebashi. Cobalah untuk mengunjungi salah satunya, ya.

長崎桌袱料理

Hidangan shippoku ryori disajikan dalam piring besar yang diletakkan di atas meja bundar sehingga pengunjung dapat dengan mudah berbagi hidangan satu sama lain. Shippoku ryori adalah hidangannya tidak dimasak dengan gaya tradisional Jepang. Sebaliknya, hidangan ini memiliki ciri khas yang telah dipengaruhi budaya Tiongkok dan Eropa.

Konon katanya, hidangan ini awalnya diperkenalkan oleh penduduk Tiongkok yang tinggal di pecinan. Kemudian, akibat pengaruh berbagai budaya, termasuk pengaruh budaya Barat, shippoku ryori menjadi hidangan khas Nagasaki yang unik.

Foto di atas menunjukkan hidangan yang tampak lezat dari restoran terkenal bernama Ichiriki. Di sini, pengunjung dapat mencicipi menu shippoku ryori saat makan siang dan makan malam. Namun, Anda sebaiknya melakukan reservasi sebelum datang ke sini.

6. Halte Oura Tenshudo

Dari Meganebashi, naiklah trem jalur nomor 5 menuju halte Oura Tenshudo dan Anda akan menemukan berbagai spot wisata sejarah, seperti Taman Glover, Gereja Oura, dan spot-spot lainnya yang bisa dikunjungi. Selain itu, di sekitar sini juga ada banyak toko dan restoran, lho.

Taman Glover, Bagunan Kayu Bergaya Barat Tertua di Jepang

Menjelajahi 7 Spot Wisata Sejarah Nagasaki dengan Trem!

Sumber foto: 'Taman Glover', Salah Satu Situs Warisan Dunia di Nagasaki

Pada tahun 1859, setelah isolasi nasional Jepang dihapuskan, 3 pelabuhan Jepang, yaitu Nagasaki, Yokohama, dan Hakodate dibuka untuk melakukan hubungan internasional. Saat itu, ada seorang pria bernama Thomas Glover yang berasal dari Skotlandia datang ke Jepang.

Thomas Glover membangun bangunan gaya barat di sebuah bukit di sebelah Pelabuhan Nagasaki dan tinggal di sana. Dia berkontribusi dalam modernisasi Jepang dengan mengembangkan tambang batu bara dan galangan kapal.

Kediaman bekas Glover yang dibangun pada tahun 1863 merupakan bangunan kayu bergaya barat tertua yang masih ada di Jepang. Bangunan ini juga terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya Dunia sebagai aset struktur, yaitu "Situs Revolusi Industri Meiji Jepang: Besi dan Baja, Perkapalan dan Pertambangan Batu Bara".

哥拉巴園

Selain kediaman Glover yang masih dijaga kelestariannya, di Taman Glover juga terdapat beberapa bangunan bergaya barat pada zaman Meiji. Anda juga bisa menikmati keindahan berbagai macam bunga dari 4 musim di sini.

Dari pertengahan Juli hingga awal bulan Oktober, di malam hari tempat ini akan diterangi oleh cahaya lampu untuk menciptakan suasana romantis. Selain itu, pemandangan kota di malam hari yang terlihat dari taman juga menjadi daya tarik tempat ini sehingga sayang untuk dilewatkan.

Rekomendasi Hotel di Sekitar Taman Glover

Gereja Oura, "Penemuan Iman Kristen"

大浦天主堂

Gereja Oura berada di atas bukit yang menghadap ke tempat eksekusi 26 martir yang telah dijelaskan sebelumnya. Dibangun pada tahun 1865 setelah Pelabuhan di Nagasaki dibuka, gereja ini awalnya diperuntukkan bagi orang Perancis beragama Kristen yang datang ke Nagasaki.

Satu bulan setelah gereja selesai dibangun, puluhan orang Kristen tersembunyi Jepang mengunjungi gereja ini. Para umat kristiani tersembunyi tersebut menyampaikan kepada pendeta Perancis itu bahwa mereka juga memiliki keyakinan yang sama seperti beliau.

Peristiwa sejarah ini disebut dengan "penemuan iman Kristen". Berkat kejadian tersebut, keberadaan Kristen tersembunyi yang diam-diam tetap mempertahankan kepercayaannya sebagai pemeluk agama Kristen di Jepang selama 250 tahun pun terungkap ke masyarakat.

Penemuan iman Kristen ini disebut sebagai keajaiban terbesar dalam sejarah agama-agama di dunia.

長崎大浦天主堂

Pada tahun 2018, Gereja Oura terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO sebagai salah satu aset alokasi, yaitu "Kristen tersembunyi di wilayah Nagasaki dan Amakusa".

7. Inasayama, Salah Satu dari 3 Pemandangan Terindah di Dunia

長崎夜景

Ketika pergi ke Nagasaki, Anda tidak boleh melewatkan panorama malam Nagasaki yang sangat eksotis. Namun, di antara panorama malam yang bisa dinikmati di Nagasaki, panorama malam dari Gunung Inasayama menjadi salah satu dari 3 pemandangan malam terindah yang dipilih pada tahun 2012 setelah Hongkong dan Monako. Anda bisa naik kereta gantung dari Stasiun Fuchi Jinja menuju observatorium yang ada di puncak Gunung Inasayama untuk menikmati pemandangan malam ini.

Ada 2 cara untuk pergi ke Stasiun Fuchi Jinja. Pertama, jika pergi dengan trem, turun di halte trem Takasamachi dan berjalan sekitar 15 menit. Selain itu, Anda juga bisa melakukan reservasi dengan bus antar jemput gratis, yaitu Nagasaki Ropeway yang berangkat dari Stasiun Nagasaki.

Kucing dan Manusia yang Hidup Berdampingan di Kota

長崎市

Ketika berjalan-jalan di Kota Nagasaki, Anda akan sering melihat banyak kucing berkeliaran di mana-mana. Nah, ada beberapa teori yang menjelaskan alasan kucing-kucing ini berkeliaran di jalanan Kota Nagasaki. Pertama, ada yang mengatakan bahwa di sini terdapat banyak gang sempit yang membuat mobil sulit masuk sehingga minim terjadi kecelakaan lalu lintas. Kedua, karena iklim yang hangat menyebabkan kucing yang berkeliaran di kota pun semakin banyak.

長崎貓

Sebagian besar kucing di Nagasaki ini disebut "omagari neko" atau kucing ekor bengkok" yang berasal dari Indonesia.

Hal ini dikarenakan, selama masa perdagangan internasional di Dejima, sebuah kapal dagang Belanda yang singgah ke Nagasaki membawa kucing berekor bengkok asal Indonesia. Kucing ini digunakan untuk membasmi tikus-tikus yang ada di atas kapal mereka.

Jadi, menurut cerita penduduk setempat, kucing-kucing ini mendarat di Nagasaki dan terus berkembang biak hingga menghasilkan populasi kucing berekor bengkok yang banyak.

長崎蜂蜜蛋糕

Anda juga bisa membeli manisan dan pernak-pernik dengan motif kucing di sekitar Meganebashi, seperti kastela dengan hiasan gambar kucing berekor bengkok.

Ada banyak pernak-pernik kucing yang lucu dan camilan yang bisa Anda beli sebagai oleh-oleh!

Wisata 1 Hari dengan Trem yang Sangat Direkomendasikan

Alur wisata 1 hari: Nagasaki Eki Mae – Heiwa Koen – Urakami Eki Mae – Yachiyo-Machi – Dejima – Meganebashi – Oura Tenshudo.

Anda bisa mengawali perjalanan wisata ini dengan mengunjungi situs sejarah tentang bom atom. Selanjutnya, belajar tentang Agama Kristen yang sempat menjadi agama yang dilarang di Jepang. Kemudian, lanjutkan perjalanan Anda menjelajahi waktu dengan kembali ke zaman Edo di pulau buatan Dejima. Sebagai penutup, Anda bisa belajar tentang sejarah modernisasi Jepang di Taman Glover.

Menyusuri Sejarah Nagasaki dengan Trem

Nagasaki yang menjadi satu-satunya jendela dunia bagi Jepang pada zaman Edo telah mengalami sejarah yang penuh gejolak. Mulai dari eksekusi penganut agama Kristen, modernisasi Jepang di zaman Meiji, hingga serangan bom atom yang dijatuhkan oleh tentara sekutu ketika Perang Dunia II.

Nah, Anda bisa menjelajahi sejarah Kota Nagasaki mulai dari zaman Edo hingga zaman Meiji selama seharian hanya dengan menggunakan trem. Yuk, jalan-jalan ke Nagasaki dan merasakan sejarahnya yang tidak akan habis untuk dibahas.


※Artikel ini merupakan artikel terjemahan dari bahasa Mandarin Tradisional yang diterbitkan pada tanggal 3 September 2020.

Silakan cek informasi terbaru MATCHA melalui Facebook, Twitter, dan Instagram!

Ditulis oleh

Callie

Saya dulu tinggal di Jepang dan berhasil menaklukkan 78 dari 100 kastil terkenal dan 12 menara kastil yang masih ada dalam waktu 8 tahun. Sebagai seorang penggemar sejarah, saya juga memiliki gairah terhadap bisbol dan drama Jepang, yang mendorong saya untuk mengunjungi semua 47 prefektur. Saya berharap dapat menyampaikan tidak hanya pemandangan Jepang tetapi juga lebih banyak budaya dan gaya hidup Jepang.

more
Informasi dalam artikel ini berdasarkan pada informasi saat liputan atau penulisan. Ada kemungkinan terjadi perubahan pada konten dan biaya layanan maupun produk setelah artikel ini diterbitkan. Silakan konfirmasi pada penyedia layanan atau produk yang bersangkutan. Di dalam artikel ada kemungkinan tercantum tautan afiliasi. Harap pertimbangkan secara matang sebelum membeli atau memesan produk melalui afiliasi.

Populer

There are no articles in this section.