Start planning your trip
Peralatan Minum Teh Jepang: Panduan untuk Teko, Mangkuk, dan Pernak-perniknya
Ingin menikmati teh hijau ala Jepang, tapi bingung dengan peralatan apa saja yang dipakai? Artikel ini akan menjadi panduan bagi Anda. MATCHA telah merangkum informasi seputar berbagai peralatan yang diperlukan untuk menikmati teh ala Jepang, perbedaannya, hingga tempat membelinya.
Peralatan Minum Teh Hijau ala Jepang
Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata "ryokucha", atau teh hijau?
Sebagian orang mungkin akan membayangkan beragam jenis teh hijau, seperti sencha (teh hijau yang tumbuh dengan sinar matahari langsung), gyokuro (teh hijau yang tumbuh dalam bayang-bayang pohon), atau hojicha (teh hijau panggang). Kemudian, sebagian lainnya mungkin akan membayangkan berbagai camilan lezat yang terbuat dari daun teh.
Jika berbicara tentang oleh-oleh dari Jepang, daun teh dan camilan pendamping teh merupakan sejumlah produk terpopuler di kalangan wisatawan. Namun, MATCHA merekomendasikan set peralatan minum teh ala Jepang yang cantik untuk menyempurnakan oleh-oleh Anda.
Berikut ini MATCHA akan menjelaskan peralatan minum teh yang biasa digunakan oleh orang Jepang saat minum teh hijau. Ssst... siap-siap untuk terkagum-kagum ya! Set peralatan minum teh yang akan MATCHA kenalkan berikut akan menambah pesona dan keanggunan pada waktu minum teh Anda.
Cangkir Teh Yunomi, Mangkuk Teh Sencha, dan Gelas
Jika Anda menginginkan set perlengkapan minum teh ala Jepang untuk pertama kalinya, MATCHA sarankan untuk membeli cangkir teh yunomi dan mangkuk teh sencha.
Yunomi sendiri merupakan cangkir silinder panjang yang biasanya digunakan untuk minum teh hijau di rumah. Cangkir ini paling baik untuk menyeruput teh secara perlahan karena dengan bentuknya tersebut mencegah panas keluar.
Di sisi lain, mangkuk sencha (kumidashi) memiliki bentuk seperti cangkir teh yang mulutnya lebih lebar. Bahkan, sebagiannya didekorasi dengan pola yang indah. Sementara, sebagian lainnya dibakar hingga memiliki warna glasir yang indah. Mangkuk teh ini seringnya disediakan spesial untuk para tamu.
Saat musim panas, akan sangat menyenangkan jika menikmati teh hijau dengan menuangkan teh yang dingin ke dalam gelas, bukan? Anda pun dapat bersantai dengan mengagumi tampilan teh yang menyegarkan dalam gelas bening. Seperti foto di atas, gelas bening cantik dengan dihiasi pola terpotong di permukaan dapat membuat waktu minum teh Anda menjadi menyenangkan.
Teko Kyusu
Dengan menikmati minum teh menggunakan cangkir yunomi dan mangkuk sencha saja, Anda sudah dapat merasakan suasana minum teh ala Jepang. Namun, jika Anda mencari sesuatu yang lebih spesial, MATCHA merekomendasikan untuk menggunakan teko kyusu.
Teko kyusu merupakan sejenis teko yang secara khusus digunakan untuk menyeduh teh hijau. Meskipun tampilan luarnya mungkin menyerupai teko biasa, tetapi teko ini memiliki bentuk yang sedikit berbeda. Teko ini memiliki bentuk yang lebih pendek dan secara keseluruhan lebih kecil dari teko biasa.
Daun teh hijau, akan melepaskan zat tanin yang membuat rasa menjadi pahit jika semakin lama direndam dalam air panas. Untuk mengatasi hal tersebut, bentuk teko kyusu ini dibuat cukup kecil untuk menyajikan teh. Ini sangat kontras dengan teh hitam, yang biasanya disimpan dalam teko dan dituangkan ke dalam cangkir sebanyak yang dibutuhkan.
Teko kyusu pun memiliki beberapa jenis, yaitu yokote, uwate, dan ushirode. Jenis yokote memiliki pegangan samping yang tegak lurus dengan cerat. Jenis uwate memiliki pegangan atas. Sedangkan pada jenis ushirode, memiliki pegangan di sisi yang berlawanan (belakang) dari cerat.
Untuk teko jenis ushirode umumnya ditemukan di negara-negara dengan budaya teh yang berkembang pesat, seperti Tiongkok dan Taiwan. Namun, untuk teko jenis yokote seperti yang ditampilkan pada foto di atas, di Jepang sendiri merupakan termasuk jenis yang unik, lho! Jenis ini dicirikan oleh penuangannya yang mudah hingga tetes terakhir.
Piring Chataku dan Nampan Obon
Bagi Anda yang tertarik untuk membeli satu set peralatan teh lengkap, maka pastikan untuk memasukkan chataku (piring cangkir teh) dan nampan obon dalam daftar Anda.
Chataku merupakan piring tempat mangkuk sencha diletakkan. Mudahnya, Anda dapat menganggap sebagai piring yang ditemukan dalam satu set bersama dengan cangkir teh. Chataku ini digunakan terutama untuk menunjukkan sebuah keramahan kepada tamu yang berkunjung.
Demikian pula untuk nampan obon, atau nampan teh yang sering digunakan kala menyajikan teh kepada tamu.
Ada beragam nampan obon yang tersedia, seperti nampan kayu, nampan berpernis merah atau hitam, nampan dengan tatahan pecahan kerang, dan lainnya. Semua nampan tersebut akan menghadirkan keindahan peralatan teh Anda.
Tempat Membeli Peralatan Teh ala Jepang
Peralatan teh yang diperkenalkan dalam artikel ini dapat diperoleh dengan relatif mudah di Jepang. Di bawah ini sejumlah tempat yang menjual peralatan teh tersebut:
Toko Peralatan Dapur dan Department Store di Jepang
Teko kyusu dan cangkir yunomi biasanya tersedia dalam kisaran harga yang terjangkau mulai dari 1.000 yen hingga 3.000 yen di toko peralatan dapur. Anda juga dapat menemukannya dijual di NITORI, toko ritel perabotan rumah tangga, dan MUJI, lifestyle store atau toko ritel yang menjual berbagai macam barang kehidupan. Bila tertarik, cobalah untuk mengunjunginya secara langsung ke gerai fisik ataupun daringnya.
Selain itu, peralatan teh dari produsen tembikar terkemuka di Jepang juga tersedia di department store. Harganya cukup mahal, berkisar antara 3.000 yen hingga 10.000 yen. Namun, peralatan teh tersebut sangat cocok untuk hadiah bagi seseorang yang spesial, atau bisa juga sebagai set peralatan teh khusus untuk Anda sendiri. Bila tertarik, pergilah ke bagian peralatan makan di department store.
Daerah Penghasil Tembikar di Jepang
Gelas yunomi buatan Kutani yang dilapisi dengan pernis bubuk emas (kintsugi).
Tertarik untuk melihat peralatan teh ala Jepang yang memukau? Bagaimana kalau mengunjungi kota-kota dan produsen tembikar di seluruh Jepang? Berikut ini ulasan MATCHA terkait sejumlah produsen tembikar di seluruh Jepang.
Produsen tembikar Kutani asal Prefektur Ishikawa, produk tembikarnya memiliki ciri dengan desainnya yang kaya warna pada porselen putihnya. Selain itu, ada pula Shigaraki asal Prefektur Shiga, yang memiliki kehangatan sederhana pada produk tembikarnya. Sedangkan untuk tembikar Hagi asal Prefektur Yamaguchi, ditandai dengan warna-warna lembut, seperti warna hijau zamrud pucat, merah muda pucat, dan lainnya. Setiap daerah akan memiliki warna, corak, dan tekstur yang berbeda pada produk tembikarnya.
Berkeliling ke daerah penghasil tembikar untuk menemukan set peralatan teh khusus untuk Anda, tampaknya menjadi ide yang bagus, bukan?
Nikmati Teh Hijau yang Bersejarah bersama Peralatan Teh yang Cantik
Budaya teh dibawa dari Tiongkok ke Jepang oleh kentoshi (※1) dan para biksu yang belajar di luar negeri antara abad ketujuh dan kesembilan. Namun, setelah itu konon budaya teh tersebut sempat menghilang.
Sekitar abad ke-12, sebuah budaya teh dari Dinasti Song (960-1279 M) diperkenalkan ke Jepang, yang meliputi penggilingan daun teh menjadi bubuk halus dan melarutkannya ke dalam air panas. Budaya ini kemudian populer di Jepang dan yang dikenal sebagai matcha. Upacara minum teh Jepang, atau sado, di mana matcha lazim digunakan, juga turut menjadi populer di kalangan pendeta Buddha dan prajurit samurai sekitar akhir abad ke-12.
Sementara itu, teh tidak dipopulerkan di kalangan publik sampai Zaman Edo. Rakyat biasa saat itu akan meminum rebusan daun yang mirip dengan sencha, yang memiliki warna coklat muda.
Pada abad ke-18, para petani teh di Uji, Kyoto, menemukan metode pembuatan teh yang menjadikan warna teh menjadi hijau. Inilah yang menjadi asal muasal dari teh hijau yang dikenal saat ini.
Tidak seperti matcha yang populer di kalangan kelas atas, teh hijau secara historis dicintai oleh kalangan masyarakat umum. Set peralatan teh yang dibuat khusus untuk teh hijau memiliki yo no bi (※2) yang bersahaja.
Saat berada di Jepang, perluaslah ketertarikan Anda dari yang hanya berfokus ke teh hijau saja menjadi ke peralatan tehnya juga. Kemudian, nikmatilah teh hijau tersebut bersama dengan keindahan peralatan teh Jepang yang sederhana.
※1 Kentoshi: Misi pertukaran ke Tiongkok oleh Istana Kekaisaran Jepang untuk mempelajari budaya dan sistem Tiongkok yang sangat baik pada Dinasti Tang (618-907 M).
※2 Yo no bi: Mengacu pada keindahan yang ada dalam kepraktisan. Sebuah frasa yang digunakan untuk perabotan rumah tangga sehari-hari.
Referensi: Sencha-do Tokyo "Sejarah panjang, lamun singkat seputar teh Jepang. Menelusuri akar dan perkembangan matcha dan sencha", Yamamasa Koyamaen "Sejarah matcha", Itoen "Sejarah teh di Jepang"
Artikel terkait
All photos by Pixta
Writer/Editor