Inilah Pesona Samudra Pasifik yang Wajib Diketahui di Kota Iwaki, Prefektur Fukushima!

Kuliner Lokal, Festival, dan 12 Spot Intagrammable di Prefektur Gifu!

Layanan ini termasuk iklan berbayar.
article thumbnail image

Selain Shirakawa-go dan Hida-Takayama yang telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia, Prefektur Gifu memiliki banyak spot wisata unik lainnya yang wajib dikunjungi. Dalam artikel ini, MATCHA akan memperkenalkan festival, kuliner lokal, spot wisata, dan hal menarik lainnya dari Prefektur Gifu.

Tanggal terbit :

Mengenal Prefektur Gifu

Prefektur Gifu terletak hampir di tengah-tengah Pulau Jepang, tepat di sebelah utara Nagoya. Anda bisa menikmati bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan, beberapa kota dan desa yang masih kental dengan unsur sejarah, serta berbagai pesona lainnya dari Prefektur Gifu.

Terdapat perbedaan iklim dan kebiasaan antara wilayah utara dan selatan yang menjadi ciri khas dari Prefektur Gifu. Hal ini menyebabkan, bagian utara dari Prefektur Gifu disebut sebagai "wilayah Hida" dan bagian selatan disebut dengan "wilayah Mino". Setiap wilayah tersebut memiliki spot wisata terkenal yang wajib untuk dikunjungi. Jika ingin jalan-jalan ke wilayah Hida, silakan pergi dari Stasiun JR Takashiyama, sedangkan untuk mengunjungi spot wisata di wilayah Mino, akan lebih praktis apabila memulai perjalanan dari Stasiun JR Gifu.

Meskipun akses transportasi ke Prefektur Gifu cukup praktis menggunakan kereta dari Nagoya, tidak tersedia rute transit langsung dari Tokyo. Oleh karena itu, supaya perjalanan lebih praktis, MATCHA merekomendasikan Anda untuk pergi dari Nagoya atau Toyama.

Daftar Isi

Rekomendasi Spot Wisata di Wilayah Hida

1. Shirakawa-go, Situs Warisan Dunia yang Wajib Dikunjungi

白川郷

Sumber foto: Shirakawago Travel Guide - Access, Things to Do,  and Food

Desa Shirakawa terletak di Distrik Ogimachi, memiliki 100 unit rumah bergaya gassho-zukuri (※1) yang berukuran besar maupun kecil. Desa ini telah tercatat dalam Situs Warisan Budaya Dunia sebagai wilayah yang menyajikan pemandangan desa pertanian di Jepang. Bahkan sampai sekarang banyak penduduk yang masih aktif melakukan kegiatannya di desa ini. Anda bisa melihat sekilas kehidupan penduduk desa yang juga menjadi daya tarik dari Desa Shirakawa-go.

Pesona lainnya yang akan membuat Anda takjub adalah panorama pegunungan yang ada di sekitar Shirakawa-go yang selalu berubah-ubah setiap musimnya. Khususnya, saat musim dingin akan diadakan acara iluminasi musim dingin yang sangat populer di kalangan pengunjung. Jumlah penduduk di Shirakawa-go terbilang cukup banyak. Jadi, harap berhati-hati saat memasuki area pribadi penduduk, kecuali beberapa rumah seperti rumah Wada dan Nagase yang terbuka untuk umum.

Selain itu, di sekitar Shirakawa-go tidak tersedia akses kereta sehingga untuk mengunjungi tempat ini Anda harus menyewa mobil atau menggunakan bus.

※1: Gassho zukuri adalah rumah tradisional dengan bentuk atap yang curam. Disebut demikian karena menyerupai "gassho", yaitu formasi menyatukan kedua telapak tangan seperti pose sedang berdoa.

2. "Hida-Takayama", Pintu Gerbang Untuk Menjelajahi Wilayah Hida

飛騨高山

Sanmachi-dori, Photo by Pixta

Hida-Takayama adalah julukan untuk Kota Takayama yang terletak di wilayah utara Prefektur Gifu. Kota ini dijuluki demikian karena berada di pusat wilayah Hida.

Spot wisata pertama yang ingin MATCHA perkenalkan di Hida-Takayama adalah "Sanmachi-dori". Tempat ini berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun JR Takayama. Ketika berjalan-jalan di Sanmachi-dori, Anda bisa merasakan suasana pada zaman Edo yang masih dilestarikan hingga saat ini pada rumah penduduk dan toko-toko. Selain itu, ada banyak spot wisata kuliner, seperti pabrik sake lokal, restoran Hida wagyu (daging sapi premium Hida), dan lain-lain.

Anda bisa mengunjungi beberapa pilihan spot wisata lainnya di sekitar Sanmachi-dori. Sebagai contohnya, "Takayama Jinja" yang memiliki sejarah bangunan sekitar 350 tahun lalu. Ada juga "Hida Bussankan" yang menyediakan aneka pilihan produk lokal serta alternatif spot wisata lainnya yang tidak kalah menarik.

Stasiun JR Takayama menyediakan fasilitas kereta dan bus dengan rute tetap ke berbagai tempat sehingga memudahkan Anda untuk mengunjungi spot wisata populer di Hida, seperti Shirakawa-go dan Shinhotaka Ropeway. Selama Festival Takayama pada musim semi dan musim gugur, area ini paling banyak dikunjungi oleh wisatawan. Untuk informasi lebih detail, silakan lihat bagian penjelasan festival pada artikel ini.

3. Mengunjungi Latar Tempat Film Anime Terkenal di "Hida Furukawa"

飛騨古川

Sumber foto: Menikmati Wisata dalam Film "Kimi no Na Wa" di Hida Furukawa, Gifu

Di dekat Kota Takayama, terdapat spot wisata yang dikenal dengan Hida Furukawa yang terletak di Furukawa-cho, Kota Hida. Daerah ini masih melestarikan suasana kota tuanya yang asri. Di sepanjang Sungai Seto yang mengalir ke kota terdapat shirakabe dozo (gudang berdinding putih) yang berjajar dengan kokoh. Ketika mengunjungi kota ini, perasaan damai akan menyelimuti hati Anda karena menyaksikan keramahtamahan penduduk.

Pesona lainnya dari Hida Furukawa yang telah menarik banyak perhatian orang-orang adalah daerah ini menjadi latar tempat film anime yang populer pada tahun 2016, yaitu "Kimi no Na Wa". Banyak pencinta film yang datang ke sini untuk melihat secara langsung lokasi yang pernah muncul dalam film anime tersebut. Mulai dari Stasiun JR Hida Furukawa, "Kuil Hida Sannomiya Hie", hingga "Perpustakaan Kota Hida", dan banyak lagi.

Nah, ada julukan khusus bagi orang-orang yang berwisata mengunjungi spot-spot yang menjadi latar tempat dari film dan drama, lho. Kegiatan semacam ini disebut dengan seichi junrei atau secara literal berarti ziarah ke tempat suci yang menjadi gaya liburan populer di Jepang.

4. Menikmati Perjalanan Menuju Cakrawala dengan "Shinhotaka Ropeway"

新穂高ロープウェイ

Photo by Pixta

Okuhida Onsenkyo terletak di perbatasan antara Prefektur Gifu dan Nagano. Di sini terdapat Shinhotaka Ropeway, sebuah kereta gantung yang akan membawa Anda ke ketinggian 2.156 meter untuk menikmati pemandangan menakjubkan.

Shinhotaka Ropeway terdiri dari 4 stasiun dan 2 gondola. Anda bisa berganti kendaraan di Stasiun Nabehira Koegen untuk sampai ke stasiun kereta gantung. Stasiun perpindahan ini dilengkapi dengan fasilitas, seperti onsen, toko roti, dan lain-lain.

Gondola yang ada di kereta gantung kedua adalah satu-satunya gondola dengan 2 lantai di Jepang. Ketika kereta gantung perlahan-lahan naik, pemandangan yang terlihat dari kejauhan akan sangat memanjakan mata. Tanpa disadari, Anda akan berseru kegirangan karena dapat menyaksikan pemandangan seindah itu. Durasi perjalanan sekitar 15 menit sudah termasuk waktu saat berganti kendaraan dengan biaya sekitar 1.600 yen untuk orang dewasa dan 800 yen untuk anak-anak.

Ada sebuah gardu pandang di stasiun pemberhentian terakhir, yaitu di Stasiun Nishihotakaguchi. Anda bisa menikmati pemandangan 360 derajat dari pegunungan Alpen Utara yang telah mendapat 2 bintang oleh Michelin Green Guide Japan.

Untuk sampai ke Shinhotaka Ropeway dibutuhkan sekitar 1 jam 40 menit dengan Bus Nouhi dari Stasiun Takayama. Tersedia tempat parkir yang luas pada keberangkatan pertama Stasiun Kereta Shinhotaka dan stasiun perpindahan di Stasiun Nabehira Kogen sehingga Anda bisa menyewa mobil.


5. Kulit Halus dan Lembut Setelah Berendam di "Gero Onsen"

下呂温泉

Funsenchi, Photo by Pixta

Gero Onsen adalah mata air yang terletak di sepanjang Sungai Hida. Bersama dengan Arima Onsen di Prefektur Hyogo dan Kusatsu Onsen di Prefektur Gunma, Gero Onsen menjadi salah satu dari 3 onsen yang terkenal di Jepang. Gero Onsen dijuluki sebagai "air panas kecantikan" karena airnya memiliki reputasi sebagai air yang lembut sehingga akan membuat kulit Anda menjadi halus.

Ada banyak penginapan yang menyediakan fasilitas perjalanan sehari untuk menikmati mata air di Gero Onsen. Jika membeli tiket Yumeguri Tegata Onsen Pass (1.300 yen termasuk pajak) yang dijual di toko oleh-oleh dan minimarket, Anda bisa memilih 3 pemandian di 20 ryokan (penginapan ala Jepang) yang telah berafiliasi dengan Gero Onsen. Selain Gero Onsen, di tepi Sungai Hida terdapat pemandian terbuka, yaitu Funsenchi (tiket masuk gratis). Bawalah baju renang untuk bisa menikmati fasilitas pemandian di alam terbuka ini.

Gero Onsen dekat dengan Stasiun Gero yang akan memudahkan Anda untuk bepergian dengan kereta. Jika naik limited express dari Stasiun Nagoya, Anda bisa langsung transit ke Gero Onsen tanpa harus berganti kendaraan.

Yuk, Naik Bus Antarkota atau Bus Malam! Dapatkan Tiketnya dengan Harga Murah di Sini

Rekomendasi Spot Wisata di Wilayah Mino

6. Pemandangan Bak di Negeri Dongeng di "Kolam Monet"

モネの池

Photo by Pixta

Nah, cobalah bayangkan sebuah kolam dengan air yang jernih dihiasi oleh bunga lili air serta ikan mas berwarna-warni berenang dengan anggun ke sana ke mari. Tidakkah Anda merasa seperti tersedot ke dalam salah satu lukisan karya Claude Monet? Suasana di sini memang terdengar seperti gambaran dari seni lukis "Lili Air" karya Claude Monet yang terkenal, tetapi sebenarnya deskripsi indah ini mengacu pada Kolam Monet di Kota Seki, Gifu.

Awal mulanya, kolam ini adalah sebuah reservoir tanpa nama yang ada di dalam halaman Kuil Nemichi. Akan tetapi, belakangan ini, banyak orang yang datang dari jauh dengan membawa kamera mereka untuk mengabadikan keindahan kolam ini secara langsung.

Waktu terbaik untuk melihat bunga lili air dan hydrangea mekar di sini adalah dari bulan Juni hingga Septemper. Anda juga bisa datang selama musim gugur pada bulan Oktober sampai November. Keindahan kolam akan semakin terpancar, terutama di pagi hari, ketika sinar matahari mulai memancarkan sinarnya yang sangat pas menjadi latar untuk berfoto.

Halte bus terdekat di sekitar Kolam Monet adalah Ajisaien-mae, tetapi karena jumlah bus yang beroperasi menuju tempat ini tidak banyak, MATCHA menyarankan Anda untuk menyewa mobil. Di sekitar area kolam Monet tersedia parkir gratis.

Jika kesulitan menemukan Kolam Monet, cobalah untuk pergi ke Taman Bunga Itadori. Taman bunga dan kolam ini letaknya berdekatan sehingga akan membantu Anda untuk sampai ke Kolam Monet.

7. Metode Memancing Tradisional yang Artistik di "Sungai Nagara, Gifu"

鵜飼

Photo by Pixta

Ukai adalah metode tradisional Jepang dalam memancing ikan dengan memanfaatkan burung kormoran untuk menangkap ikan sungai. Metode ukai bisa disaksikan di Sungai Uji di Kyoto dan Sungai Mikuma di Prefektur Oita. Namun, memancing ikan dengan burung kormoran di Sungai Nagara secara khusus telah ditetapkan sebagai Kekayaan Budaya Takyat Takbenda. Ukai juga menjadi tradisi musim panas yang mewakili Prefektur Gifu.

Di malam musim panas, dengan dipandu oleh cahaya api unggun, perahu nelayan yang membawa burung kormoran untuk memancing tampak seperti adegan di atas pertunjukkan teater.

Musim penangkapan ikan diadakan setiap malam dari tanggal 11 Mei sampai 15 Oktober, kecuali saat air sungai meluap karena banjir. Anda bisa menyaksikan proses penangkapan ikan dengan burung kormoran di tepi sungai, tetapi MATCHA merekomendasikan Anda untuk melihatnya lebih dekat dari atas yakatabune (rumah kapal tradisional).

Untuk melakukan reservasi yakatabune, silakan kunjungi situs resmi Kantor Kapal Pengamatan Ukai, Kota Gifu. Biaya yang dikenakan mulai dari 2.900 yen untuk orang dewasa. Situs ini sudah mendukung bahasa Inggris, Mandarin Tradisional dan Sederhara, serta Korea.

Naiklah bus rute tetap dari Stasiun JR Gifu atau Stasiun Meitetsu Gifu dan turun di halte bus "Nagarabashi". Sungai Nagara berjarak sekitar 1 menit dengan berjalan kaki dari halte bus ini.

8. "Magome-Juku", Kota Peristirahatan yang Merupakan Tempat Kelahiran Seorang Master Sastra

馬籠宿

Photo by Pixta

Magome-juku, terletak di Kota Nakatsugawa, adalah kota peristirahatan yang dibangun di jalan utama yang menghubungkan Kyoto dan Edo (Edo: nama lama dari Tokyo) sejak lama. Di sepanjang jalan berbatu yang penuh kenangan, berjajar toko oleh-oleh dan restoran yang masih menyisakan jejak di masa itu. Ditambah lagi dengan adanya kincir air yang disebut-sebut sebagai simbol Magome-juku juga menjadi spot berfoto yang populer.

Pusat Magome-juku merupakan tempat kelahiran seorang master sastra Jepang, yaitu Toson Shimazaki. Kini, tempat itu menjadi aula peringatan yang terbuka bagi umum untuk menghormati beliau.

Setelah mengunjungi aula peringatan tersebut, MATCHA merekomendasikan Anda untuk beristirahat sejenak di kafe tradisional Jepang, Yomogiya. Kafe ini dikelola oleh kerabat dekat dari Toson Shimazaki. Ada beberapa barang yang digunakan oleh Toson Shimazaki sehingga secara tidak langsung Anda bisa merasakan sejarah dari setiap barang tersebut.

Biasanya, sekitar bulan Oktober setiap tahunnya pegunungan di sekitar Magome-juku akan mulai mengalami perubahan warna dan menjadi tempat populer untuk menikmati warna-warni daun musim gugur. Anda bisa duduk-duduk santai di kursi teras yang disediakan oleh Restoran Kappe. Spot yang sangat sempurna untuk menikmati pemandangan pegunungan. Selain itu, restoran ini menyediakan kuri okowa (beras ketan yang dimasak dengan kastanya) dengan menggunakan kastanya lokal dari Nakatsugawa atau mencicipi krim anmitsu.

Untuk sampai ke Magome-juku, naik Bus Kitaena Kotsu di jalur Magome dari Stasiun JR Nakatsugawa yang  memakan waktu sekitar 25 menit. Bus yang disediakan terbatas sehingga pastikan untuk merencanakan perjalanan Anda dengan baik.

9. Tersesat di Ruang Seni yang Unik di "Site of Reversible Destiny"

養老天命反転地

Photo by Pixta

"Site of Reversible Destiny" di Yoro-gun, Prefektur Gifu adalah sebuah museum seni yang berada di tengah-tengah alam terbuka.

Museum seni yang dibuka pada tahun 1995 ini berhasil dirampungkan setelah lebih dari 30 tahun pembangunan oleh seniman Shusaku Arakawa bersama dengan penyair Madeline Gins. Terdapat berbagai macam objek dan paviliun yang menyebar luas di seluruh museum sehingga Anda bisa merasakan pengalaman unik ketika berwisata ke sini.

Setiap objek yang ada di museum ini sengaja dibuat miring dan tidak beraturan untuk memberi kesan kepada pengunjung bahwa mereka berada di dunia fantasi! Anda bisa mengambil foto yang unik seolah-olah tersesat di dunia fantasi.

Ada banyak area licin di museum seni ini. Jadi, demi kenyamanan Anda, harap pakailah pakaian dan sepatu kets yang nyaman. Di dalam museum terdapat toko suvenir yang menyewakan helm dan sepatu olahraga secara gratis.

Untuk sampai ke The Site of Reversible Destiny berjalanlah sekitar 10 menit setelah turun dari Yoro Railway di Stasiun Yoro yang merupakan stasiun terdekat di sini.


※Dari tanggal 7 Januari sampai 17 Juli 2020, ada beberapa tempat yang ditutup sementara karena pekerjaan konstruksi.

10. Mengunjungi Dunia Ubin Warna-Warni di "Mosaic Tile Museum Tajimi"

モザイクタイルミュージアム

Photo by Pixta

Tajimi, Kota Kasahara yang terletak di bagian selatan Prefektur Gifu adalah produsen ubin mosaik terbaik di Jepang. Ubin mosaik adalah ubin kecil yang berukuran kurang dari 5 sentimeter dan sering digunakan sebagai dekorasi untuk perlengkapan interior maupun dekorasi furnitur.

"Mosaic Tile Museum Tajiimi" akan mengajak Anda untuk mengenal dunia ubin berwarna-warni. Tampilan luar bangunannya terlihat unik bak gundukan tanah liat yang tebal.

Ketika memasuki museum ini, Anda akan menemukan aneka koleksi ubin dari berbagai tempat yang dipamerkan dan mempelajari sejarah dari masing-masing ubin tersebut. Ruangan yang dihiasi dengan ubin mosaik warna-warni akan tampak seperti salah satu dari mahakarya seni yang indah.

カフェ ド ソレイユ

Sumber foto: Cafe de Soleil

Setelah mengunjungi museum, mampirlah ke kafe "Cafe de Soleil" di lantai 1 Aula Umum Pusat Kota Kasahara yang ada di dekat museum.

Kafe yang dikelola oleh perusahaan ubin lokal, Nagae Togyo ini memiliki lantai, dinding, dan meja yang dihiasi dengan ubin mosaik. Warna-warni ubin yang lucu itu akan membuat Anda gemas sendiri!

カフェ ド ソレイユ

Sumber foto: Cafe de Soleil

Selain itu, manajer toko, Tamesawa adalah seorang pastry chef terkenal yang sebelumnya pernah belajar di restoran Michelin bintang tiga, "Alain Ducasse" di New York. Kue dan croissant yang dibuatnya tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga lidah Anda.


11. "Kastel Gujo Hachiman" yang Tampak Mengambang di Atas Kabut Pagi

郡上八幡城

Photo by Pixta

Shirakawa-go adalah salah satu dari sekian banyak spot wisata populer di Prefektur Gifu. Namun, di antara semua spot wisata itu, popularitas dari Kastel Gujo Hachiman yang terletak di Kota Gujo semakin meningkat di kalangan wisatawan. Kastel ini terkenal dengan sejarah panjangnya lebih dari 400 tahun, tetapi alasan kepopulerannya adalah pemandangan alamnya yang menakjubkan.

Mulai dari akhir Oktober sampai pertengahan Desember, kastel dikelilingi oleh kabut pagi yang tebal saat kondisi cuaca sedang bagus. Oleh sebab itu, kastel ini dijuluki sebagai "Castle in the Sky" karena terlihat seperti mengambang di langit dan menjadi topik hangat di kalangan masyarakat.

Stasiun terdekat di Kastel Gujo Hachiman adalah Stasiun Gujo Hachiman di jalur kereta Nagaragawa Etsumi Minami dan dibutuhkan sekitar 15 menit dengan taksi dari stasiun untuk tiba di sini. Selain itu, setiap musim panas, seluruh kota dipadati dengan festival terbesar di wilayah tersebut, yaitu Festival Gujo Odori. MATCHA merekomendasikan Anda untuk membuat rencana perjalanan menyaksikan festival ini.


12. Menikmati Pemandangan Malam Kota Gifu di "Kastel Gifu"

岐阜城

Photo by Pixta

"Kastel Gifu" terletak di puncak Gunung Kinka yang menghadap ke Kota Gifu. Kastel ini telah berusia lebih dari 800 tahun. Konon, Kastel Gifu awalnya dibangun sebagai benteng-benteng kecil untuk melindungi daerah ini. Tertulis dalam sejarah bahwa sejak saat itu banyak panglima yang memiliki kastel semacam ini dan telah dilakukan rekonstruksi kastel beberapa kali.

Anda bisa menikmati pemandangan 360 derajat panorama Kota Gifu, Sungai Nagara, serta pegunungan yang ada di kejauhan dari menara Kastel Gifu. Apabila ingin menyaksikan panorama yang lebih menakjubkan lagi, Anda wajib untuk melihat pemandangan malam Kota Gifu. Mulai dari senja hingga matahari terbenam, lampu-lampu kota akan bersinar terang dengan sangat cantik!

Salah satu cara untuk mencapai ke Kastel Gifu adalah berjalan kaki di jalur pendakian Gunung Kinka, tetapi akan lebih praktis untuk pergi dengan menggunakan "Gifu Mt. Kinka Ropeway” dari Taman Gifu.


Festival yang Wajib Disaksikan di Prefektur Gifu

"Gujo Odori", Festival Musim Panas Terbesar

郡上おどり

Sumber foto: (Satu perusahaan) Federasi Pariwisata Prefektur Gifu

Di Jepang, tradisi untuk mengenang arwah leluhur dengan menari sembari diiringi lagu-lagu daerah disebut dengan "bon odori".

Di antara festival bon odori yang diadakan di tiap-tiap wilayah di seluruh Jepang, Festival "Gujo Odori" yang ada di Gujo Hachiman dilaksanakan dengan sangat megah dan durasi pelaksanaannya pun cukup lama dibandingkan festival bon odori lainnya. Gujo Odori diselenggarakan setiap hari dari pertengahan Juli hingga awal September di berbagai kota. Konon katanya, jumlah pengunjung yang menghadiri festival ini lebih dari 200.000 pengunjung, lho.

Anda bisa menikmati jalanan dan kuil yang kental dengan nuansa kota kastel kuno, serta fasilitas lainnya di lokasi festival. Ada banyak pengunjung datang silih berganti memakai yukata. Selain itu, terdengar pula alunan musik Hayashi yang bergema di kota. Hayashi adalah sekelompok pemain yang menyediakan musik pengiring untuk teater Noh atau Kabuki, pertunjukkan yose (teater lisan) dari rakugo, maupun festival.

Gujo Odori biasanya berlangsung dari pukul 22.00 sampai 22.30 pada hari kerja dan hari Minggu, sedangkan pada hari Sabtu diadakan dari pukul 20.00 sampai 23.00. Selama 4 hari dari tanggal 13—14 Agustus yang merupakan puncak acara festival, orang-orang akan menari sepanjang malam berturut-turut hingga mencapai klimaksnya. Silakan kunjungi situs resmi Gujo Hachiman untuk tanggal dan lokasi festival secara detail.

Siapa pun dapat berpartisipasi untuk menari secara bebas dalam Festival Gujo Odori. Jadi, cobalah untuk ikut menari dan rasakan wujud persatuan dari festival ini!

Menikmati "Festival Takayama" yang Megah

高山祭

Photo by Pixta

Festival Takayama merupakan salah satu dari 3 festival termegah di Jepang bersama dengan Festival Gion di Kyoto dan Festival Malam Chichibu di Saitama.

"Festival Takayama" adalah nama umum untuk 2 festival yang diadakan di Takayama. Pertama, ada Festival Sanno yang diadakan di Kuil Hie pada tanggal 14 dan 15 April. Kedua, Festival Hachiman yang berlangsung pada tanggal 9 dan 10 Oktober di Kuil Sakurayama Hachimangu. Festival ini memiliki sejarah lebih dari 400 tahun lalu dan telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Puncak acara festival adalah pawai yatai yang menjadi simbol dari festival. Anda akan melihat yatai yang diusung baik saat festival musim semi (Festival Sanno) maupun festival musim gugur (Festival Hachiman). Masing-masing dari selusin yatai berukuran 7 hingga 8 meter menampilkan hiasan emas yang megah.

Beberapa yatai ada yang dilengkapi dengan boneka karakuri. Anda juga wajib menyaksikan pertunjukkan boneka karakuri oleh seniman terampil yang sangat memukau.

Kulinel Lokal yang Dicintai Penduduk

"Takayama Ramen", Hidangan Populer di Hida-Takayama

高山ラーメン

Photo by Pixta

Setiap wilayah di Jepang memiliki ramen lokalnya masing-masing yang menjadi favorit di wilayah itu. Misalnya, ramen ala Hakata (Fukuoka) yang disajikan dengan kaldu tonkotsu (tulang babi) dan miso ramen dari Hokkaido yang terkenal di seluruh dunia.

Nah, jika berbicara mengenai ramen lokal di Prefektur Gifu, Anda wajib mencicipi "Takayama Ramen" yang ada di Hida-Takayama. Ramen sederhana ini memiliki kaldu berbahan dasar shoyu yang ditambah dengan irisan babi panggang merah, daun bawang, serta rebung sebagai toppingnya.

Ramen Takayama memiliki kuah berwarna hitam pekat yang secara kasat mata tampak sangat asin, tetapi berpadu sempurna dengan mi keriting yang tipis. Ditambah lagi dengan tekstur mi yang lembut membuat Anda mudah menyantapnya.

Lezatnya "Hida Wagyu", Daging Sapi Hitam Jepang Terbaik

朴葉味噌 飛騨牛

Photo by Pixta

Prefektur Gifu dilimpahi dengan alam yang kaya dan tanah yang subur sehingga cocok untuk industri peternakan. Berkat hal itu, hanya sapi yang dirawat di Prefektur Gifu yang memenuhi kriteria ketat yang dapat disebut sebagai "Hida Wagyu".

Hida wagyu dikenal karena tekstur daging yang lembut dan memiliki pola guratan lemak yang berkualitas tinggi. Daging ini akan terasa meleleh ketika Anda mengigitnya dan aroma serta cita rasa yang kaya akan menyeruak di mulut Anda.

Selain Hida wagyu, ada kuliner lokal lainnya di wilayah Hida yang wajib dicoba, yaitu hoba miso. Hidangan ini dimasak dengan jamur serta daun bawang bersama dengan miso di atas daun hoba pada tungku arang. Beberapa restoran yang menyajikan Hida wagyu akan menyediakan steak dengan hoba miso. Jadi, pastikan untuk memeriksa setiap menunya, ya.

"Keichan", Hidangan Favorit Penduduk Lokal

鶏ちゃん

Photo by Pixta

"Keichan" dikenal sebagai masakan rumahan di wilayah Hida atau Okumino, tetapi saat ini menjadi salah satu hidangan lokal yang mewakili Prefektur Gifu. Hidangan ini mula-mula direndam dalam saus berbahan dasar miso atau shoyu serta ditambah dengan irisan sayuran, seperti kol, bawang bombai, dan lain-lain, kemudian digoreng.

Ada banyak restoran, seperti rumah makan, izakaya, dan sebagainya yang menyajikan Keichan. Saus yang disajikan pun berbeda-beda tergantung pada daerah dan restoran yang Anda datangi. Ada yang menyajikan Keichan dengan saus pedas atau manis, dan aneka varian saus lainnya. Cobalah untuk mengunjungi beberapa restoran dan bandingkan sendiri rasanya!

"Gohei Mochi", Camilan yang Pas Untuk Teman Ngemil!

五平餅

Photo by Pixta

"Gohei mochi" tidak hanya bisa disantap di Gifu, tetapi juga bisa ditemukan di daerah pegunungan di Prefektur Aichi dan Prefektur Nagano. Camilan ini dibuat dengan menumbuk beras. Setelah beras pulen, adonan beras tersebut akan dibentuk menjadi oval pipih yang sekaligus direkatkan pada tusuk sate. Terakhir, tinggal ditambah saus dan dipanggang.

Ada beragam variasi saus yang digunakan, seperti saus shoyu manis pedas, saus miso dengan kacang walnut, dan lain-lain. Tekstur gohei mochi pun memiliki tingkat kekenyalan dan kelengketan yang khas. Ditambah dengan aroma miso dan shoyu yang harum akan menggugah selera Anda.

Gohei mochi bisa dibeli di toko oleh-oleh sebagai satu set item yang dipajang di etalase toko. Selain itu, ada juga yang menjual gohei mochi dengan sup miso atau acar dalam satu set.

Menjelajahi Prefektur Gifu yang Penuh Pesona

Dalam artikel ini, MATCHA telah memperkenalkan beragam daya tarik Prefektur Gifu yang dibagi menjadi wilayah Hida dan Mino. Ada banyak pilihan spot wisata menarik selama 4 musim di sini. Anda pun tidak akan merasa bosan karena ada berbagai macam cara seru untuk menikmati liburan pada tiap-tiap musim itu.

Ketika musim dingin tiba, wilayah Hida yang dikelilingi pegunungan akan ditutupi oleh salju. Apabila Anda mengunjungi Hida selama musim dingin, berhati-hatilah dengan cuaca dingin karena suhunya bisa turun sampai di bawah nol derajat celsius! Selain itu, salju juga dapat menghambat akses transportasi. Jadi, lebih baik Anda membuat beberapa pilihan rencana perjalanan ketika berlibur ke sini.

Yuk, Naik Bus Antarkota atau Bus Malam! Dapatkan Tiketnya dengan Harga Murah di Sini


Main photo by Pixta

Written by

東京都在住。趣味は旅行とアート鑑賞。美味しいもに目がなく、5年間の中国・北京生活で火鍋の美味しさに開眼しました。

Informasi dalam artikel ini berdasarkan pada informasi saat liputan atau penulisan. Ada kemungkinan terjadi perubahan pada konten dan biaya layanan maupun produk setelah artikel ini diterbitkan. Silakan konfirmasi pada penyedia layanan atau produk yang bersangkutan. Di dalam artikel ada kemungkinan tercantum tautan afiliasi. Harap pertimbangkan secara matang sebelum membeli atau memesan produk melalui afiliasi.

Populer

There are no articles in this section.