Kamaishi, Rumah bagi Olahan Hasil Laut Lezat dengan Metode Tradisional Lokal!
Kota Kamaishi merupakan salah satu dari tiga tempat penghasil ikan terbesar di dunia. Kali ini, MATCHA akan memperkenalkan TRS Foods yang membuat produk olahan hasil laut lezat dengan menjaga metode memasak tradisional lokal, UOGASHI terrace dengan paronama laut yang indah, dan lainnya.
Kamaishi, Sanriku: Harta Karun Hasil Laut
Terletak di titik pertemuan arus dingin (oyashio) dan arus hangat (kuroshio) menjadikan pesisir Sanriku kaya akan plankton yang menjadi makanan ikan. Pesisir ini terhitung sebagai salah satu dari “tiga tempat penangkapan ikan terbesar di dunia” karena beragam jenis ikan yang bisa ditangkap di tiap musimnya.
Area sekitar Kota Kamaishi, Prefektur Iwate yang menghadap ke pesisir Sanriku, juga menjadi tempat penangkapan ikan yang diberkahi dengan berbagai kekayaan laut, seperti ikan sauri pasifik, salmon, makerel, ekor kuning, pollock, cumi-cumi, dan lainnya.
Kekayaan laut wilayah ini juga bisa dirasakan dari pemandangan para pemancing yang menurunkan kailnya di dermaga pelabuhan.
Orang-orang di wilayah ini tidak hanya menikmati hasil laut segar yang baru saja ditangkap sebagai sashimi atau dipanggang, tetapi juga mengolahnya menjadi makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan dengan angin laut atau diasinkan dengan garam dan kecap asin.
Di Kamaishi banyak terdapat produk olahan lezat yang mewarisi tradisi tersebut. Kali ini, MATCHA berkunjung ke TRS Foods yang membuat produk olahan terkenal menggunakan hasil laut dari Sanriku.
※ Artikel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari artikel yang telah diterbitkan pada tahun 2021. Informasi produk yang diulas dalam artikel ini berdasarkan pada artikel tahun 2021 tersebut.
Nama Perusahaan “TRS” Menggambarkan Kecintaan pada Sanriku
Dari Penangkapan Ikan hingga Pengolahan
Pendahulu TRS Foods adalah Penangkapan Ikan Tanaka yang didirikan pada awal zaman Showa di Distrik Kirikiri, Kota Otsuchi, di sebelah kota Kamaishi.
Dahulu, perusahaan ini menangkap ikan di seluruh wilayah Samudra Pasifik. Akan tetapi, perusahaan ini secara bertahap berfokus pada pengolahan cumi-cumi asin dan kerang simping rebus. Oleh karena itu, dibuatlah perusahaan terpisah bernama TRS Foods Co., Ltd. pada tahun 1999.
Nama perusahaan “TRS” diambil dari huruf depan “TRY SANRIKU”. Nama ini memiliki makna “Mari menerima tantangan untuk menciptakan dan menyebarkan cita rasa yang memanfaatkan kelezatan ikan berkualitas tinggi dari Sanriku”.
Gempa Besar Jepang Timur dan Peluncuran Merek SHIOKAZE-DO
Pada tahun 2011, tempat pengolahan TRS Foods hancur total dan mengalami kerusakan parah.
Tidak berkecil hati akan hal itu, perusahaan pun membuka kembali pabrik pengolahan dengan memanfaatkan bangunan kantor pusat yang tersisa.
Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan merek sendiri bernama SHIOKAZE-DO dan mulai mengerjakan produk olahan menggunakan ikan salmon, sauri pasifik, makerel, pollock, gurita, dan hasil laut lainnya yang ditangkap di wilayah Sanriku.
”Untuk menarik rekan bisnis baru, kami perlu mengembangkan produk yang menarik. Untungnya, kami nelayan sehingga kami sudah memiliki pengetahuan tentang ikan. Kami terus menambah jumlah produk secara bertahap,” tutur Manajer Penjualan Tanaka Shigeru mengenang kembali perjuangan mereka.
Membuat Makanan Lezat dengan Metode Dosan Doho
Metode dosan doho (※1) merupakan dasar dari pengolahan produk TRS Foods. Hasil laut yang baru ditangkap, diproses dengan hati-hati dan dibumbui untuk meningkatkan kelezatannya. Selain itu, mereka menggunakan alat pengering putar yang mendistribusikan udara secara menyeluruh dalam upaya meningkatkan kualitas ikan kering.
Setelah bencana, pabrik pengolahan pindah ke Kota Kamaishi dikarenakan pembangunan tanggul laut di Kota Otsuchi. Pada tahun 2019, kantor pusat pun juga ikut dipindah dan mereka memulai awal yang baru.
※1. Metode dosan doho: Mengolah dan mengonsumsi produk lokal dengan cara lokal wilayah tersebut.
Produk Terkenal dari TRS Foods
TRS Foods memiliki beragam produk terkenal.
Hone Made Taberu Osakana yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh
Seri Hone Made Taberu Osakana (ikan yang bisa dimakan hingga tulang) dari perusahaan ini adalah produk yang terbuat dari ikan sauri pasifik, salmon, dan ekor kuning yang dipanggang dan dibumbui. Proses pengolahannya yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi menciptakan produk olahan ikan dengan tekstur yang lembut sehingga bisa dimakan hingga ke tulang.
Alasan produk ini populer sebagai suvenir adalah karena kepraktisannya, yaitu dapat disimpan di suhu ruangan dan bisa langsung disantap setelah dikeluarkan dari kantong kemasan.
Di antara 5 varian, yang menjadi andalan adalah Sanriku Sakana no Yama Budo Tsukeyaki (Sanma). Produk ini dibuat dari ikan sauri pasifik yang dimarinasi dengan saus yang terbuat dari wine anggur gunung produksi Prefektur Iwate dan bahan lainnya, kemudian dipanggang. Konon, produk ini dikembangkan atas saran dan arahan dari Chef Ito Katsuyasu dari restoran L’auréole Tanohata, Prefektur Iwate.
Perpaduan sempurna antara rasa asam anggur gunung, saus manis asin, dan ikan sauri pasifik menciptakan rasa yang akan membuat Anda ketagihan.
Ikan sauri pasifik adalah ikan yang identik dengan wilayah Sanriku. Selain itu, baik dahulu maupun sekarang, ikan ini juga populer sebagai hidangan cita rasa musim gugur di Jepang. Dalam seri Hone Made Taberu Osakana, ada juga varian Sanriku Himono no Shioyaki (ikan kering panggang bumbu garam) dan Sanriku Himono no Mirinyaki (ikan kering panggang bumbu mirin). Masing-masing varian menyuguhkan kelezatan ikan sauri pasifik yang berbeda sehingga Anda bisa asyik membandingkan rasanya.
Set Hone Made Taberu Osakana: 3.240 yen termasuk pajak
Tersedia dalam varian Sanma no Yama Budo Tsukeyaki, Himono no Shioyaki, Himono no Mirinyaki, Sake no Kojitsukeyaki (ikan salmon panggang yang direndam dengan beras koji), dan Buri no Koji Tsukeyaki (ikan ekor kuning yang direndam dengan beras koji). Masing-masing satu kantong.
Momijizuke: Produk Andalan dengan Modifikasi Cita Rasa Tradisional
Sejak dahulu, di Kota Otsuchi tempat berdirinya TRS Foods, salmon mentah cacah dan telur ikan salmon diacar dengan kecap asin dan disantap sebagai makanan yang diawetkan.
Akan tetapi, acar kecap asin akan berubah rasa dan tampilan dengan seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, perusahaan ini memodifikasi resep tersebut. Mereka menggunakan beras koji produksi Prefektur Iwate dan acar telur ikan salmon asin produksi perusahaan.
Kiri-Kiri Zanmai Sake no Momijizuke yang terlahir dari proses tersebut sekarang menjadi produk andalan perusahaan ini.
Rasa manis salmon yang berlemak dan rasa asin lembut dari telur ikan salmon yang berpadu dengan rasa pekat dari beras malt membuat hidangan ini cocok untuk dihidangkan bersama nasi dan menjadi teman minum sake. Kelezatannya akan membuat Anda tidak bisa berhenti menyantapnya.
Kiri-Kiri Zanmai Sake no Momijizuke: 1.296 yen termasuk pajak (120g)
Menikmati Kelezatan Khas Iwate di Rumah
Produk olahan hasil laut merek SHIOKAZE-DO dari TRS Foods bisa dibeli secara daring.
Seri Hone Made Taberu Osakana memiliki masa kedaluwarsa hingga 150 hari pada suhu ruangan, sedangkan Momijizuke bisa bertahan selama 1 tahun jika disimpan dalam pendingin. Keduanya bisa dinikmati dengan praktis di rumah.
Berbelanja dan Menikmati Hidangan di UOGASHI terrace
UOGASHI terrace wajib Anda kunjungi jika ingin membeli oleh-oleh dari Kamaishi. Tempat ini terkenal dengan pemandangan Teluk Kamaishi yang indah. Selain tempat perbelanjaan, ada pula empat restoran di mana Anda bisa menikmati panorama laut.
Di tempat perbelanjaan di lantai satu, dijual produk dari TRS Foods dan beragam produk olahan hasil laut.
Setelah puas berbelanja, mari menuju restoran HIKARI SHOKUDO di lantai dua. Restoran ini terkenal dengan hidangannya yang menggunakan banyak bahan baku dari Kamaishi dan Prefektur Iwate.
Salah satu menu favorit di sini adalah Kamaishi Salmon to Ikura no Tsuke Don (set makanan, 1.350 yen termasuk pajak). Menu ini terdiri dari perpaduan sempurna antara ikan salmon yang berlemak dan telur ikan salmon dengan tekstur yang meletus di mulut.
Selain itu, ada pula Hikari Shirushi no Donko no Karaage Don (menu satuan, 800 yen termasuk pajak) yang menggunakan ikan donko (dark sleeper) asli Sanriku. Ini merupakan hidangan khas Kamaishi yang wajib Anda coba.
Kemudian, bagi Anda yang ingin membeli ikan segar, silakan mengunjungi Sunfish Kamaishi yang ada di sebelah Stasiun JR Kamaishi. Di sini, Anda juga bisa menikmati barbekyu boga bahari dengan memanggang dan menyantap ikan yang Anda beli.
Spot Foto Terbaik, Patung Kamaishi Dai Kannon
Photo by Pixta
Kamaishi Dai Kannon merupakan tempat yang wajib Anda kunjungi di Kamaishi. Patung kapur putih dengan ketinggian 48,5 meter ini dibangun pada tahun 1970. Dari dek observatorium setinggi 120 meter di atas permukaan laut, Anda bisa menikmati panorama Teluk Kamaishi dan garis pantai ria Taman Nasional Sanriku Fukko.
Di dalam Dai Kannon terdapat patung 33 wujud Dewi Kwan Im dan Tujuh Dewa Keberuntungan. Selain itu, di sekitarnya juga banyak tempat menarik, seperti stupa yang mengabadikan sisa-sisa Buddha yang disumbangkan dari Sri Lanka, Aula Acala yang mengabadikan Acala, dan lainnya.
Selain itu, Kamaishi Dai Kannon juga terpilih menjadi “tempat sakral para kekasih” dan terkenal sebagai spot yang memiliki kekuatan untuk mengabulkan cinta. Banyak pula tempat berburu foto cantik untuk diunggah di media sosial yang akan menjadi kenangan perjalanan yang sempurna.
Mari menikmati wisata dan kuliner di Kamaishi!
Main image by Pixta
In cooperation with TRS Foods
Sponsored by Reconstruction fishery processing industry market recovery promotion center
Artikel terkait
MATCHAの企業・自治体広告に関するプロモーションアカウントです。読者のみなさまに有益な情報を、楽しくお届けします。