Start planning your trip
Wajib Tahu: Peraturan dan Layanan Kedai di Jepang
Hal yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan wisata adalah makanan khas daerah setempat. Apabila Anda berkesempatan pergi ke Jepang, janganlah lupa untuk mencoba makanan-makanan enak di sana.
Hal yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan wisata adalah makanan khas daerah setempat. Apabila Anda berkesempatan pergi ke Jepang, janganlah lupa untuk mencoba makanan-makanan enak di sana.
Akan tetapi, kedai-kedai di Jepang punya banyak aturan dan layanan yang mungkin akan terkesan aneh di mata orang asing. Kalau Anda tidak mengetahui hal ini, makan di kedai Jepang bisa saja menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan bagi Anda. Kali ini kami akan memperkenalkan pada Anda mengenai aturan-aturan dan layanan yang ada di sana.
1. Tidak Perlu Meninggalkan Tip
Aturan tidak perlu meninggalkan tip ketika makan di kedai-kedai Jepang biasanya menimbulkan ganjalan bagi wisatawan asing dari negara barat. Akan tetapi di sini Anda memang tidak perlu memberikan tip. Tip akan langsung ditambahkan ke tagihan Anda apabila Anda makan di restoran-restoran yang mewah. Apabila Anda memaksa pelayan kedai untuk menerima tip, pelayan itulah yang akan dimarahi oleh atasannya, jadi berhati-hatilah.
2. Disediakan "Otoshi"
Photo by Pixta
Otoshi atau tsukidashi merupakan hidangan dalam porsi kecil yang disajikan di bar-bar Jepang. Ada juga yang mengartikan otoshi atau tsukidashi sebagai "Anda telah memesan hidangan pertama" dan "makanan untuk dinikmati sambil menunggu pesanan datang".
Apabila Anda berkunjung ke bar Jepang, otoshi akan diantar ke meja Anda tanpa dipesan sekalipun. Ada juga bar yang menarik biaya untuk otoshi. Banyak wisatawan asing yang tidak mengetahui aturan ini merasa ditipu karenanya.
3. Air Putih Gratis (Saat Musim Dingin pun Air Dingin yang Disajikan)
Photo by Pixta
Ketika Anda masuk dan duduk di kursi sebuah restoran, pelayan akan mengantarkan air dingin ke meja Anda. Air minum dingin yang disebut "ohiya" ini adalah gratis. Air minum dingin disuguhkan kepada tamu tanpa mengenal musim, bahkan musim dingin sekalipun. Banyak wisatawan asing yang terkejut dengan layanan ini. Ada juga kedai yang mengganti layanan air minum dinginnya dengan teh hangat.
4. Harga Makanan Tidak Sesuai Dugaan
Photo by Pixta
Makanan yang dianggap makanan rakyat, misalnya pizza oleh orang Amerika dan samgyeopsal (daging panggang khas Korea) oleh orang Korea, dihargai lebih mahal di Jepang. Anda bisa menghabiskan ribuan yen hanya untuk menikmati makanan ini. Di sisi lain, makanan Jepang seperti sushi, tempura, ramen, dan lain-lain, dapat dinikmati dengan harga terjangkau.
5. Pesanan Pertama Saat di Bar adalah Alkohol
Photo by Pixta
Memang bukan peraturan yang baku, tetapi orang-orang yang mengunjungi izakaya (bar Jepang) akan memesan minuman beralkohol terlebih dulu sebelum memesan makanan. Selain sake, banyak juga yang memesan bir. Bahkan kalimat "toriaezu biiru" (pokoknya pesan bir dulu) menjadi kalimat yang sering diucapkan pengunjung di bar-bar Jepang.
6. Layanan "All You Can Eat, All You Can Drink"
Photo by Pixta
Di kedai-kedai Jepang layanan all you can eat atau all you can drink sudah menjadi hal yang biasa. Anda harus membayar sejumlah uang tertentu untuk makan atau minum sepuasnya di kedai. Biasanya layanan ini banyak disediakan di bar, kedai yakiniku (daging panggang), sushi, dan berbagai kedai lainnya.
7. "Oshibori" Gratis
Photo by Pixta
Di kedai-kedai Jepang, biasanya pelanggan akan diberikan "oshibori" secara gratis. Oshibori adalah handuk basah untuk menyeka wajah atau mengelap tangan. Oshibori yang disediakan bisa saja dingin atau hangat tergantung kedainya. Di bar-bar Jepang, biasanya oshibori diserahkan langsung pada pelanggan oleh pelayan. Banyak wisatawan asing yang terkesan dengan layanan ini.
8. Menu dan Aturan yang Berbeda di Restoran Cepat Saji
Photo by Pixta
Restoran cepat saji waralaba seperti McDonald dan Subway juga membuka cabangnya di Jepang. Bila Anda mulai bosan dengan makanan Jepang, restoran cepat saji pasti akan menjadi salah satu pilihan Anda. Anda mungkin memilih restoran waralaba yang sudah tidak asing bagi Anda karena cabangnya ada di berbagai negara.
Misalnya di restoran cepat saji McDonald, ukuran gelas minuman L di Jepang lebih kecil dibanding ukuran gelas minuman M di Amerika. Selain itu, sistem penyajian minuman di Jepang bukan self service. Pegawai McDonald lah yang akan menuangkan minuman ke dalam gelas Anda.
9. Tidak Boleh Membawa Makanan dari Luar Saat Makan di Kedai (Ada Pengecualian)
Photo by Pixta
Salah satu aturan yang membuat bingung wisatawan asing dari kawasan Asia adalah aturan "tidak boleh membawa makanan dari luar".
Namun jangan khawatir, di pusat-pusat perbelanjaan besar, ada tempat di mana Anda dapat menikmati makanan atau minuman yang Anda bawa sendiri.
10. Lepaskan Sepatu saat Duduk di Lesehan
Photo by Pixta
Di bar-bar Jepang dan restoran Jepang, selain disiapkan tempat duduk berupa meja dan kursi untuk pelanggan, juga disiapkan tempat duduk lesehan khas Jepang yang disebut zashiki. Untuk duduk di atas zashiki, Anda diharuskan melepas sepatu atau alas kaki Anda.
Di dalam kedai yang sama sekalipun, area tempat duduk meja dan kursi biasa dipisahkan dengan tempat duduk zashiki. Bila Anda memilih untuk duduk di area meja dan kursi biasa, silakan untuk tetap memakai alas kaki Anda.
Nah, bagaimana? Apa masih ada hal yang tidak Anda mengerti? Cukup dengan mengetahui hal ini saja Anda sudah dapat pergi ke kedai-kedai di Jepang dengan tenang. Mulai sekarang, mari kita coba mengunjungi kedai-kedai Jepang dan menikmati makanan serta minuman layaknya orang-orang Jepang pada umumnya.
MATCHAで編集やってます植松です。87世代。