Liburan di Tokyo! Nikmati Layanan untuk Keluarga dan Anak di karaksa hotel

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Layanan ini termasuk iklan berbayar.
article thumbnail image

Jepang terkenal sebagai negara yang memiliki beragam festival atau acara tahunan yang menakjubkan. Bagi wisatawan asing, itu semua mungkin merupakansshal yang baru dan hal yang ingin diketahui, tidak seperti warga Jepang yang sejak kecil sudah akrab dengan macam-macam festival tersebut.

Ditulis oleh

MATCHA編集部のアカウントです。 訪日旅行者の知りたい日本の役立つ情報や、まだまだ知られていない隠れた日本の魅力を発信します。

more

Jepang terkenal sebagai negara yang memiliki beragam festival atau acara tahunan yang menakjubkan. Bagi wisatawan asing, itu semua mungkin merupakansshal yang baru dan hal yang ingin diketahui, tidak seperti warga Jepang yang sejak kecil sudah akrab dengan macam-macam festival tersebut.

Baiklah, berikut ini akan kami perkenalkan rangkaian festival atau acara di Jepang selama satu tahun yang dimulai dari bulan April.

MUSIM SEMI

Menikmati Bunga Sakura (Hanami)

DSC07302

Bunga sakura adalah bunga kebangsaan negara Jepang. Mulai mekarnya bunga sakura ini untuk tiap daerah tidak sama. Daerah Tokyo dan sekitarnya mulai bisa melihat bunga sakura kira-kira pada akhir bulan Maret atau awal bulan April. Kalau berbicara tentang musim semi, tidak bisa lepas dari tradisi menikmati bunga sakura yang tengah bermekaran dengan duduk di bawah pohon sakura sambil ngobrol, makan, minum bersama keluarga atau teman. Tradisi ini di sebut hanami.

Awal Bulan April, Upacara Penerimaan Murid Baru dan Karyawan Baru

Dalam keindahan mekarnya bunga sakura, bulan April menjemput tahun yang baru dengan penuh cita-cita untuk satu tahun ke depan. Bulan April sebagai awal tahun di Jepang merupakan kekhasan negeri sakura ini. Bulan ini merupakan masa mulai masuk sekolah ataupun masuk kerja.

Golden Week

Pada bulan Mei di Jepang, ada hari libur resmi selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal 3 Mei, diperingati sebagai hari konstitusi (Kenpo Kinenbi), kemudian tanggal 4 Mei, diperingati sebagai hari lingkungan hidup (Midori no Hi), dan selanjutnya tanggal 5 Mei, diperingati sebagai hari anak (Kodomo no Hi). Akan tetapi, jika pada tanggal 29 April yang diperingati sebagai hari Showa (Showa no Hi) diikuti hari sabtu dan hari minggu yang memang hari libur, maka akan menjadi hari libur yang sangat panjang yang dimulai dari tanggal 29 April sampai tanggal 5 Mei. Itulah Golden Week di Jepang. Pada saat itu, lalu lintas, kereta, dan pesawat menjadi padat karena banyak orang yang pergi melancong atau pulang kampung.

Perayaan Anak Laki-Laki (Tango no Sekku), Tanggal 5 Mei

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Festival Boneka Hina (Hinamatsuri) yang jatuh pada tanggal 3 Maret merupakan perayaan tahunan untuk anak perempuan, sedangkan tanggal 5 Mei adalah perayaan tahunan untuk mendoakan kebahagiaan anak laki-laki. Kalau cucu pertama yang lahir adalah anak laki-laki, maka kakek nenek atau orang tuanya memberi hadiah berupa Koinobori (※1) dan mengibarkannya di area sekitar rumah untuk menyambut perayaan Tango no Sekku. Selain itu, mereka juga memajang setelan baju besi dan tutup kepala atau kabuto di rumahnya.

※1...Koinobori, umbul-umbul yang bergambar ikan karper yang dibuat dari kain atau kertas.

TSUYU(Musim Hujan), Bulan Juni - Juli

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Jepang, negara yang kaya akan empat musimnya, di antara bulan Juni sampai bulan Juli adalah masa-masa sering turun hujan karena pengaruh gelombang udara musim hujan (bertemunya masa udara panas dan masa udara dingin). Jika dibandingkan dengan negara lain, gambaran musim hujan di Jepang bukan hujan yang deras seperti umumnya, tetapi hujan rintik-rintik yang berlangsung lama, bahkan bisa sampai satu hari penuh turun hujan. Jika membicarakan tsuyu, tidak hanya tetesan air hujan, kemilau bunga Ajisai pun terlintas di kepala.

MUSIM PANAS

Tanabata, Tanggal 7 Juli

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Festival Tanabata yang ada di Jepang didasarkan pada Tanabata yang dibawa dari Cina pada zaman Nara, kemudian disatukan dengan festival yang sudah ada di Jepang hingga jadilah Tanabata ala Jepang seperti yang bisa dilihat sekarang.

Di Jepang ada kepercayaan bahwa sepasang kekasih di langit malam hari, yaitu putri Orihime (putri rajut) dan Hikoboshi, dipisahkan oleh dewa dan hanya diberi kesempatan bertemu satu tahun satu kali pada hari ke tujuh dan bulan ke tujuh. Mereka bisa bertemu dengan menyeberangi sebuah sungai yang luas dan panjang yang dikenal dengan nama Ama no Gawa (Milky way atau Bimasakti).

Pada waktu festival Tanabata ini ada tradisi menulis sebuah permohonan pada Tanzatsu (※2) atau secarik kertas dan menggantungkannya pada batang pohon bambu yang diberi nama Sasa. Konon, pekerjaan putri Orihime adalah menjahit. Dalam rangka memuliakan sang putri, muncul tradisi mendoakan sang putri, agar para pemohon pandai menjahit dan merajut baju. Memasuki zaman Edo, mulai ada permohonan untuk bisa pandai dalam bidang shodo (kaligrafi) dan kesenian. Saat ini tidak hanya untuk shodo dan menjahit saja, permohonan atau harapan dalam bentuk apapun bisa dituliskan pada secarik kertas dan digantungkan pada batang pohon bambu.

※2...Tanzatsu, kertas yang dipotong kecil memanjang, kertas ini dahulu dipakai pada waktu menulis Tanka atau Haiku.

Pesta Kembang Api, Bulan Juli - Agustus

11381457316_fb46bfbf8d_b

by Nithin Selaraju

Musim panas di Jepang berarti pesta kembang api! Teknik menembakkan kembang api ke udara ini adalah salah satu kelebihan Jepang yang dibanggakan pada dunia. Mau menonton pesta kembang api di Tokyo? Di tepi sungai Sumida atau Sumidagawa lah tempatnya!

Festival Musim Panas

7643525562_5383e2acd8_b

Puisi tentang alam musim panas tidak lain adalah festival musim panas. Dengan memakai Yukata (※3) bagi perempuan dan Jinbe (※4) bagi laki-laki, orang-orang pergi menikmati pekan raya dan Bon odori. Asal mula festival musim panas ini bermula dari para petani daerah yang melepas lelah setelah bekerja di sawah, sedangkan pihak kota mengadakan festival ini untuk menghalau penyakit.

※3...Yukata, salah satu jenis kimono Jepang, teksturnya lebih tipis daripada kimono, enak dipakai pada musim panas.
※4...Jinbe, pakaian Jepang yang biasa dipakai oleh laki-laki, bagian bawahnya berupa celana pendek.

Obon, Tanggal 15 Agustus

Jepang yang kental dengan ajaran agama Buddha melahirkan festival yang berkaitan dengan agama tersebut, yaitu festival Obon. Festival ini diadakan pada tanggal 15 Agustus dengan tujuan menjemput datangnya arwah para leluhur untuk tinggal bersama selama beberapa hari. Keluarga pun berkumpul dan menyiapkan segala sesuatu seperti makanan atau sesajen.

Pelaksanaan festival Obon ini tiap tahun mengalami perbedaan, tetapi biasanya dimulai dari tanggal 13 Agustus sampai tanggal 15 Agustus, selama 3 hari itu merupakan hari libur nasional. Sama halnya dengan tahun baru, pada jam-jam sibuk ada kemacetan lalu lintas, kereta(Shinkansen), dan pesawat karena banyak yang mudik ke kampung halaman. Dikarenakan banyak juga toko yang tutup pada hari itu, silakan mengkonfimasi sebelumnya.

MUSIM GUGUR

Tsukimi (Memandang Bulan), Pertengahan Bulan September

Pada tanggal 15 Agustus diadakan perayaan menikmati bulan purnama sebagai rasa syukur atas panen di musim gugur. Pada perayaan itu biasanya warga Jepang memajang Susuki (alang-alang) dan Dango (kue bola).

Kouyou (Daun-Daun Kuning Kemerahan), Sekitar Bulan November

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Musim semi identik dengan bunga sakura, sedangkan musim gugur identik dengan Kouyou. Warna daun pohon maple atau Momiji akan berubah menjadi kuning kemerahan terlebih dahulu sebelum berguguran. Di daerah pinggiran kota Tokyo, tepatnya di Kamakura,  pemandangan momiji ini sangat terkenal. Selain itu, Anda juga bisa menikmati keindahan momiji di kuil Meiji Jingu yang berada di Tokyo.

Shichi-go-san, Bulan November

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Perayaan ini ditujukan untuk mendoakan pertumbuhan anak-anak, yaitu anak perempuan yang berusia 3 tahun dan 7 tahun serta anak laki-lakin yang berusia 5 tahun. Pada hari itu, mereka dipakaikan baju terbagusnya kemudian diajak pergi mengunjungi kuil dan didoakan untuk kesehatan dan pertumbuhannya.

Anak-anak yang sedang merayakan shici-go-san menerima sebuah chitoseame atau permen dengan harapan agar bisa berumur panjang. Kantong tempat chitoseame atau permen tersebut bergambar Tsuru-Kame (burung bangau-penyu) dan Shou-chiku-bai (pinus-bambu-prem) yang dipercaya sebagai jimat yang bisa mendatangkan keberuntungan atau kemujuran.

MUSIM DINGIN

Hari Natal, Tanggal 24-25 Desesember

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Agama kristen tidak begitu melekat di Jepang, tetapi sama seperti negara-negara lain pada umumnya, hari natal menjadi suatu perayaan yang cukup besar. Bagi orang Jepang, perayaan natal ini lebih cenderung pada berpesta dan berkumpul dengan teman atau berkencan dengan pacar daripada berkumpul bersama keluarga atau mengadakan pesta keluarga.

Toshikoshi Oshogatsu (Tahun Baru) , 31 Desember-3Januari

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Tanggal 31 Desember adalah hari Oomisoka (malam tahun baru). Saya pikir masing masing negara punya tradisi yang bervariasi dalam menyambut datangnya tahun baru. Kalau menyebut Oomisoka, yang terlintas di kepala adalah "Kohaku Uta Gassen" (acara musik malam tahun baru yang di produksi oleh NHK Jepang) dan Toshikoshi Soba.

Yang dimaksud Toshikoshi Soba adalah memakan soba dengan harapan bisa berumur panjang seperti halnya wujud mie yang panjang. Selama tiga hari mulai tanggal 1 Januari sampai tanggal 3 Januari merupakan hari libur. Masakan keunggulan tahun baru adalah Ozoni (※5) dan Osechi (※6).

Pada hari pertama di tahun baru, orang Jepang mendatangi kuil (kuil Shinto), bersyukur atas satu tahun yang telah berlalu, dan berdoa supaya dapat melewati satu tahun ke depan dengan tenang dan damai. Itulah namanya "Hatsumoude"

※5...Ozoni, masakan berkuah yang berisi mochi. Alat dan bumbu yang dipakai berbeda-beda tergantung keluarga dan daerah sehingga menjadi masakan yang mencerminkan tradisi dan keistimewaan daerah.

※6...Osechi, yaitu telur ikan, makanan manis, ganggang atau sejenis rumput laut gulung, sayur-sayuran, dan lain-lain sebagai pertanda baik, itu semua masakan yang bisa tahan lama, dimasukkan ke dalam Juubako (kotak kayu bersusun), dimakan bersama seluruh anggota keluarga selama perayaan tahun baru. Lauk pauknya terpisah-pisah dan memiliki makna masing-masing.

Seijin no Hi (Hari Kedewasaan), Senin Kedua di Bulan Januari

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Meskipun perayaan tahun baru sudah selesai, namun perayaan di bulan Januari belum habis. Masih ada hari kedewasaan. Perempuan mengenakan kimono Furisode (※7), sedangkan laki laki mengenakan Hakama (※8) atau setelan jas, kemudian pergi mengikuti upacara orang dewasa. Orang muda yang mencapai usia 20 tahun berkumpul di aula atau gedung pertemuan daerahnya masing-masing untuk upacara kedewasaan.

Masing-masing negara mungkin juga mempunyai hari perayaan kedewasaan. Di Jepang, perayaan kedewasaan aslinya jatuh pada tanggal 15 Januari. Akan tetapi, saat ini supaya bisa libur berturut-turut, maka diadakan pada minggu ke-dua di bulan Januari. Harinya berubah tergantung tahun itu.

※7...Furisode, kimono berlengan panjang yang hanya dikenakan oleh orang perempuan yang belum menikah, setelah menikah lengan panjang kimono itu dipendekkan.

※8...Hakama, pakaian yang menutup setengah badan ke bawah seperti celana panjang yang longgar.

Setsubun, Tanggal 3 Februari

Sebelum hari pertama musim semi, ada sebuah tradisi untuk membuang kejahatan dengan cara menaburkan kacang kedelai sambil meneriakkan "oni wa soto, fuku wa uchi" (kejahatan ke luar, kebahagiaan ke dalam). Biasanya orang-orang juga makan kacang kedelai dalam jumlah yang sama dengan usianya. Selain itu, ada juga tradisi makan sushi Ehouo-maki. Sushi Ehou-maki biasanya dimakan sambil menghadap ke arah mata angin tempat bersemayamnya dewa. Tiap tahun arahnya berbeda. Saat makan tidak boleh berbicara, jika berbicara konon keberuntungannya akan menjauh.

Valentine Day, Tanggal 14 Februari

Perayaan Valentine Day telah menyebar di seluruh dunia. Pada perayaan ini, di Jepang ada tradisi perempuan memberikan coklat kepada laki-laki. Namun, tidak hanya kepada pacar, tetapi bisa juga kepada seorang teman atau kepada orang kantor.

Hinamatsuri, Tanggal 3 Maret

Rangkaian Acara di Jepang Selama Satu Tahun

Hinamatsuri artinya festival boneka Hina, yaitu festival yang ditujukan kepada anak perempuan dan mendoakan anak perempuan agar bisa tumbuh dengan baik dan hidup bahagia. Festival ini disebut juga festival tahunan bunga Momo. Pada perayaan ini, orang-orang memajang boneka Hina dan merayakannya dengan makan masakan seperti sup kerang besar atau Chirashi-zushi.

Wisuda, Bulan Maret

Bulan maret, musimnya upacara kelulusan atau wisuda. Jadwal wisuda berbeda-beda tergantung universitas atau sekolah yang bersangkutan. Akan tetapi umumnya wisuda dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret. Dalam pelaksanaanya pun tiap-tiap daerah memiliki cara yang berbeda, ada yang mengenakan seragam SMP bagi murid SD yang mengikuti upacara kelulusan, dan sebagainya. Selain itu ada juga lagu kenangan wisuda yang berbeda tiap tahunnya.

White Day (Hari Putih), Tanggal 14 Maret

Perayaan White Day dicetuskan oleh negeri sakura, Jepang, namun sekarang perayaan ini sudah menyebar di jajaran Asia. Pada perayaan Valentine Day yang diselenggarakan pada tanggal 14 Februari, laki-laki menerima coklat dari perempuan, sedangkan pada White Day ini, laki-laki memberi kue atau permen atau hadiah sebagai balasan kepada perempuan yang memberinya coklat.

Photos by Pixta

Ditulis oleh

MATCHA

MATCHA編集部のアカウントです。 訪日旅行者の知りたい日本の役立つ情報や、まだまだ知られていない隠れた日本の魅力を発信します。

more
Informasi dalam artikel ini berdasarkan pada informasi saat liputan atau penulisan. Ada kemungkinan terjadi perubahan pada konten dan biaya layanan maupun produk setelah artikel ini diterbitkan. Silakan konfirmasi pada penyedia layanan atau produk yang bersangkutan. Di dalam artikel ada kemungkinan tercantum tautan afiliasi. Harap pertimbangkan secara matang sebelum membeli atau memesan produk melalui afiliasi.

Populer

There are no articles in this section.