Start planning your trip
Istilah Bahasa Jepang "Miko"
Gadis muda yang mengabdikan dirinya untuk dewa dan bekerja melayani kuil, inilah yang disebut miko. Orang-orang di dunia pasti banyak yang familiar dengan miko karena sering muncul di anime. MATCHA akan mengungkap lebih jauh tentang miko di artikel ini!
Apa Itu Miko?
Miko adalah seseorang yang bekerja untuk melayani kuil di Jepang. Kebanyakan dari miko adalah seorang gadis muda.
Dahulu, miko mempunyai peran penting dalam kepercayaan Shinto, di antaranya menjadi penari kagura (sebuah pertunjukan kuil dengan tarian dan nyanyian yang dipersembahkan untuk para dewa), melakukan eksorsis, meramal, menyampaikan orakel, menjadi medium untuk para roh, dan melakukan berbagai tugas lain yang diperlukan di kuil tempat mereka bekerja.
Di zaman modern ini, tugas dari seorang miko adalah melakukan tarian kagura dan tarian ritual lainnya, serta membantu para pendeta kuil dalam menjalankan tugasnya. Sebutan lain untuk miko adalah maiyume atau mikanko.
Bagaimana Cara Menjadi Miko?
Meskipun beberapa miko memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang pendeta perempuan, tetapi sebenarnya tidak dibutuhkan kualifikasi khusus untuk menjadi seorang miko. Miko yang bekerja full-time di kuil besar disebut "honshoku miko" atau miko profesional. Banyak kasus di mana orang-orang yang akrab dengan orang dalam kuil, seperti anak perempuan atau kerabat dekat pendeta kuil, yang bekerja menjadi miko.
Syarat utama untuk menjadi miko adalah wanita yang belum menikah serta sehat secara jasmani dan rohani. Saat menginjak usia pertengahan atau akhir 20 tahun, miko harus berhenti dari pekerjaannya. Jika honshoku miko sudah pensiun, mereka akan dialihkan ke pekerjaan kantor kuil serta mengajarkan tarian kagura pada miko generasi berikutnya dengan mengenakan hakama warna biru tua atau hijau pinus.
Saat waktu-waktu sibuk seperti tahun baru dan lainnya, kuil biasanya akan mempekerjakan pekerja paruh waktu tambahan yang disebut dengan jokin atau jomu yang berarti asisten. Sekarang ini, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke kuil semakin banyak sehingga miko yang dapat berbahasa asing pun akan banyak dibutuhkan.
Kostum Miko
Pakaian putih yang dikenakan oleh miko disebut dengan hakue (terkadang disebut juga dengan byakue atau shiraginu), sedangkan yang mirip dengan celana dan berwarna merah disebut dengan hibakama. Ketika sedang menjadi penari kagura dalam upacara keagamaan Shinto, miko mengenakan pakaian putih yang disebut chihaya. Selain itu, rambut para miko akan diikat ke belakang dengan takenaga atau mizuhiki yang terbuat dari kertas washi.
Dalam upacara atau kegiatan tertentu, miko akan mengenakan jepitan bunga khusus yang disebut dengan hanakanzashi atau semacam mahkota rambut yang disebut kanmuri. Pemakaian bunga, batang pohon, dan juga motif bunga ini melambangkan keanekaragaman tanaman di Jepang yang konon katanya dapat memberikan kekuatan spiritual bagi pemakainya. Barang-barang yang digunakan oleh miko ketika melakukan ritual atau menari disebut dengan torimono yang terdiri dari 9 barang, diantaranya adalah sakaki (tanaman suci Shinto), nusa (tongkat kayu atau bambu yang dililit dengan pita kertas suci), tsue (tongkat), sasa (sejenis bambu), yumi (busur panah), ken (pedang), hisago (gayung bambu), dan kazura (tanaman arrowroot). Ada pula yang menggunakan barang seperti suzu (bel), ougi (kipas lipat), atau bon (lampion) tergantung pada kuil atau ritual yang dilakukan.
Tidak ada satu kostum atau tampilan yang pasti untuk miko karena detail pakaian miko berubah tergantung pada acara atau musim, area, dan kuil. Demi melayani dewa, para miko dilarang menggunakan cat kuku, make-up berlebihan, jam tangan, anting, dan aksesori lainnya.
Apakah Bisa Merasakan Pengalaman Menjadi Miko?
Kuil Amagasaki Ebisu di Kota Amagasaki, Prefektur Hyogo, mengadakan kegiatan "pengalaman menjadi miko" bagi para wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang untuk mengenal tentang kuil, Shinto, maupun budaya Jepang secara langsung (diperlukan reservasi). Selain itu, beberapa kuil besar terkenal lainnya juga memberi kesempatan bagi orang asing untuk merasakan pengalaman dan bekerja paruh waktu menjadi miko. Sekarang ini, untuk memenuhi target Tokyo Olympic, beberapa kuil di Tokyo juga mengadakan kegiatan "pengalaman menjadi miko" bagi orang asing. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mencoba melihat-lihat mengenai informasi tersebut.
Kuil Amagasaki Ebisu
3 Chome-82 Kanda, Nakadori, Amagasaki-shi, Hyogo-ken
Nomor telepon: 06-6411-3859
FAX: 06-6409-4088
日本への訪日外国人の方が、もっと増えますように!