Inilah Pesona Samudra Pasifik yang Wajib Diketahui di Kota Iwaki, Prefektur Fukushima!

Info Lengkap Onigiri - Nasi Kepal Jepang

Layanan ini termasuk iklan berbayar.
article thumbnail image

Onigiri dan omusubi adalah makanan yang dicintai orang Jepang. Yuk kenali segala tentang makanan khas Jepang yang satu ini.

Tanggal terbit :

Onigiri dan Omusubi adalah salah satu jenis makanan tradisional Jepang yang setiap orang Jepang pasti pernah memakannya, berupa nasi yang dikepal dan dipadatkan. Menurut sejarah, jenis makanan seperti ini terinspirasi dari mochi beras yang dikukus kemudian dikepal dan dipadatkan menjadi satu buntal mochi, yang disebut-sebut telah ditemukan sejak abad 1 sebelum masehi.

Makanan yang dahulu dijadikan bekal bagi para prajurit ataupun pelancong ini berangsur-angsur mengalami perkembangan. Saat ini, makanan ini menjadi salah satu jenis makanan yang tidak bisa dilewatkan bagi orang Jepang, baik saat sedang terburu-buru, saat perut merasa sedikit lapar dan butuh makanan pengisi dengan porsi ringan, saat festival olahraga hingga hiking, maupun saat piknik.

Perbedaan Onigiri dan Omusubi

Onigiri And Omusubi (Rice Balls) - Japanese Encyclopedia

Photo by Pixta

Baik onigiri maupun omusubi, keduanya merupakan jenis makanan berupa nasi yang telah ditanak kemudian dikepal oleh tangan dan di dalamnya diisi dengan bahan-bahan tertentu. Makanan ini memiliki banyak sebutan tergantung pada daerah, toko, maupun rumah. Akan tetapi, bukan berarti salah satu di antaranya ada yang benar ataupun salah. Ada banyak penjelasan mengenai perbedaan penyebutan ini meskipun pada umumnya perbedaan tersebut tidak terlalu besar.

Kami akan menjelaskan beberapa di antara banyak penjelasan tersebut. Yang pertama adalah penjelasan yang menyebutkan bahwa nama tersebut berasal dari nama dewa yang muncul di legenda para dewa Jepang, yakni dewa Takamimusubi dan Kamimusubi. Diceritakan bahwa orang Jepang pada zaman dahulu mendewakan gunung dan mereka memakan nasi yang dikepal menjadi bentuk gunung dengan harapan mereka akan diberkahi oleh kekuatan sang dewa.

Selanjutnya adalah penjelasan yang menyebutkan bahwa pada Zaman Heian para bangsawan menyebut nasi kepal ini dengan omusubi , sedangkan rakyat biasa menyebutnya dengan onigiri. Selain itu, ada juga penjelasan yang menyebutkan bahwa dalam kata onigiri terkandung makna “memotong iblis (membuang aura jahat/kemalangan)”, sedangkan dalam kata omusubi terkandung makna “menghubungkan takdir (membangun pertemuan/hubungan kemanusiaan yang baik)”.

Bentuk dan Cara Membuatnya

日本のことば事典「おにぎり・おむすび」

Photo by Pixta

Pada dasarnya, proses pembuatan onigiri dan omusubi sangatlah sederhana. Nasi hangat yang baru saja ditanak, dikepal menggunakan kedua tangan, dibentuk sesuai keinginan, kemudian di dalamnya dimasukkan bahan makanan tertentu. Setiap selesai membuat satu, basahi tangan dengan sedikit air kemudian lumuri telapak tangan dengan sedikit garam barulah mulai mengepal lagi. Mengenai bentuk, pada umumnya dapat berupa segitiga, bulat, maupun menyerupai kantong.

Belakangan ini, onigiri berbentuk bintang, hati, dan lain sebagainya menjadi populer. Pembuatannya tidak dengan dikepal, tetapi cukup dengan membungkus nasi dan bahan isi dengan nori (rumput laut). Gaya baru onigiri ini disebut onigirazu yang secara harfiah berarti “tidak dikepal”.

Variasi Rasa yang Tidak Terhitung Jumlahnya

日本のことば事典「おにぎり・おむすび」

Photo by Pixta

Onigiri dan omusubi memiliki rasa yang bervariasi, tergantung pada kombinasi isi yang digunakan. Kami akan menjelaskan masing-masing bahan pada bagian luar dan dalam onigiri dan omusubi.

Yang pertama adalah bagian luar. Bahan umum yang digunakan untuk membungkus adalah nori, tetapi ada juga yang menggunakan telur dadar tipis, furikake (sejenis makanan kering yang ditaburkan di atas nasi sebagai lauk), tororo kombu (Sejenis kelp atau rumput laut besar), goma (wijen), dan masih banyak lagi.

Selanjutnya adalah isiannya. Bahan umum yang sudah digunakan sejak lama adalah ume (prem), okaka(ikan bonito kering), kombu (rumput laut), dan lain sebagainya. Salmon, tarako atau mentaiko (telur ikan), tsuna-mayo (ikan tuna dengan mayonnaise), ebi-mayo (udang dengan mayonnaise), serta masih banyak lagi bahan isian lainnya yang menjadi umum digunakan saat ini.

Selain itu, variasi-variasi unik yang tak terhitung jumahnya seperti tenmusu onigiri dengan tempura udang yang dijadikan topping di atasnya, nikumaki onigiri dengan daging sebagai pembungkusnya, juga banyak bermunculan.

Ketika Anda Berwisata ke Jepang, Jangan Lewatkan untuk Makan di Tempat Ini

jword_onigiri_20160205a-700x465

Artikel terkait: 1, 2, 3 ! Onigiri pun Siap Di Santap

Harga onigiri dan omusubi berbeda tergantung toko dan bahan isi yang digunakan. Meskipun begitu, pada umumnya harga berkisar antara 100 yen sampai 200 yen. Onigiri dan omusubi banyak dijual di convenience store, kios, toko bento, bar, dan lain-lain.

Selain yang telah disebutkan, ada juga toko yang khusus menjual onigiri dan omusubi. Omusubi Gonbee adalah salah satu toko khusus yang banyak membuka cabang di kota-kota besar. Ada juga toko khusus yang menjual onigiri di Tokyo, Onigiri Asakusa Yadoroku, di mana pesanan Anda akan dibuat di depan Anda langsung ketika Anda memesan.

Bagaimana? Apakah Anda tertarik? Silahkan cicipi onigiri dan omusubi, santapan sehari-hari masyarakat Jepang dengan rasa rumahan.

Written by

MATCHA編集部のアカウントです。 訪日旅行者の知りたい日本の役立つ情報や、まだまだ知られていない隠れた日本の魅力を発信します。

Informasi dalam artikel ini berdasarkan pada informasi saat liputan atau penulisan. Ada kemungkinan terjadi perubahan pada konten dan biaya layanan maupun produk setelah artikel ini diterbitkan. Silakan konfirmasi pada penyedia layanan atau produk yang bersangkutan. Di dalam artikel ada kemungkinan tercantum tautan afiliasi. Harap pertimbangkan secara matang sebelum membeli atau memesan produk melalui afiliasi.

Populer

There are no articles in this section.