Istilah Bahasa Jepang "Zabuton"

Layanan ini termasuk iklan berbayar.

"Zabuton' berupa bantalan yang sering Anda lihat ketika datang ke kamar gaya Jepang yang biasa disebut dengan washitsu. Zabuton digunakan berdasarkan tempat dan tujuannya. Terdapat warna dan berbagai jenis Zabuton dengan corak yang cantik.

Ditulis oleh

ニコ

日本への訪日外国人の方が、もっと増えますように！

Zabuton adalah alas duduk tradisional Jepang yang terlihat seperti bantal duduk biasa. Selain nyaman, bahan yang digunakan dan aneka desain dari zabuton juga akan memanjakan mata Anda.

Perbedaan Zabuton dan Bantal Duduk

Sekilas, zabuton dan bantal duduk terlihat sama persis, tetapi cara penggunaannya sangat berbeda. Bantal duduk biasanya diletakkan di belakang punggung atau pinggul, sedangkan zabuton digunakan ketika duduk di lantai sebagai alas saat duduk. Zabuton tidak hanya nyaman digunakan sebagai alas duduk. Namun, zabuton juga berguna untuk mempertahankan suhu tubuh normal Anda saat duduk langsung di lantai. Ketebalan setiap zabuton berbeda-beda ada yang tipis, ada juga yang tebal. Selain itu, sebagian besar zabuton berbentuk persegi empat.

Penampilan luar zabuton terlihat seperti futon (kasur tradisional Jepang) yang berukuran kecil. Zabuton juga memiliki kegunaan lain selain sebagai alas duduk, seperti dijadikan bantal sederhana dengan melipat zabuton menjadi dua bagian atau dapat digunakan sebagai futon kecil untuk alas tempat tidur bayi Anda.

Tempat-Tempat Untuk Menggunakan Zabuton

Zabuton digunakan pada tempat-tempat tradisional Jepang, seperti penginapan bergaya Jepang, restoran Jepang yang menggunakan tikar tatami (tikar tradisional Jepang), kafe-kafe yang direnovasi dari bangunan tua, dan sebagainya.

Anda memiliki banyak kesempatan untuk mencoba zabuton jika berkunjung di Kyoto. Di sana terdapat banyak machiya yang telah direnovasi menjadi kafe, contohnya omo café yang terdapat di Distrik Nakagyo, dan masih banyak lagi lainnya.

Zabuton juga menjadi bagian yang sangat penting dalam rakugo, sebuah seni bercerita tradisional Jepang. Di atas panggung, hanashika (pendongeng rakugo) akan duduk dengan gaya seiza (duduk bersimpuh) di atas zabuton dan menceritakan kisah yang unik sambil diikuti dengan gerakan tubuhnya.

Selain digunakan sebagai alas duduk, zabuton juga digunakan untuk alas dari ornamen-ornamen tradisional Jepang ataupun patung. Salah satunya adalah patung terkenal pembawa keberuntungan, manekineko yang diletakkan di atas zabuton. Selain menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, zabuton juga menjadi hal yang penting dalam budaya Jepang.

Poin Penting

Zabuton biasanya digunakan saat duduk dengan gaya seiza atau duduk bersila. Seiza adalah cara duduk dengan menekuk kedua lutut Anda, kaki dilipat ke belakang dan posisi bokong berada di atas kaki atau secara sederhana bisa disebut dengan duduk bersimpuh.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa tidak boleh berjalan ataupun menginjak zabuton karena ini adalah pelanggaran etika. Zabuton adalah peralatan yang digunakan untuk alas duduk. Dikatakan bahwa tindakan seperti menginjak zabuton sama seperti menginjak tamu Anda. Tentunya ini adalah tindakan yang sangat kasar dan tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu, ketika duduk di atas zabuton, Anda harus mulai dalam posisi duduk seiza dan jika ingin mengubah posisi duduk agar lebih nyaman dapat menggunakan tangan Anda untuk menggerakkan badan. Ini adalah cara duduk yang baik dan benar.

Zabuton adalah salah satu perpaduan budaya Jepang dan kehidupan sehari-hari yang sempurna. Jika Anda melihat zabuton di restoran atau hotel, dengan sikap duduk yang Anda pelajari di sini, cobalah untuk duduk di zabuton.

Ditulis oleh

ニコ

日本への訪日外国人の方が、もっと増えますように！

Informasi dalam artikel ini berdasarkan pada informasi saat liputan atau penulisan. Ada kemungkinan terjadi perubahan pada konten dan biaya layanan maupun produk setelah artikel ini diterbitkan. Silakan konfirmasi pada penyedia layanan atau produk yang bersangkutan. Di dalam artikel ada kemungkinan tercantum tautan afiliasi. Harap pertimbangkan secara matang sebelum membeli atau memesan produk melalui afiliasi.