Start planning your trip
Shishijima dan Awashima: Tur 1 Hari 1 Malam Menjelajah Alam dan Karya Seni Pulau Terpencil
Pulau-pulau terpencil di Prefektur Kagawa merupakan rumah bagi pameran Setouchi Triennale. MATCHA akan memperkenalkan dan memberi panduan wisata 2 pulau di antaranya, yaitu Pulau Shishijima dan Pulau Awashima, yang dikenal dengan wisata alamnya yang mistis dan penuh karya seni.
Seputar Tentang Pulau Shishijima dan Pulau Awashima
Prefektur Kagawa merupakan rumah bagi "Setouchi Triennale", pameran karya seni modern terbesar di Jepang. Prefektur ini memiliki pulau kecil ternama seperti Pulau Naoshima yang disebut sebagai "Tanah Suci Karya Seni Modern" dan Pulau Shodoshima yang merupakan wilayah resor.
Namun, selain pulau-pulau ternama tersebut, Prefektur Kagawa juga memiliki beberapa pulau kecil lain di mana Anda dapat menikmati keindahan alam dan menghabiskan waktu dengan santai. Contohnya adalah Pulau Shishijima dan Pulau Awashima.
Pulau Shishijima adalah sebuah pulau kecil dengan luas kurang dari 4 km². Pulau ini termasuk ke dalam bagian wilayah Kota Mitoyo yang terletak di bagian barat Prefektur Kagawa. Populasinya hanya sekitar 20 orang. Oleh karena itu, Anda dapat merasakan kekuatan alam yang kuat dari berbagai sudut pulau. Pohon kusu (Phoebe zhennan) raksasa indah bernama "Okusu" menjadi sorotan banyak wisatawan yang datang ke sini.
Sejak zaman kuno, orang Jepang biasa menyembah pohon raksasa karena menganggapnya sebagai perwujudan dari dewa. Biasanya, pohon-pohon suci tersebut terletak di dalam area kuil besar. Namun, pohon Okusu di Pulau Shishijima terletak di tengah-tengah pegunungan yang hijau sehingga kaya akan daya hidup yang mistis.
Di samping Pulau Shishijima terdapat Pulau Awashima. Pulau Awashima merupakan salah satu pulau yang berpartisipasi dalam pameran Setouchi Triennale 2019 periode musim gugur.
Pulau Awashima dikenal sebagai tempat berdirinya sekolah oseanografi pertama di Jepang dan juga tempat untuk melihat kunang-kunang laut yang mewarnai laut malam dengan indah. Selain itu, Anda juga dapat melihat beragam karya seni yang jenaka di berbagai sudut pulau.
Nah, pada artikel kali ini, MATCHA akan memperkenalkan panduan rute wisata 1 hari 1 malam, yang menawarkan pesona dari Pulau Shishijima dan Pulau Awashima tersebut.
08.30—08.50: Naik Feri dari Pelabuhan Miya-no-Shita ke Pulau Shishijima
Untuk bisa mencapai Pulau Shishijima, Anda harus pergi ke Pelabuhan Miya-no-Shita di Kota Mitoyo terlebih dahulu. Dari sini, naiklah feri yang berangkat pukul 08.30.
※ Ada pelataran parkir di dekat Pelabuhan Miya-no-Shita.
※ Dari Stasiun JR Takuma (Yosan Line), Anda bisa mencapai Pelabuhan Miya-no-Shita dengan jalan kaki selama 25 menit atau menggunakan Yosan Line Bus keberangkatan pukul 07.59 lalu turun di halte Takuma Chosa (Gedung Pemerintahan Takuma). Bus tidak beroperasi pada hari Minggu dan hari libur nasional.
Tiket kapal bisa dibeli di mesin penjual tiket yang berada di dalam kapal. Harga tiket untuk menuju Pulau Shishijima adalah 340 yen.
09.00—11.00: Menuju "Okusu", Pohon Suci dengan Daya Hidup yang Mistis
Begitu tiba di Pulau Shishijima, Anda bisa langsung menuju lokasi pohon Okusu yang terkenal. Anda bisa menggunakan arah panah lucu berbentuk kura-kura (foto kanan atas) atau papan bertuliskan "志々島の大楠" (foto kiri atas) sebagai petunjuk arah.
Daerah perkotaan penuh akan suara buatan seperti suara mobil, kereta, atau alunan musik dari pertokoan. Namun, di Pulau Shishijima yang sama sekali tidak ada mobil, yang bisa terdengar hanyalah suara serangga, burung, serta gerisik pepohonan dan rumput. Jadi, di sini Anda bisa mendengarkan orkestra alam yang megah sembari berjalan-jalan di tengah gunung.
Setelah berjalan kaki selama sekitar 30 menit, Anda akan tiba di lokasi pohon Okusu berada.
Pohon berusia sekitar 1.200 tahun ini tumbuh menjulang tinggi sekitar 40 m di lereng gunung sembari memperhatikan Laut Pedalaman Seto dari kejauhan. Saat mendekati pohon ini, Anda akan merasakan daya hidupnya yang kuat mengalir di sekitar Anda.
Hanya dengan menatap pohon raksasa yang telah menyaksikan perjalanan hidup manusia selama lebih dari 1.000 tahun ini, berbagai keraguan dalam hati akan menghilang dan hati pun menjadi tenang. Saat mengunjungi pohon Okusu, pastikan untuk mendengarkan kata hati Anda dengan tenang, ya.
Jika berjalan sebentar dari lokasi pohon Okusu, Anda akan tiba di sebuah gardu istirahat dan puncak bukit. MATCHA menyarankan Anda untuk mendaki sampai sini jika memiliki fisik yang kuat. Di sini, Anda bisa mendengar suara peluit kapal dari kejauhan dan menyaksikan burung-burung yang beterbangan dengan anggunnya. Rasanya seperti sedang berada di dunia mimpi!
11.00—12.00: Bersantai di Kusu-Kusu
Setelah puas berjalan-jalan di area sekitar pohon Okusu, mari berkunjung ke Kusu-Kusu yang terletak di dekat pelabuhan.
Kusu-Kusu adalah sebuah peristirahatan yang dioperasikan oleh sepasang suami istri. Pasangan ini memutuskan untuk pindah ke Pulau Shishijima karena jatuh cinta dengan keindahan pohon Okusu. Selain menikmati es krim dan teh herbal, di sini Anda juga dapat membeli kartu pos bergambar, tembikar, dan berbagai buah tangan lainnya yang diciptakan oleh para seniman yang mencintai pulau ini.
Bangunan yang digunakan Kusu-Kusu merupakan bangunan renovasi dari sebuah rumah kuno. Oleh karena itu, bagian dalamnya memiliki nuansa retro yang mengingatkan akan zaman Showa di Jepang. Lalu, cahaya lembut dari luar yang masuk melalui sela-sela bangunan dari kayu ini akan membuat Anda bisa menghabiskan waktu di sini dengan santai.
12.00—13.00: Berjumpa dengan Kambing Lokal Pulau
Setelah bersantai di Kusu-Kusu, mari berjalan-jalan sejenak sembari menunggu kapal berikutnya tiba.
Di dekat pelabuhan ada banyak kambing yang lucu. Hanya dengan melihat kambing-kambing yang ramah pada manusia ini asyik menyantap rumput, perasaan pun menjadi tenang.
Saat menyusuri daerah pesisir, Anda akan melihat beberapa pondok kecil. Pondok kecil ini merupakan makam Pulau Shishijima. Setelah jenazah dikubur di dalam tanah, makam berbentuk rumah akan dibangun di atasnya. Tradisi pemakaman tersebut sudah tidak dilakukan lagi pada masa kini. Namun, masih banyak penduduk pulau yang berziarah secara rutin ke makam-makam ini.
Penduduk pulau percaya bahwa meskipun raga para mendiang telah tiada, jiwanya akan tetap tinggal di dalam pondok kecil ini dan mengawasi siapa pun yang datang berkunjung. Benar-benar hal yang menghangatkan hati, ya. Kawasan makam ini merupakan kawasan yang penting bagi para penduduk pulau. Jadi, harap berhati-hati dan jangan sampai melakukan hal-hal yang dapat merusak tempat ini.
13.05—13.35: Berlayar ke Pulau Awashima dari Pulau Shishijima
Feri dari Pulau Shishijima berangkat ke Pulau Awashima pada pukul 13.05. Jangan sampai terlambat karena feri berikutnya berangkat pukul 16.40. Waktu yang dibutuhkan untuk tiba di Pulau Awashima adalah sekitar 30 menit. Begitu sampai di pelabuhan, Anda akan disambut dengan banyak benda lucu.
※ Awaloha Shokudo dan Le Port Awashima yang akan diperkenalkan pada artikel ini terletak di sisi barat Pulau Awashima. Oleh karena itu, jangan sampai salah turun di Pelabuhan Kamishinden yang terletak di sisi timur pulau.
13.45—15.00: Makan Siang di "Awaloha Shokudo", Kafe yang Digemari Para Seniman
Beloklah ke kiri pada belokan pertama dan teruslah berjalan di sepanjang pantai.
Picture courtesy of Mitoyo Tourism and Exchange Authority
Setelah berjalan kaki selama sekitar 5 menit, Anda akan melihat Awaloha Shokudo yang dihiasi oleh berbagai dekorasi ala Laut Pedalaman Seto.
Picture courtesy of Mitoyo Tourism and Exchange Authority
Awaloha Shokudo adalah restoran yang menawarkan berbagai hidangan yang terbuat dari bahan-bahan lokal.
Menu rekomendasi restoran ini adalah Awaloha Teishoku (1.900 yen termasuk pajak) yang menggunakan ikan suzuki (Lateolabrax japonicus) dan bora (Mugil cephalus). Ikan suzuki dan bora yang hidup di air dengan kualitas buruk akan meninggalkan rasa yang tidak menyenangkan di mulut. Oleh karena itu, di daerah perkotaan, kedua jenis ikan ini tidak pernah digunakan sebagai bahan makanan. Namun, di Pulau Awashima yang lautnya bersih, hidangan yang menggunakan kedua jenis ikan ini merupakan hidangan yang wajib dicoba.
Picture courtesy of Awaloha Shokudo
Awaloha Shokudo dioperasikan oleh pasangan suami istri yang menjadi penghubung antara para seniman dengan penduduk pulau. Jadi, tidak salah kalau pasangan suami istri ini dikatakan telah mendukung keberlangsungan pameran Setouchi Triennale dari balik layar sejak tahun 2010.
Oleh sebab itu, sebagai ucapan terima kasih, ada banyak barang pemberian para seniman yang bisa Anda lihat dari berbagai sudut restoran ini. Salah satunya bisa dilihat pada menu Awaloha Kare (1.300 yen termasuk pajak). Nasi pada menu ini disajikan dengan bentuk seperti Pulau Awashima. Konon, cetakan yang digunakan untuk membentuk nasi ini merupakan karya dari seniman yang mencintai restoran ini, lho.
Picture courtesy of Mitoyo Tourism and Exchange Authority
Selain mendukung para seniman, pemilik restoran ini juga memiliki misi untuk membuat para lansia di pulau ini merasa bersemangat dalam menjalani kehidupan. Untuk mendukung misi tersebut, Awaloha Shokudo menawarkan menu makanan penutup yang populer di masa muda para lansia tersebut seperti pudding a la mode dan beraneka macam parfait lainnya.
Saat mengunjungi Awaloha Shokudo, Anda mungkin akan melihat pemandangan para lansia yang asyik menikmati kencan sambil mengenang masa muda.
15.00—16.00: Berkunjung ke "Awashima Maritime Museum", Museum Berarsitektur Kayu dengan Sejarah Panjang
Setelah selesai makan siang, mari menuju hotel Le Port Awashima yang akan menjadi tempat Anda menginap malam itu. Check-in bisa dilakukan mulai pukul 16.00. Namun, Anda bisa meminta tolong pada pihak resepsionis untuk menitipkan barang bawaan Anda terlebih dahulu.
Berikutnya, ayo menuju Awashima Maritime Museum yang terletak di lokasi yang sama dengan Le Port Awashima!
Pada tahun 1897, sekolah oseanografi pertama di Jepang didirikan di Pulau Awashima. Para pelaut yang lulus dari sekolah ini berlayar ke berbagai penjuru dunia dengan menaiki kapal dagang.
Sekolah tersebut ditutup pada tahun 1987. Namun, bangunannya yang dibuat dari konstruksi kayu tetap dipertahankan dan sekarang dialihfungsikan menjadi Awashima Maritime Museum. Saat berjalan-jalan di dalam museum ini, Anda seolah dapat mendengar suara langkah para murid di masa lampau. Suasana bangunannya yang instagramable menjadikan banyak orang berfoto di sini sambil melakukan cosplay.
Yang paling direkomendasikan dari Awashima Maritime Museum adalah ruang pameran SOKO SOKO SOZOSHO di lantai 1. Ruangan ini memamerkan benda-benda dari laut yang dipungut oleh seniman bernama Katsuhiko Hibino di pesisir Pulau Awashima. Pengunjung akan diminta untuk membayangkan mengapa benda-benda tersebut bisa sampai terdampar di pesisir dan menuliskan hasilnya di kertas gambar.
Di ruang pameran ini, Anda dapat menemukan botol yang ditempeli teritip, kayu apung dengan bentuk yang misterius, pecahan batu batu, dan berbagai benda unik lainnya. Mungkin saja ada juga benda yang hanyut dari negara asal Anda!
16.00—18.00: Berburu Buoy Art, Karya Seni Khas Pulau Awashima
Pulau Awashima memiliki banyak spot yang patut dikunjungi, seperti Kuil Bonnonji yang merupakan tempat ibadah utama penduduk pulau, Pantai Nishihama yang terkenal sebagai spot melihat matahari terbenam, dan Gunung Jonoyama yang pemandangannya indah. Meskipun begitu, MATCHA menyarankan Anda supaya tidak terpaku pada peta dan menjelajahi pulau ini sesuka hati Anda.
Saat menjelajahi pulau, Anda akan disuguhkan berbagai temuan menarik seperti perahu yang bergoyang dengan tenang di pantai, kuil kecil yang dirawat dengan baik oleh penduduk pulau, atau rumah penduduk kuno dengan sejarah panjang.
Selain itu, Anda juga akan menemukan benda-benda lucu di berbagai sudut pulau. Benda-benda ini adalah karya seni yang dibuat dari boya atau disebut juga sebagai buoy art. Buoy art ini mulai dibuat sejak lebih dari 20 tahun lalu oleh seniman lokal dan sekarang dikenal sebagai karya seni khas Pulau Awashima.
Setiap buoy art menampilkan ekspresi yang berbeda-beda. Ada yang menampilkan ekspresi tertawa polos, tersipu-sipu, merasa mengantuk, dan lain sebagainya. Membandingkan ekspresi pada setiap buoy art dengan orang-orang di sekitar Anda merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk menikmati karya seni ini.
Di sisi timur Pulau Awashima terdapat tempat bernama Buoy Buoy Garden, di mana banyak buoy art terkumpul. Tempat ini terletak agak jauh, tapi jika Anda punya waktu lebih, silakan mampir ke sini.
18.00—20.00: Makan Malam di Le Port Awashima
Picture courtesy of Le Port Awashima
Begitu kembali ke Le Port Awashima, waktu makan malam pun tiba. Makan malam yang disajikan berupa kaiseki ryori, yaitu hidangan full course khas Jepang. Hidangan ini dibuat dengan menggunakan bahan musiman. Bagi yang ingin mengetahui terlebih dahulu seperti apa menu yang akan disajikan, silakan tanyakan pada pihak hotel saat Anda melakukan reservasi.
Selain kaiseki ryori, Anda juga bisa makan malam dengan menu barbeku. Namun, pastikan untuk memberitahu pihak hotel terlebih dahulu saat melakukan reservasi, ya.
Sekitar 20.00: Melihat Keindahan Kunang-Kunang Laut yang Fantastis
Picture courtesy of Le Port Awashima
Le Port Awashima mengadakan pertunjukan kunang-kunang laut untuk para tamu hotel. Kunang-kunang laut adalah sejenis krustasea kecil yang hidup di dalam laut. Hewan ini akan memancarkan cahaya berwarna biru saat distimulasi.
Laut di sekitar Pulau Awashima memiliki air yang bersih sehingga banyak kunang-kunang laut yang tinggal di sana. Saat ditangkap dan diletakkan di pantai, hewan ini seolah mengubah pantai menjadi taman bunga yang bercahaya. Tidak seperti cahaya buatan, kunang-kunang laut memancarkan cahaya yang menenangkan.
Menghabiskan malam di bawah langit berbintang sambil melihat kunang-kunang laut yang bercahaya dan mendengarkan suara ombak serta angin laut pasti akan menjadi pengalaman indah yang tak terlupakan!
Selain kamar tipe twin room yang ada di dalam bangunan hotel, Le Port Awashima juga menyewakan kamar tipe kabin. Jika menginap di kamar tipe kabin, Anda dapat merasakan lebih dalam suasana malam di Pulau Awashima.
Anda dapat kembali ke Pelabuhan Miya-no-Shita di hari berikutnya dengan feri yang berangkat pukul 07.25 atau 11.30. Le Port Awashima menyediakan sarapan untuk para tamu hotel.
Hal yang Harus Diperhatikan saat Berkunjung ke Pulau Shishijima dan Pulau Awashima
Berikut adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan saat berkunjung ke Pulau Shishijima dan Pulau Awashima:
1. Awaloha Shokudo hanya beroperasi pada hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan tanggal merah. Di sisi lain, Le Port Awashima menyediakan makan siang pada pukul 11.30—14.00. Anda bisa makan siang di Le Port Awashima saat Awaloha Shokudo tutup.
2. Pertunjukan kunang-kunang laut hanya diadakan pada bulan Juni—September. Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini, silakan hubungi pihak Le Port Awashima.
3. Anda dapat membeli camilan atau minuman di Kusu-Kusu yang terletak di Pulau Shishijima atau di Minimarket Takeuchi yang terletak di dekat pelabuhan Pulau Awashima. Namun, berhubung kedua kedai tersebut memiliki waktu libur yang tidak tentu, sebaiknya Anda tetap membawa bekal camilan atau minuman sendiri.
4. Jika berangkat dalam rombongan atau ingin jadwal yang lebih fleksibel, Anda dapat menggunakan taksi air untuk pergi ke Pulau Shishijima dan Pulau Awashima. Apabila Anda ingin menggunakan taksi air, silakan hubungi Shishijima Shinko Godokaisha atau Iseya (keduanya hanya melayani dalam bahasa Jepang). Biaya yang dibutuhkan untuk pergi ke Shishijima dari Pelabuhan Miya-no-Shita dengan taksi air Shishijima Shinko Godokaisha adalah 3.000 yen per 1—3 orang.
5. Selama bulan Mei—September, ada banyak serangga yang bermunculan di Pulau Shishijima. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membawa semprotan pembasmi serangga.
6. Anda dapat membawa sepeda Anda dengan feri jika membayar biaya tambahan sebesar 200 yen.
7. Beberapa tempat di Pulau Awashima dan Pulau Shishijima tidak dapat melayani pengunjung dalam bahasa Inggris atau Mandarin. Silakan gunakan artikel-artikel MATCHA mengenai ungkapan bahasa Jepang yang berguna saat berwisata ke Jepang sebagai referensi.
Sebagai info tambahan, Anda juga dapat pergi ke Pulau Awashima dari Pelabuhan Suda yang berjarak 10 menit dengan mobil dari Pelabuhan Miya-no-Shita.
Kunjungi Juga Pulau-Pulau Sekitar Lainnya!
Laut Pedalaman Seto, di mana Prefektur Kagawa berada, dikenal akan lautnya yang tenang. Kemudian, Pulau Shishijima dan Pulau Awashima merupakan tempat di mana Anda bisa mendengar suara ombak dari Laut Pedalaman Seto yang bagaikan lagu pengantar tidur. Dengan menjadikan artikel ini sebagai referensi, ayo temukan harta karun yang hanya bisa Anda temukan di kedua pulau ini!
Ada banyak spot indah yang juga tidak boleh Anda lewatkan di pulau-pulau lain dekat Pulau Shishijima dan Pulau Awashima. Salah satunya adalah Pantai Chichibugahama yang dikenal sebagai spot terbaik untuk melihat matahari terbenam di Jepang. Saat Anda berwisata ke Pulau Shishijima dan Pulau Awashima, pastikan untuk mencoba berkeliling ke pulau-pulau sekitar lainnya juga, ya!
In cooperation with Kusu-Kusu, Awaloha Shokudo, and Le Port Awashima
Sebelum bergabung dengan MATCHA pada Oktober 2017, saya bekerja di sebuah agensi PR untuk IR/CSR korporat dan di sebuah penerbit yang menerbitkan majalah yang berfokus pada kerjasama internasional. Pada April 2019, saya pindah ke Kota Mitoyo di Prefektur Kagawa. Saya menulis artikel untuk wisatawan yang berkunjung ke Jepang, dan juga memberikan kontribusi untuk revitalisasi regional. Fokus utama saya adalah menulis tentang layanan internet, penyewaan mobil, hotel, dan objek wisata di Jepang bagian barat.