Start planning your trip
Shukubo Kuil Hongakuin: Sensasi Menginap di Kuil Buddha
Di Gunung Koya yang merupakan tempat suci ajaran Buddha, terdapat 52 kuil yang membuka shukubo-nya untuk umum. Pada artikel ini, MATCHA akan memperkenalkan apa itu shukubo serta mengajak Anda untuk melihat bagian dalam, kamar tamu, dan makanan yang disediakan di shukubo Kuil Hongakuin.
Bagian Dalam Shukubo Kuil Hongakuin
Ruangan di shukubo dipisahkan dengan fusuma (pintu geser) atau tembok. Toilet dan kamar mandi yang tersedia umumnya digunakan bersama antar tamu. Bagi yang ingin menikmati waktu menginap dengan sedikit elegan, tersedia kamar tamu yang menghadap ke arah taman khas Jepang dan memiliki toilet pribadi. Tidak hanya itu saja, tersedia pula kamar tamu dengan toilet dan kamar mandi pribadi bagi Anda yang merasa tidak nyaman jika harus berbagi dengan tamu lainnya.
Biaya menginap selama 1 hari dengan 2 kali makan adalah sekitar 9.270—35.000 yen (termasuk pajak). Umumnya pembayaran dilakukan dengan uang tunai. Namun, belakangan ini beberapa shukubo menerima pembayaran dengan kartu. Oleh karena itu, silakan pastikan terlebih dahulu metode pembayaran yang tersedia ke shukubo yang hendak Anda datangi.
Ini adalah ruang wastafel bersama. Selain wastafel, ruangan ini juga menyediakan pengering dan kursi pijat, lho. Di balik ruangan ini terdapat toilet terpisah pria dan wanita.
Di atas adalah foto kamar mandi bersama. Tentu saja letak kamar mandi pria dan wanita terpisah. Anda juga dapat melihat ruang wastafel dan toilet bersama di sisi kanan foto. Di dalam kamar mandi tersedia sabun, sampo, dan kondisioner.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara menggunakan kamar mandi di Jepang, silakan cek artikel "Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang Kebudayaan Mandi di Jepang".
Kamar Tamu di Shukubo
Anda akan diantarkan ke kamar setelah check-in. Di atas adalah foto kamar tamu standar. TV dan teko listrik juga tersedia di ruangan ini.
Amenity yang tersedia pun memuaskan. Selain handuk dan sikat gigi, tersedia pula yukata yang bebas digunakan.
Teh dan camilan akan diantarkan ke kamar tamu oleh biksu. Setelah makan malam, kamar tamu akan diberikan futon (kasur) dan digunakan sebagai kamar tidur. Futon dibersihkan setiap musim sehingga sangat nyaman digunakan untuk tidur.
Makanan di Shukubo
Umumnya shukubo menyediakan makan malam dan sarapan. Namun, terkadang ada juga shukubo yang menyediakan makan siang jika Anda sudah melakukan reservasi terlebih dahulu.
Makanan yang dihidangkan di shukubo biasanya berupa shojin ryori yang berfokus pada penggunaan sayuran dan sama sekali tidak menggunakan daging, ikan, maupun telur. Selain itu, Anda juga dapat menikmati sake bernama "Hannyato" dan bir.
Makanan biasanya disediakan di aula dan dinikmati bersama tamu lainnya. Sambil bersantap, Anda juga dapat melihat fusuma-e (lukisan dengan media fusuma) yang terpampang dengan indah di aula. Benar-benar pengalaman yang mewah, ya! Tergantung tempatnya, ada juga shukubo yang menghidangkan makanan dengan cara mengantar langsung ke kamar tamu.
Bagi tamu negara asing yang tidak biasa makan nasi di pagi hari, sarapan dengan shojin ryori akan menjadi sebuah pengalaman baru yang menyegarkan.
Seputar Kuil Hongakuin
Kuil Hongakuin adalah kuil Buddha yang didirikan pada tahun 1190 oleh biksu bernama Kobo Daishi, yang juga menemukan Gunung Koya. Bangunan yang tampak pada sisi kiri foto adalah aula utama kuil. Kerikil-kerikil di halaman depan aula menggambarkan riak dari alam semesta.
Setiap hari pada pukul 6 pagi, di aula utama kuil diadakan ritual merapal mantra bernama gongyo. Para tamu shukubo diperbolehkan untuk turut berpartisipasi dalam ritual ini. Ritual ini tidak hanya diadakan di pagi hari dan tentunya Anda juga bisa berpartisipasi pada ritual yang diadakan pada waktu yang berbeda. Namun, harap diingat agar tidak berpartisipasi dalam ritual ini dengan mengenakan yukata yang disediakan di kamar tamu.
Selain itu, terdapat pula ritual bernama goma kuyo, di mana partisipan menuliskan permohonannya pada papan kayu yang disebut "goma", lalu melempar papan tersebut ke kobaran api. Ritual ini diadakan pada waktu yang tidak ditentukan. Jadi, jika kebetulan ritual ini diadakan saat Anda menginap di shukubo Kuil Hongakuin, pastikan untuk tidak melewatkannya, ya!
Di bagian dalam Kuil Hongakuin terdapat fusuma-e karya seorang pelukis Kano-ha (※3) yang pernah menetap di sini saat zaman Edo.
※3: Kano-ha (aliran Kano)…… Gaya lukis dari sebuah sekolah pelukis yang aktif selama 400 tahun dari abad ke-15 hingga abad ke-19 di Jepang.
Lalu, di bagian luar terdapat 5 taman khas Jepang, termasuk taman batu dan lumut, karya Mirei Shigemori yang merupakan seorang perancang taman ternama pada awal zaman Showa. Hanya dengan menyaksikan keindahan taman-taman ini, rasa lelah yang didapatkan dari perjalanan panjang pun akan menghilang!
Kuil Hongakuin menyediakan 30 ruangan yang difungsikan sebagai kamar penginapan. Tiap kamar dihubungkan oleh lorong yang panjang. Tamu yang menginap di sini dapat melihat taman di luar dari jendela lorong tersebut.
Tidak hanya dari jendela lorong saja, para tamu juga bisa melihat keindahan taman dari kamar masing-masing. Uniknya, setiap kamar tamu akan menyuguhkan pemandangan taman yang berbeda-beda!
Cara Reservasi Shukubo
Reservasi shukubo dapat dilakukan via situs resmi Asosiasi Shukubo Gunung Koya. Jika ada permintaan khusus, harap disampaikan secara mendetail. Selain via situs resmi, reservasi juga dapat dilakukan dengan cara menghubungi langsung shukubo tujuan Anda.
Penutup
Shukubo awalnya hanya digunakan sebagai tempat menginap para biksu. Namun, kini fasilitas menginap tersebut juga dapat digunakan oleh umum. Meskipun begitu, harap diingat bahwa shukubo bukanlah ryokan (penginapan tradisional Jepang). Para biksu tetap memiliki kewajiban dan ritual yang harus dijalankan sehari-hari sehingga tidak selalu bisa melayani para tamu.
Saat berwisata ke Jepang, bagaimana kalau Anda mencoba menginap di shukubo? Menginap di dalam kuil pasti akan menjadi pengalaman yang berharga!
Bekerja sama dengan Kuil Hongakuin
奈良生まれの旅好きライター。日本の魅力を世界の人々に伝えていきたいです。