Start planning your trip
Peraturan Baru Tentang Penginapan Rumahan di Jepang yang Harus Diketahui Para Wisatawan
Penginapan rumahan dengan harga terjangkau memang menjadi incaran para wisatawan. Namun, wisatawan juga harus tahu peraturan negara yang berlaku supaya bisa menginap dengan nyaman. Yuk, cek apa saja sih peraturan itu dan pengaruhnya ke wisatawan!
Perubahan Aturan Penginapan Rumahan Karena Minpaku Shinpo
Pada 16 Juni 2018 diberlakukan minpaku shinpo (aturan baru bisnis penginapan rumahan). Sehubungan dengan aturan ini, apa ya pengaruhnya terhadap pengguna jasa penginapan rumahan? Saat akan menginap, apa saja yang harus diperhatikan? Kali ini MATCHA akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut!
Apa itu Minpaku Shinpo?
Kata minpaku pada dasarnya memiliki arti membuka “tempat tinggal” secara keseluruhan atau sebagian untuk disewakan sebagai sarana penginapan bagi orang lain dalam waktu singkat. Penginapan rumahan seperti ini sering dibanding-bandingkan dengan hotel, ryokan (penginapan tradisional Jepang), penginapan sederhana, dan kos-kosan. Sedangkan minpaku shinpou adalah hukum yang mengatur penyewaan penginapan rumahan.
Perubahan Apa yang Terjadi Dengan Adanya Aturan Minpaku Shinpo?
Apa Pengaruh Aturan Minpaku Shinpo Terhadap Wisatawan?
1. Kemungkinan Biaya Penginapan akan Naik
Jumlah hari yang diperbolehkan untuk beroperasi berdasarkan aturan minpaku shinpo adalah kurang dari 180 hari. Oleh karena itu, area seperti Tokyo, akan megalami kesulitan dalam keberlangsungan bisnisnya, karena memikirkan besarnya pengeluaran untuk biaya kebersihan, listrik, air, dan lainnya. Sehingga, banyak penginapan yang memutuskan untuk menaikkan biaya sewa.
Selain itu, ada juga beberapa penginapan rumahan yang berencana menaikkan biaya penginapan karena hanya beroperasi di hari libur besar di mana jumlah pelanggan bertambah. Perlu Anda perhatikan pula bahwa ada beberapa daerah seperti, sebagian wilayah Kyoto dan daerah bersejarah di Prefektur Nara, yang menerapkan larangan untuk menjalankan penginapan warga pada musim libur tertentu.
2. Pemesanan akan Dibatalkan Apabila Anda Menggunakan “Penginapan Gelap”!
Setiap daerah di Jepang mulai mengadakan pegontrolan pada “penginapan gelap” yang tidak mematuhi aturan minpaku shinpo.
“Airbnb” yang merupakan situs pemesanan penginapan terbesar di dunia juga mulai menyeleksi penginapan rumahan di Jepang yang tidak terdaftar sebagai sarana penginapan. Oleh karena itu, mulai tanggal 15 Juni ada penginapan-penginapan gelap yang terkena seleksi dan dihapus dari situs Airbnb. Bagi yang sudah memesan penginapan melalui Airbnb, sebaiknya Anda mengeceknya lagi. Bagi yang baru akan memesan penginapan, MATCHA menyarankan Anda untuk menanyakan informasi detailnya kepada pemilik penginapan sebelum memesan kamar.
Peraturan Penginapan di Lokasi Wisata (Informasi per Juli 2018)
Peraturan penginapan akan berubah secara mendetil pada tiap-tiap daerah. Di bawah ini adalah rangkuman mengenai peraturan penginapan yang ada di daerah-daerah wisata populer Jepang. Harap diperhatikan karena banyak daerah yang penginapannya tidak beroperasi pada hari kerja.
Area Tokyo
Distrik Chuo (area di mana Ginza berada): Hanya beroperasi dari hari Sabtu siang sampai hari Senin pagi.
Distrik Shinjuku: Hanya beroperasi dari hari Jumat siang sampai hari Senin pagi.
Area lokasi wisata lainnya:
Kyoto: Peraturannya akan berbeda di setiap area. Sebagai wilayah utama dari aturan yang berlaku, penginapan rumahan di Kota Kyoto, Kota Uji, Kota Kameoka, Kota Nagaoka, dan lainnya hanya beroperasi selama 2 bulan saat musim dingin.
Kota Osaka: Penginapan yang berada dalam radius 100 meter dari Sekolah, hanya beroperasi dari hari Jumat siang sampai hari Senin pagi.
Prefektur Nara: Pada daerah yang berdekatan dengan wilayah bersejarah seperti Asukamura, penginapan rumahan boleh beroperasi, kecuali pada musim wisata (tahun 2018 bulan Oktober dan November).
Prefektur Okayama: Wilayah ini mematuhi aturan minpaku shinpo. Pada dasarnya, selain sekitar Wilayah Kurashiki, penginapan perumahan diperbolehkan untuk beroperasi.
Prefektur Ishikawa: Wilayah ini mematuhi aturan minpaku shinpo, tapi penginapan rumahan di sebagian wilayah Kota Kanazawa hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu, serta dalam 1 tahun hanya boleh beroperasi selama 60 hari.
Anda bisa melihat informasi penginapan di masing-masing daerah di sini (situs dalam bahasa Inggris).
Bagaimana Cara Menilai Penginapan Rumahan yang Sesuai Aturan?
Untuk menilai apakah suatu penginapan sesuai aturan atau tidak, MATCHA akan memperkenalkan beberapa cara yang mudah untuk mengetahuinya!
Selain hal-hal di atas, Anda juga bisa menjadikan komentar-komentar para tamu yang sudah menginap sebagai referensi. Apabila Anda masih merasa ragu, sebaiknya Anda menggunakan jenis penginapan lain seperti hotel.
Tata Krama dan Hal-Hal Tabu saat Menginap
Sebagai penginapan rumahan, tentunya penginapan ini terletak di dalam daerah perumahan orang Jepang. Mematuhi tata karma yang berlaku dan jangan sampai mengganggu orang sekitar adalah hal yang sangat penting.
1. Informasikan dengan Jelas Jumlah Orang yang Akan Menginap
Biasanya biaya kamar di Jepang dihitung berdasarkan jumlah orang yang menginap. Jadi, biaya penginapan tidak bisa dihemat atau ditekan kalau jumlah orang yang menginap banyak. Apabila memikirkan jumlah orang yang menginap dan barang bawaan mereka, kamar Jepang tidaklah luas dan ruang yang tersedia sebenarnya sangat kurang.
2. Meminta Izin Pada Pemilik Penginapan Sebelum Belanja Online
Ketika ada di Jepang mungkin Anda akan belanja via online. Namun, di saat seperti itu ada kemungkinan muncul beberapa masalah seperti, ada biaya yang perlu dibayar saat itu juga, waktu pengantaran barang harus ada seseorang di rumah yang akan menerima barangnya, atau masalah lainnya.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda bertanya lebih dulu kepada pemilik penginapan sebelum membeli dan sampaikan juga jenis barang yang Anda beli tersebut kepadanya.
3. Patuhi Aturan Pembagian Sampah
Pembagian sampah di Jepang memang berbeda tiap daerahnya. Namun, secara garis besar sampah dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sampah yang bisa dibakar, sampah yang tidak bisa dibakar, dan sampah yang bisa didaur ulang. Sampah-sampah seperti botol plastik, botol kaca, dan kaleng dibagi berdasarkan jenisnya masing-masing. Jadi, buanglah sampah menurut jenisnya dengan mematuhi aturan yang ada.
Kemudian, jangan lupa juga untuk membersihkan sisa makanan atau minuman yang ada di atas meja. Kalau tidak, pemilik akan kesulitan membedakan mana yang masih dipakai mana yang tidak.
4. Tidak Gaduh di Malam Hari
Pasti menyenangkan pergi berwisata bersama teman-teman dekat. Namun, Anda juga perlu memperhatikan volume suara saat berbicara, suara TV, musik dan lainnya agar tidak menggangu warga sekitar. Selain itu, mungkin ada warga sekitar yang akan terganggu dengan suara-suara seperti suara mesin cuci, suara mesin penyedot debu, dan suara lainnya di waktu malam. Yuk, tanyakan kepada pemiliki penginapan aturan sehari-hari di sana saat Anda akan menginap!