Start planning your trip
Wajib Tahu! Perbedaan Antara "Otera" dan "Jinja"
Kuil adalah tempat yang umum didatangi wisatawan untuk bisa merasakan budaya Jepang. Namun, ternyata di Jepang terdapat 2 macam kuil, yaitu otera dan jinja. Kali ini MATCHA akan menjelaskan perbedaan dari 2 kuil tersebut.
Perbedaan Antara Ajaran Buddha dan Shinto
Berikutnya MATCHA akan menjelaskan perbedaan antara ajaran Buddha dan Shinto.
Buddha adalah ajaran luar dari Tiongkok dan India yang kemudian menyebar di Jepang.
Sebaliknya, Shinto adalah ajaran yang berasal dari Jepang. Ajaran Shinto mempercayai adanya banyak dewa yang bersemayam pada orang-orang tertentu atau alam seperti gunung, hutan, batu, dan pohon suci. Dalam ajaran ini terdapat ungkapan "Yaoyorozu no Kamigami" yang berarti "8 juta dewa". Dipercaya bahwa terdapat 8 juta dewa yang bersemayam di dunia ini. "8 juta" di sini melambangkan jumlah yang sangat banyak atau tak terbatas.
Baik Buddha maupun Shinto adalah ajaran yang sudah sangat melekat dalam masyarakat Jepang. Kebanyakan orang Jepang berdoa baik kepada dewa ajaran Shinto maupun Buddha. Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan orang Jepang yang mengunjungi jinja pada tiap tahun baru dan melakukan prosesi pemakaman sesuai ajaran Buddha. Bisa menerima 2 ajaran tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman adalah keunikan dari budaya Jepang.
Selanjutnya, mari kembali ke topik mengenai perbedaan antara otera dan jinja.
Definisi Otera dan Jinja
Otera bisa didefinisikan sebagai tempat para biksu tinggal dan juga tempat terdapatnya butsuzo, sedangkan jinja adalah tempat para dewa Jepang tinggal.
Berikutnya, MATCHA akan menjabarkan lebih lanjut mengenai definisi dari otera dan jinja.
Otera
Di otera terdapat pemuka ajaran Buddha seperti biksu dan biksuni dan juga patung Sang Buddha. Ada beberapa dewa yang dipercaya dalam ajaran ini, di antaranya adalah Dainichi Nyorai (Wairocana), Yakushi Nyorai (Bhaisajyaguru), Shaka Nyorai (Shakyamuni Tathāgata), Sho Kanzeon Bosatsu (Kwan Im), dan masih banyak dewa lainnya. Tidak masalah jika Anda tidak mengetahui perbedaan dari masing-masing dewa tersebut. Namun, tidak ada salahnya membuat wisata otera Anda menjadi lebih menyenangkan dengan berbekal pengetahuan, bukan?
Kemudian, kebalikan dari jinja di mana Anda tidak bisa melihat wujud dari dewa yang diabadikan, Anda hampir selalu bisa menemukan patung dari Sang Buddha di otera.
Banyak orang Jepang yang melakukan prosesi pemakaman sesuai ajaran Buddha sehingga sering ditemukan makam di area otera.
Jinja
Jinja biasanya dibangun di tempat yang dahulu dianggap keramat atau tempat diadakannya upacara suci. Dewa-dewa Shinto diabadikan di dalam jinja. Pekerjaan seperti persiapan upacara suci dan lainnya dilakukan oleh pengurus kuil yang disebut kannushi dan miko.
Di pintu masuk jinja biasanya terdapat gerbang bernama torii. Gerbang ini dikatakan sebagai pembatas antara dunia para dewa dan dunia manusia.
Sebagian besar jinja diberi nama sesuai dengan nama dewa yang diabadikan di dalamnya. Oleh karena banyak dewa yang dipercaya dalam ajaran Shinto maka terdapat banyak jinja yang didirikan di Jepang. Jinja besar biasanya memiliki unsur "jingu" atau "taisha" dalam namanya, misalnya seperti Kuil Ise Jingu dan Kuil Izumo-taisha.
Ayo Berwisata ke Kuil!
Bagaimana? Apakah sekarang Anda sudah paham mengenai perbedaan antara otera dan jinja? Selain yang sudah diperkenalkan di artikel ini, masih ada beberapa perbedaan kecil antara otera dan jinja seperti cara ibadah dan lain-lain. Ketahui perbedaannya dan selamat menikmati wisata kuil Anda!
Artikel Terkait:
How To Visit A Japanese Shrine (bahasa Inggris)
Things You Don’t Often Hear: The Difference Between “Jinja”, “Taisha”, “Jingū” and “Gū” (bahasa Inggris)
Omamori dari Kuil Sensoji dan Kuil Asakusa
東京生まれ東京育ち東京在住の20歳。大学生をしています。動物とたわむれることと散歩をすることがとっても好きです。世界中の野生の動物に会いに行ったり、世界中の街を散歩しに行ったり、いつかできたらいいなぁ、なーんて思ってます。