Start planning your trip
Rekreasi Musim Gugur: Berburu Keindahan Momiji di Jepang! (Edisi 2019)
Menikmati indahnya momiji saat musim gugur adalah rekreasi yang disukai masyarakat Jepang. Dalam artikel ini, kami akan menginformasikan hal berkaitan dengan momijigari; waktu yang pas untuk melihat momiji, 8 spot populer, dan tips lainnya.
Keindahan Momiji di Musim Gugur
Musim gugur adalah salah satu musim favorit bagi para turis untuk berkunjung ke Jepang. Tujuannya karena ingin melihat dan menikmati keindahan koyo. Koyo atau lebih dikenal dengan sebutan momiji adalah proses perubahan warna daun menjadi kemerahan, kuning, atau jingga saat musim gugur.
Saat musim semi, bunga sakura bermekaran dengan warna merah mudanya yang indah, sedangkan musim gugur dihiasi oleh daun-daun yang berubah warna menjadi kemerahan, jingga atau kuning (tergantung pada waktu dan jenis pohonnya). Transformasi warna indah bak lukisan ini hanya bisa dilihat selama musim gugur.
Mungkin Anda ingin mengetahui kapan daun-daun mulai berubah warna? Bagaimana cuaca dan pakaian yang cocok saat musim gugur? Juga tak kalah penting, seperti apa spot momiji terbaik di Jepang? Di artikel kali ini, MATCHA akan merangkum informasinya untuk Anda. Selamat membaca.
Kapan Waktu Terbaik Menikmati Momiji?
Momiji berlangsung selama musim gugur.
Berikut adalah kumpulan informasi mengenai waktu terbaik menikmati momiji di seluruh Jepang dan suhu rata-rata setiap wilayahnya mulai dari wilayah bagian utara hingga selatan.
Wilayah | Waktu Terbaik | Suhu Rata-Rata |
Hokkaido (Obihiro) | Pertengahan Oktober | 10.0℃ |
Hokkaido (Sapporo) | Akhir Oktober | 11.8℃ |
Miyagi, Sendai | Pertengahan November | 9.4℃ |
Kanazawa | Akhir November | 11.5℃ |
Tokyo | Akhir November | 12.1℃ |
Nagoya | Akhir November | 12.2℃ |
Kyoto, Osaka | Awal Desember | 7.0℃ (Kyoto) 8.6℃ (Osaka) |
Hiroshima | Pertengahan November | 12.5℃ |
Fukuoka | Akhir November | 13.8℃ |
Perubahan warna daun-daun tersebut tergantung pada suhu, lokasi (ketinggian di atas permukaan laut), serta faktor lainnya. Misalnya, wilayah Pegunungan Daisetsuzan yang berada di Hokkaido disebut sebagai wilayah pertama terjadinya momiji. Perubahan warna daun-daun yang berada di puncak gunung sudah terlihat sejak akhir bulan Agustus.
Proses perubahan warna daun-daun ini berlangsung sekitar 2 minggu sebelum daun-daun tersebut jatuh berguguran. Tetapi ada juga yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan, tergantung dari jenis pohonnya. Periode momiji memang tak sependek bunga sakura yang hanya mekar sekitar 1 minggu sebelum gugur, tetapi tidak jarang daun-daun momiji berguguran lebih cepat dari perkiraan akibat faktor cuaca. Maka Anda termasuk orang yang beruntung bila menyaksikan keindahan momiji sebelum daun-daunnya berguguran.
Cuaca dan Pakaian Musim Gugur
Sumber: Tips Menikmati Musim Gugur di Jepang
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, waktu terjadinya momiji ini berbeda-beda tergantung wilayahnya. Umumnya terjadi mulai dari pertengahan bulan Oktober hingga awal bulan Desember. Saat periode musim ini , cuaca di Jepang relatif cerah disertai udaranya yang bersih.
Setelah mengetahui bagaimana cuaca dan suhu saat musim gugur, sekarang MATCHA akan membahas tentang pakaian seperti apa yang cocok dipakai saat musim gugur? Pada bulan Oktober, Anda bisa mengenakan pakaian lengan panjang atau sweater tipis. Lalu, memasuki bulan November, cuaca akan lebih dingin dari sebelumnya. Jaket atau sweater tebal bisa menjadi pilihan yang pas untuk Anda kenakan. Di bulan Desember, disarankan untuk memakai mantel ketika Anda bepergian karena cuaca semakin dingin mendekati musim salju.
Artikel terkait
Barang yang Diperlukan Saat Momijigari
Di Jepang, kegiatan melihat momiji disebut momijigari. Kata "gari" atau "berburu" tidak menunjukan makna sebenarnya. Pengertian momijigari adalah kegiatan mengunjungi suatu tempat atau gunung untuk melihat dan menikmati momiji. Jadi kita bukan benar-benar berburu atau mengambil daun-daun yang berguguran.
Beberapa spot populer untuk melihat momiji berada di wilayah pegunungan. Kami sarankan Anda memakai sepatu yang nyaman dan sesuai dengan kondisi tersebut. Tak lupa memakai baju hangat untuk menangkal hawa dingin pegunungan. Perlu diketahui bahwa cuaca pegunungan mudah sekali berubah-ubah, maka tak ada salahnya jika Anda juga mempersiapkan perlengkapan musim hujan. Kegiatan momijigari ini mampu menyegarkan kembali jiwa dan pikiran kita, terutama jika mendaki saat cuaca bagus.
Jika daun-daun mulai berguguran, cobalah lihat ke bawah. Daun-daun berguguran menutupi hamparan tanah bak sebuah karpet!
8 Spot Momiji Terbaik di Jepang
Bila Anda berkunjung ke Jepang saat musim gugur, bisa dipastikan bahwa momiji merupakan hal yang paling ingin dilihat. Dalam artikel kali ini, MATCHA akan berikan rekomendasi 8 spot momiji yang menarik di Jepang.
1. Jozankei (Hokkaido)
Selain melihat dan menikmati momiji, ada beragam aktifitas yang bisa dilakukan di Jozankei.
Contohnya, menaiki kano seperti yang terlihat dalam foto atau berkuda sambil menikmati keindahan momiji. Selain itu, Anda juga bisa mencoba berjalan di jembatan gantung. Di sana kita bisa melihat panorama indah momiji dari atas gunung. Jozankei juga dikenal sebagai daerah onsen (pemandian air panas). Tak ada salahnya jika Anda mencobanya ketika berada di Jozankei untuk sekedar melepas lelah dan menyegarkan kembali badan Anda setelah lelah berjalan-jalan.
Jozankei ini bisa ditempuh 1 jam perjalanan dari Sapporo menggunakan bus.
Rekomendasi Hotel di Sekitar Jozankei
2. Sungai Oirase (Aomori)
Oirase Keiryu adalah aliran Sungai Oirase yang mengalir dari Danau Towada, Prefektur Aomori. Aliran sungai ini lembut, tetapi terkadang deras dan mengalir sepanjang 14 km di antara bebatuan dan pepohonan.
Panorama indah Sungai Oirase ini bisa kita nikmati sepanjang tahun. Saat musim gugur, panorama semakin indah karena seluruh area dihiasi warna-warna terang khas musim gugur. Sepanjang aliran sungai ini sudah dilengkapi dengan jalur pejalan kaki dan jalur kendaraan yang terawat dengan baik, sehingga memudahkan Anda untuk berjalan mengeksplorasi sepanjang aliran sungai ini.
Artikel terkait
3. Kuil Nikko Toshogu (Nikko)
Sumber foto: Asosiasi Pariwisata Nikko
Kuil Nikko Toshogu yang berlokasi di Nikko, Prefektur Tochigi, merupakan tempat tujuan wisata populer di Jepang dan tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Di sini kita bisa melihat pemandangan momiji dari sekitar Jembatan Shinkyo yang letaknya tak jauh dari Kuil Nikko Futarasan. Jika Anda berjalan lebih jauh lagi menuju Air Terjun Kegon, Anda akan disuguhi pemandangan menakjubkan, yaitu kombinasi pemandangan indah momiji dan air terjun dengan ketinggian 100 meter.
Untuk detail informasi mengenai trip 1 hari dari Tokyo menuju spot momiji di Nikko, bisa kunjungi link berikut: Visit Nikko In The Fall! A One-Day Autumn Leaves Tour Plan.
Rekomendasi Hotel di Sekitar Nikko Toshogu
4. Taman Rikugien (Tokyo)
Rikugien merupakan salah satu spot momiji yang populer di Kota Tokyo, sekaligus merupakan taman Jepang bersejarah yang sudah berdiri sejak tahun 1702. Saat musim gugur tiba, taman ini dihiasi oleh 600 pohon yang daun-daunnya mulai memerah, seperti 450 pohon maple Jepang (iroha kaede), pohon ginkgo, dan pohon maple varietas lainnya.
Saat malam tiba Anda bisa menikmati pemandangan iluminasi musim gugur di taman ini yang cukup berbeda dengan pemandangan yang Anda lihat di siang hari. Cahaya yang terpantul di dedaunan merah dan jingga semakin menambah kecantikan warna daun khas musim gugur.
5. Kuil Rurikoin (Kyoto)
Sumber: Kyoto Rurikouin, Daun-Daun yang Memerah di Musim Gugur
Kuil Rurikoin berlokasi di Kota Kyoto. Dari beberapa spot musim gugur yang berlokasi di Kyoto, kuil ini salah satu spot menarik yang tidak banyak diketahui orang. Jika Anda berkunjung ke sana, Anda akan disuguhi pemandangan indah, cahaya dan bayangan menyatu dengan merahnya dedaunan seperti sebuah lukisan.
Biasanya, kuil ini tidak dibuka untuk umum. Namun, khusus musim semi dan musim gugur, wisatawan bisa mengunjungi kuil tersebut pada waktu yang sudah dijadwalkan. Di tahun ini, kuil dibuka untuk umum mulai dari tanggal 1 Oktober 2019 sampai waktu yang belum ditentukan. Jika ada waktu dan kesempatan, pastikan Anda mengunjungi tempat ini, ya!
6.Taman Minoo (Osaka)
Tak kalah dengan kota lainnya, Osaka juga memiliki spot momiji yang terkenal, yaitu Taman Minoo. Daya tarik utama taman ini adalah air terjun besarnya yang dikeliling oleh alam yang masih alami. Jalur yang digunakan untuk sampai ke air terjun adalah jalur pendakian (※1).
※ 1... Sebagian jalur ini ditutup, tapi pengunjung bisa melewati jalur menuju air terjun. Detailnya silakan cek di situs resmi (bahasa Jepang).
Taman Minoo dikenal dengan produknya yang unik yaitu momiji tempura. Momiji tempura adalah makanan yang terbuat dari daun momiji/maple yang digoreng. Makanan ini cocok dijadikan camilan karena rasanya yang manis dan bisa membuat Anda ketagihan.
7. Taman Momijidani (Hiroshima)
Sumber foto: Prefektur Hiroshima
Taman Momijidani merupakan tempat tujuan wisata populer saat musim gugur. Lokasinya bisa ditempuh hanya 10 menit berjalan kaki dari Kuil Itsukushima yang merupakan Situs Warisan Dunia. Terdapat sekitar 700 pohon maple yang setiap tahun daunnya berubah warna menjadi kemerahan. Perubahan warna daun di taman ini biasanya terjadi mulai dari pertengahan hingga akhir bulan November. Warna-warna daun musim gugur kemerahan yang menyatu di sekeliling Jembatan Momiji-bashi menjadi pemandangan spesial yang sayang jika dilewatkan.
8. Taman Maizuru (Fukuoka)
Sumber foto: Kota Fukuoka
Taman Maizuru yang berlokasi di Prefektur Fukuoka, merupakan spot momiji yang mudah sekali diakses.
Hanya membutuhkan waktu 10 menit menggunakan chikatetsu atau kereta bawah tanah dari Hakata yang berada di pusat Kota Fukuoka. Awalnya, Taman Maizuru ini merupakan lokasi Kastil Fukuoka yang dibangun pada zaman Edo. Hingga sekarang, para turis masih bisa melihat benteng dan sisa reruntuhan Kastil Fukuoka tersebut.
Lokasi taman ini mudah sekali dikunjungi karena berdampingan juga dengan sebuah taman khas Jepang, yaitu Taman Ohari.
Asal Usul Momijigari
Dikatakan bahwa orang Jepang mulai menikmati keindahan momiji dan menjadikannya sebagai kegiatan rekreasi, bermula sejak pertengahan zaman Edo. Meski begitu, puisi tentang ekspresi kecintaan terhadap pohon ginkgo sudah ada sejak abad ke-8 yang tertulis di dalam Manyoshu (antologi puisi tertua di Jepang). Alhasil, muncul beragam teori mengenai asal usul budaya momijigari ini.
Banyak bermunculan juga cerita dan asal usul tentang kosakata "momijigari" itu sendiri. Kata "gari" atau "berburu", awalnya merujuk pada kegiatan menangkap dan berburu hewan liar seperti babi hutan atau burung. Namun, ada satu teori yang menyatakan bahwa dulu ada seorang bangsawan pergi memungut dan mengumpulkan dedaunan momiji saat musim gugur dan menyamakanya dengan kegiatan berburu. Sejak saat itu istilah momijigari mulai dikenal oleh masyarakat Jepang.
Tak hanya itu, ada kisah lain tentang asal usul momijigari berkaitan dengan legenda Gunung Togakushi di Nagano. Alkisah, ada iblis wanita bernama Momiji yang menyerang seorang musafir. Atas perintah kaisar pada saat itu, iblis tersebut diburu dan dihukum akibat perbuatannya. Legenda tersebut dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai asal muasal "momijigari". Drama terkenal "Momijigari" yang dimainkan dalam teater seni seperti Noh dan Kabuki, juga berdasarkan kisah legenda ini.
Ayo Kita Nikmati Indahnya Momiji!
MATCHA編集部のアカウントです。 訪日旅行者の知りたい日本の役立つ情報や、まだまだ知られていない隠れた日本の魅力を発信します。