Inilah Pesona Samudra Pasifik yang Wajib Diketahui di Kota Iwaki, Prefektur Fukushima!

9 Aktivitas Seru di Matsumoto! Berburu Sejarah dan Alam yang Asri

Layanan ini termasuk iklan berbayar.
article thumbnail image

Kota Matsumoto di Prefektur Nagano adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, seni, dan budaya yang dapat ditempuh sekitar 2 jam 40 menit dari pusat kota. Di sini, Anda dapat menikmati situs bersejarah seperti Kastil Matsumoto yang unik, museum menarik, kota lama, dan banyak lainnya.

Tanggal terbit :

Kota Matsumoto yang Kaya akan Sejarah, Alam, dan Budaya

Kota Matsumoto di Prefektur Nagano sejak dulu sudah berkembang sebagai kota kastil yang populer dengan adanya Kastil Matsumoto yang merupakan Harta Nasional Jepang. Matsumoto menjadi tujuan wisata populer yang masih kental dengan sejarah dan budayanya. Di sini Anda dapat berjalan-jalan di area perkotaan zaman dulu, menikmati museum yang kaya akan budaya tradisional Jepang, mencicipi kuliner lokal, dan aktivitas lainnya.

Di daerah pinggiran Kota Matsumoto yang dihiasi dengan alam yang asri, Anda dapat melakukan aktivitas musim dingin, seperti trekking dan snowboarding di Kamikochi dan Desa Hakuba. MATCHA merekomendasikan Anda untuk membuat rencana perjalanan di spot-spot ini ketika berada di Matsumoto. Akses menuju Kota Matsumoto dari Stasiun Shinjuku di Tokyo dengan kereta ekspres memerlukan waktu sekitar 2 jam 40 menit. Anda juga dapat naik Shinkansen atau kereta ekspres dari Osaka atau Kyoto selama sekitar 3 jam.

Nah, pada artikel ini, MATCHA akan mengajak Anda melakukan 9 kegiatan seru yang menjadi pilihan wajib ketika berkunjung ke Kota Matsumoto.

Daftar isi:

1. Mempelajari Sejarah Jepang di Kastil Matsumoto, Harta Nasional Jepang

松本

Kastil Matsumoto dibangun sebagai tempat tinggal komandan militer selama zaman Sengoku pada tahun 1500. Jika dilihat dari luar, Kastil Matsumoto tampak terdiri dari 5 tingkat meski sebenarnya di dalam bangunan kastil ini terdapat 6 lantai. Kastil Matsumoto dan Istana Himeji menjadi 2 kastil di Jepang dengan desain arsitektur yang unik. Kastil ini dihiasi dengan dinding berpernis hitam indah dan menjadi Harta Nasional Jepang yang sangat berharga.

Ketika masuk ke dalam kastil, Anda akan menemukan tangga yang cukup curam dengan kemiringan 61 derajat dan pilar-pilar besar. Alat-alat pertukangan yang digunakan dalam konstruksi kastil, senapan matchlock yang digunakan pada abad ke-15, dan lain-lainnya juga dipamerkan di sini. Dari menara di lantai paling atas, Anda dapat melihat pemandangan menakjubkan Kota Matsumoto dan Pegunungan Alpen Utara. Biaya masuk untuk orang dewasa adalah 610 yen, siswa SMP dan SMA 300 yen, dan siswa SD ke bawah tidak dikenakan biaya.

Pada malam hari, Kastil Matsumoto diiluminasi sepanjang tahun dan diramaikan dengan berbagai acara di tiap musim. Misalnya, kegiatan melihat bunga sakura yang indah di musim semi, pertunjukan tradisional di musim panas, dan pameran seni pahat es di musim dingin. Kastil Matsumoto ini dapat dicapai dari Stasiun JR Matsumoto dengan naik Matsumoto Town Sneaker Bus selama sekitar 10 menit.


2. Melihat Karya Fotogenik Yayoi Kusama di "Matsumoto City Museum of Art"

草間彌生「幻の華」

"The Visionary Flowers" oleh Yayoi Kusama tahun 2002, Picture courtesy of Matsumoto City Museum of Art

Matsumoto City Museum of Art merupakan musem di mana Anda dapat melihat berbagai karya seni dari para seniman yang erat kaitannya dengan Kota Matsumoto dipajang secara permanen. "The Visionary Flowers" yang merupakan sebuah karya seni raksasa oleh seniman avant-garde terkemuka kelahiran Matsumoto, yaitu Yayoi Kusama pun ikut menghiasi bagian luar museum. Bahkan, ruang pameran museum ini juga dipenuhi dengan koleksi Yayoi Kusama termasuk dari seri karya seninya, "Love Forever".

Tidak hanya dapat menikmati karya seni dari Yayoi Kusama, Anda pun dapat menikmati kumpulan karya seni dari berbagai genre. Misalnya, karya dari Munehide Hosokawa, seorang pemahat yang juga kelahiran Kota Matsumoto dan karya seni kaligrafi oleh Shinzan Kamijo. Matsumoto City Museum of Art dapat dicapai dari Stasiun JR Matsumoto dengan berjalan kaki dalam waktu sekitar 12 menit atau dengan Matsumoto Town Sneaker Bus East Course dalam waktu sekitar 14 menit.

※Museum ini dijadwalkan tutup selama 1 tahun pada tahun 2021 karena akan diadakan renovasi skala besar.

3. Merasakan Seni Tradisional di "Japan Ukiyo-e Museum"

日本浮世絵博物館

Picture courtesy of Japan Ukiyo-e Museum

Japan Ukiyo-e Museum bermula ketika keluarga Sakai yang merupakan pemborong kertas di Kota Matsumoto mengumpulkan Ukiyo-e. Museum ini didirikan pada tahun 1982 karena koleksi pribadi yang berharga tersebut ditinggalkan. Saat ini, Japan Ukiyo-e Museum juga melakukan studi terhadap karya seni dan mengadakan pameran.

Ukiyo-e adalah jenis lukisan Jepang yang dikembangkan selama zaman Edo (1603—1868). Ukiyo-e kerap menggambarkan pemandangan, orang-orang, kehidupan masyarakat yang mencari kesenangan, dan lain-lain selama masa itu.

日本浮世絵博物館

Situasi Toko Museum. Picture courtesy of Japan Ukiyo-e Museum

Di era ketika hanya satu-satunya bahan untuk melukis adalah tinta hitam, muncul lukisan berwarna-warni yang dibuat dengan menggunakan pewarna alami dari tanaman, seperti bunga safflower (kesumba) dan bunga indigo Jepang. Selain lukisan, ada juga woodcut print yang diproduksi secara massal sehingga dapat dikatakan bahwa sejak saat itu masyarakat awam mulai menikmati seni.

Japan Ukiyo-e Museum memiliki banyak koleksi karya seni dari pelukis Ukiyo-e yang sangat terkenal di seluruh dunia, seperti Katsushika Hokusai, Toshusai Sharaku, Utagawa Hiroshige, dan lain-lain.

4. Berjalan-jalan Menikmati Suasana Kota

Nakamachi-dori

中町通り

Nah, setelah berkunjung ke beberapa museum di Kota Matsumoto, cobalah untuk berjalan-jalan di Nakamachi-dori yang terletak sekitar 6 menit dengan berjalan kaki dari Stasiun Matsumoto. Kota Matsumoto yang merupakan kota benteng bersejarah berusia 400 tahun ini dulu sangat makmur dengan bisnis usaha kimono, sake, dan barang-barang lainnya. Di sini, Anda dapat menemukan rumah berdinding namako yang dibuat agar tahan api dengan melapisi dinding lumpur dengan plester stuko. Hal ini merupakan bentuk antisipasi karena seringnya terjadi kebakaran. Bahkan hingga saat ini, pemandangan lanskap kotanya pun masih tetap dijaga.

Anda dapat menemukan berbagai toko-toko tradisional khas Matsumoto di Nakamachi-dori, salah satunya adalah toko camilan "Fujimura". Di toko ini Anda dapat menikmati sake manju yang dibuat dari sake shinshu lokal. Ada juga "Usuyaki Cafe mame mame", toko yang menyajikan usuyaki. Usuyuki merupakan hidangan lokal yang dibuat dari campuran tepung gandum, tepung soba, sayuran musiman, dan buah-buahan yang kemudian digoreng bersama-sama. Selain itu, terdapat toko "SANWA" di mana Anda bisa melihat pernak-pernik unik Jepang yang akan memanjakan mata.




 

Nawate-dori

なわて通り

Nawate-dori yang terletak di antara Stasiun Matsumoto dan Kastil Matsumoto adalah sebuah kawasan perbelanjaan yang menyajikan kembali suasana kota pada zaman Edo. Pada tahun 1879 dibangun Kuil Yohashira yang tujukan untuk memuja 4 Dewa di dekat Nawate-dori sehingga jalan ini menjadi sangat ramai digunakan sebagai rute ziarah ke Kuil Yohashira.

Ada hampir 40 toko yang dapat Anda kunjungi di Nawate-dori. Mulai dari toko "Rajindo" yang menjual senbei orisinal toko yang terbuat dari miso shinshu (miso kuning), "Furusato TAIYAKI" yang menjual taiyaki (kue berbentuk ikan) dengan isian pasta kacang merah yang dibuat secara tradisional, hingga butik "TOCA by lifart...." yang menjual barang-barang berkualitas tinggi yang akan membuat hari-hari Anda menjadi lebih berwarna.




5. Berkunjung ke "Former Kaichi School", Sekolah Dasar Tertua di Jepang

旧開智学校校舎

Former Kaichi School dibangun pada tahun 1876 dan saat ini menjadi bangunan sekolah dasar tertua yang tersisa di Jepang. Keistimewaan gedung sekolah ini terletak pada dekorasi atap teras pintu utamanya yang menjorok keluar sebagai tempat berhentinya kendaraan, yang berbentuk seperti atap kuil, tetapi dihiasi dengan ukiran gaya Barat.

Menara penunjuk waktu sekolah ini berupa bangunan bersisi delapan. Jika ingin melihat bangunan dengan gaya arsitektur giyofu atau gaya bangunan yang meniru arsitektur Barat pada masa itu, Anda wajib mengunjungi Former Kaichi School. Ketika masuk ke dalam, Anda juga dapat melihat meja, kursi, dan papan tulis mini yang pernah digunakan di ruang kelas untuk mencatat.

6. Menghabiskan Waktu di "Matsumoto Timepiece Museum"

松本市時計博物館

Matsumoto Timepiece Museum terletak sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Matsumoto. Di sini, Anda akan menemukan koleksi jam antik yang langka. Dari luar terlihat jam pendulum terbesar di Jepang yang menarik mata dan seakan menyambut pengunjung ketika masuk ke museum ini.

Jam yang dipajang di Matsumoto Timepiece Museum sebagaian besar disumbangkan oleh Chikazo Honda, seorang kolektor dan insinyur mesin jam. Sebagian jam lainnya juga disumbangkan ke museum oleh beberapa warga kota. Museum ini memamerkan jam yang masih dapat beroperasi sehingga ketika masuk ke museum ini Anda akan dikelilingi oleh suara arloji jam dan sinyal penunjuk waktu.

7. Berkunjung ke 2 Kuil Populer Matsumoto

Kuil Yohashira

四柱神社

Kuil Yohashira yang menghadap ke Nawate-dori pertama kali dibangun pada tahun 1879, kemudian direnovasi pada tahun 1924 setelah terjadi kebakaran. Kuil ini dibangun untuk memuja 4 Dewa. Sesuai dengan nama kuil ini, "yohashira" berarti empat 4 pilar untuk memuliakan para Dewa.

4 Dewa yang dimuliakan tersebut, yang pertama adalah Amenominakanushi no Kami yang merupakan penguasa para Dewa pencipta (Dewa yang memiliki kekuatan untuk menciptakan semua hal di dunia ini). Kemudian, Takamimusubi no Kami (Dewa penguasa alam surga) dan Kamimusubi no Kami (Dewa penguasa bumi) adalah Dewa yang menciptakan kehidupan. Selanjutnya, yang terakhir adalah Amaterasu Omikami, dikenal sebagai Dewi Matahari dan Dewa termasyhur dalam mitologi Jepang.

Di dalam kuil, ada dua pohon pinus yang tumbuh dari satu akar yang sama dan disebut dengan "Enmusubi no Matsu". Banyak pengunjung yang percaya jika datang ke sini mereka akan diberkati dengan hubungan dan cinta yang lancar. Dihiasi dengan berbagai pohon seperti pepohonan hijau dan pohon momiji membuat kuil ini menjadi tempat yang cantik untuk berfoto.

Kuil Tenjin Fukashi 

深志神社

Kuil Tenjin Fukashi yang terletak sekitar 15 menit berjalan kaki dari Stasiun Matsumoto merupakan sebuah kuil dengan makna "ambisi yang kuat". Konon ketika pada tahun 1504 Kastil Fukashi dibangun sebelum adanya Kastil Matsumoto, seorang pengikut dari klan Ogasawara, klan penguasa area yang kini merupakan Prefektur Nagano menjadikan Kuil Fukashi sebagai Dewa penjaga kastil

Pada Festival Tenjin yang diselenggarakan selama 2 hari pada tanggal 24 dan 25 Juli, dashi atau kereta hias diarak mengelilingi kota. Bagi penduduk setempat, dashi disebut juga dengan butai. Puncak perayaan festival ini adalah diaraknya butai yang memamerkan berbagai macam seni seperti boneka, ukiran, atap kereta yang dihias, dan sebagainya.

8. Menikmati Kuliner dan Bir Lokal Matsumoto

Jika berkunjung ke Matsumoto, soba shinshu (mie soba) dan oyaki (sejenis bakpao) adalah hidangan lokal yang wajib untuk dicicipi. Terdapat sejarah dibalik hidangan Matsumoto yang lebih banyak menggunakan olahan gandum dan soba. Hal ini dikarenakan Prefektur Nagano merupakan daerah pegunungan sehingga lebih mudah menanam gandum dan soba daripada beras.

信州そば

Terdapat banyak restoran soba di mana Anda dapat mencicipi soba shinshu yang harum dan berwarna hitam, seperti di Nakamashi-dori dan area di depan stasiun. Namun, ada restoran populer yang juga wajib Anda kunjungi, yaitu restoran Soba Asada Matsumoto. Restoran khusus soba dan sake Jepang ini berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Matsumoto.

Restoran akan tutup setelah menu yang disajikan terjual habis. Jika Anda ingin mencicipi soba dari restoran Soba Asada Matsumoto, cobalah untuk datang lebih awal sebelum restoran dibuka pada pukul 11.30.

Anda juga dapat mencicipi oyaki sebagai pengganti camilan di sini. Oyaki khas Nagano dibuat dengan isian sayuran musiman, pasta kacang, dan berbagai bahan lainnya. Anda dapat mencicipi oyaki di Takajoan, restoran khusus oyaki yang berjarak sekitar 14 menit berjalan kaki dari Stasiun Matsumoto. Di sini Anda dapat mencicipi 10 rasa oyaki yang berbeda dan semuanya terbuat dari adonan roti yang dibuat dari ragi serta bumbu orisinal.

山賊焼き

Selain itu, ada juga sanzokuyaki yang merupakan hidangan lokal Matsumoto lainnya yang tak kalah lezat. Hidangan ini terbuat dari potongan daging ayam yang dipotong tipis, dimarinasi ke dalam campuran kecap asin, jahe, dan bawang putih, kemudian digoreng dalam baluran tepung kentang.

Di Ippo, sebuah izakaya (bar Jepang) yang terletak 15 menit dari Stasiun Matsumoto dekat Kastil Matsumoto, Anda dapat menikmati sanzokuyaki ukuran jumbo. Hidangan ini direndam dalam sup miso yang kemudian digoreng dua kali sampai menjadi sangat renyah. Anda juga bisa mencicipi hidangan ini di beberapa restoran soba.

クラフトビール

Jika ingin mencicipi minuman beralkohol yang diproduksi di Kota Matsumoto selama perjalanan Anda, cobalah mencicipi craft beer-nya! Di Matsumoto Brewery Tap Room, tempat pembuatan bir yang terletak di Nakamachi-dori dan di Shinmai Media Garden lantai 3, Anda dapat menikmati minuman fermentasi unik yang dibuat dengan air murni dari Pegunungan Alpen Utara Jepang.

Matsumoto Brewery Tap Room menghadirkan 6 macam craft beer, termasuk Pale Ale yang fruity dan IPA (India Pale Ale) yang lebih menekankan pada tingkat kepahitannya. Bir jenis IPA merupakan bir pale ale yang dibuat dengan ekstra hop (bunga betina sebagai perasa dan penstabil rasa bir). Anda dapat menemukan craft beer ini di restoran lokal dan hotel.

9. Berjalan-jalan di Pinggiran Kota Matsumoto

Daio Wasabi Farm, Azumino

わさび農場

Jika ingin berkunjung ke perkebunan wasabi (tanaman rimpang penyedap masakan), Anda dapat pergi ke Daio Wasabi Farm di Azumino, sebuah kota yang berdekatan dengan Matsumoto. Perkebunan ini memiliki saluran air yang terbentang luas dan dipenuhi dengan tanaman wasabi. Daio Wasabi Farm ini merupakan perkebunan wasabi terbesar di Jepang yang sampai 100 tahun lalu masih berupa hutan belantara.

Anda dapat mempelajari sejarah perkebunan ini sejak pembukaan lahan hutan belantara hingga kini di Museum Peringatan 100 tahun. Ada juga area pedesaan di tepi sungai dengan rumah-rumah berkincir air yang menjadi lokasi syuting film "Dreams" karya sutradara Akira Kurosawa. Pabrik pengolahan wasabi (dibuka untuk tur dari  bulan April hingga November), dek observasi, kuil, dan perahu juga menjadikan kebun ini tempat yang sempurna untuk menikmati waktu liburan Anda.

Daerah ini tidak hanya dipenuhi dengan lokasi menarik yang sangat cocok sebagai lokasi liburan, tetapi juga berbagai kreasi makanan yang dibuat dengan wasabi dari kebun ini, seperti soft cream, kroket, dan kari. Pengunjung juga dapat mencoba membuat acar wasabi sendiri, lho! Perjalanan ke Daio Wasabi Farm dari Stasiun Matsumoto memerlukan waktu sekitar 27 menit dengan naik kereta jalur Oito ke Stasiun Hotaka, kemudian dilanjutkan naik Azumino Tour Bus atau taksi selama sekitar 10 menit.

Kamikochi

上高地

Cobalah berjalan-jalan di Kamikochi, tempat terbaik untuk melakukan trekking di Nagano. Jika ingin perjalanan Anda lebih nyaman tanpa berganti kendaraan, silakan berangkat dari terminal bus di Castle Exit Stasiun Matsumoto. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit untuk mencapai terminal bus di area pusat Kamikochi. Seluruh area Kamimochi ditetapkan sebagai monumen alam sehingga diharapkan dapat terus diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Jika ingin trekking selama sekitar 1 jam, MATCHA merekomendasikan Anda untuk mencoba berjalan-jalan di sepanjang Sungai Azusa. Selain itu, cobalah berjalan-jalan ke relief Walter Weston yang merupakan misionaris Inggris sambil memandangi keindahan Pegunungan Hotaka dengan ketinggian sekitar 3.000 meter. Selain seorang misionaris, Walter Weston juga seorang pendaki yang telah menaklukkan puncak-puncak gunung terkenal di Jepang

Anda juga dapat melihat Gunung Yake, gunung berapi aktif setinggi 2.455 meter, ketika melakukan perjalanan pulang melewati Jembatan Tashiro.

Tateyama Kurobe Alpine Route

アルペンルート

Photo by Pixta

Tateyama Alpine Kurobe Route adalah rute gunung antara Stasiun Tateyama di Prefektur Toyama dan Stasiun Ogizawa di Prefektur Nagano. Rute pegunungan ini akan membuat Anda akan terpesona dengan pemandangannya yang menakjubkan. Kendaraan pribadi tidak dapat digunakan melintasi rute ini. Jadi, sebaiknya Anda menggunakan salah satu dari 6 transportasi yang sudah disediakan di sini.

Perjalanan menuju Tateyama Alpine Kurobe Route diawali dengan naik kereta jalur Oito dari Stasiun Matsumoto ke Stasiun Shinano-Omachi selama sekitar 55 menit. Kemudian, naik bus dari Stasiun Shinano-Omachi sampai Stasiun Ogizawa selama sekitar 40 menit. Jika Anda berangkat dari Prefektur Nagano, rute akan dimulai dengan naik bus listrik tujuan Bendungan Kurobe.

Apabila Anda berencana melihat Bendungan Kurobe yang merupakan bendungan tertinggi di Jepang, pergilah ke Tateyama Murodo (ketinggian sekitar 2.450 meter) dengan kereta gantung, ropeway, atau bus troli. Di Otani yang terletak di dekat Tateyama Murodo, Anda akan melihat tembok salju setinggi 20 meter setelah tumpukan salju yang tebal di jalan dibersihkan. Dari akhir bulan April sampai awal bulan Juni Anda dapat berjalan-jalan dan menyentuh tembok salju ini sambil menikmati pemandangan yang sangat indah.

Daerah ini juga memiliki lokasi terbaik ketika musim panas hingga musim gugur tiba. Sebelum mengakhiri liburan, Anda juga dapat membuat perjalanan singkat di sini.

Norikura Plateau

乗鞍高原

Norikura Plateau terletak di selatan Pegunungan Hida atau dikenal sebagai Pegunungan Alpen Utara. Di sini musim salju lebih panjang sehingga para wisatawan dapat menikmati aktivitas ski, seluncur salju, dan kegiatan musim dingin lainnya.

スノーシュー

Di sini Anda dapat menyewa sepatu salju, yaitu sepatu khusus yang digunakan untuk memudahkan Anda berjalan di daerah yang tertutup salju. Nah, cobalah untuk menikmati pengalaman berjalan di atas salju dengan menyewa sepatu salju ini selama setengah hari!

Bagi para pengunjung yang sudah berpengalaman, Anda dapat melakukan ski powder di area backcountry sepanjang lereng gunung. Untuk pergi ke Norikura Plateau dari Stasiun Matsumoto, silakan naik kereta jalur Alpico Kotsu Kamikochi selama 30 menit menuju Stasiun Shinshimashima. Kemudian, dari Stasiun Shinshimashima naik bus sekitar 50 menit.

Desa Hakuba

白馬村

Photo by Pixta

Desa Hakuba adalah area populer untuk bermain salju yang terletak di bagian utara Pegunungan Alpen Utara. Anda dapat mencoba mengendarai snowmobile yang biasanya ditemukan di resor ski. Anda juga dapat melakukan tur di sini. Jadi, pastikan untuk memeriksanya di bagian resepsionis. Selain itu, Anda dapat mencoba kegiatan snow rafting atau semacam arung jeram di daerah gunung bersalju dengan rubber raft (rakit karet). Kegiatan ini akan membuat liburan Anda semakin seru!

Untuk mencapai Desa Hakuba, naiklah kereta jalur Oita di Stasiun Shinano-Omachi dari Stasiun Matsumoto. Kemudian, di Stasiun Shinano-Omachi transit ke kereta jurusan Minami-Otari selama 1 jam 45 menit sampai Stasiun Hakuba. Dari Stasiun Hakuba, naiklah bus antar-jemput yang menuju ke masing-masing resor ski.

Akses ke Matsumoto

Dari Stasiun Shinjuku

Untuk pergi ke Matsumoto dari Tokyo, Anda memerlukan waktu sekitar 2 jam 40 menit dengan kereta Limited Express Azusa dari Stasiun Shinjuku (tarif: 6.620 yen sekali jalan). Jika menggunakan highway bus, naiklah Alpico Kotsu atau Keio Bus. Berangkat dari Terminal Bus Shinjuku Expressway yang terletak tepat di luar pintu keluar selatan Stasiun Shinjuku, Anda akan tiba di Terminal Bus Matsumoto dalam waktu sekitar 3 jam 20 menit (tarif: 3.800 yen sekali jalan).

Dari Stasiun Tokyo

Dari Stasiun Tokyo, hanya ada 1 akses yang dapat digunakan untuk langsung menuju ke Matsumoto, yaitu dengan kereta Limited Express Azusa pada pukul 16.00, dengan lama perjalanan 3 jam (tarif mulai dari 6.620 yen sekali jalan). Anda juga dapat menggunakan jalur lain untuk pergi ke Matsumoto untuk membuat rencana perjalanan Anda lebih mudah, yaitu dengan menggunakan Hokuriku Shinkansen menuju Stasiun Nagano. Waktu yang diperlukan sekitar 1 jam 40 menit dengan tarif mulai dari 7.810 yen sekali jalan. Kemudian, dari Stasiun Nagano sampai Stasiun Matsumoto dengan kereta Wide View Limited Express Shinano selama sekitar 50 menit (tarif: 2.900 yen sekali jalan).

Yuk, Berlibur ke Matsumoto!

Tidak sedikit orang Jepang terpukau oleh daya tarik Matsumoto, mulai dari keramahan orang-orangnya, budaya, hingga sejarah yang terbentuk di Prefektur Nagano. Selain itu, terdapat banyak spot wisata menarik lainnya di pinggiran Kota Matsumoto yang dapat Anda kunjungi. Berlibur di tempat yang dikelilingi dengan alam yang asri pastinya akan membuat perjalanan Anda di Jepang semakin menyenangkan.

アルペンルート
白馬村

Written by

旅関連を中心に、いろいろなところで執筆しています。娘たちとお出かけしたい場所を探す日々。

Informasi dalam artikel ini berdasarkan pada informasi saat liputan atau penulisan. Ada kemungkinan terjadi perubahan pada konten dan biaya layanan maupun produk setelah artikel ini diterbitkan. Silakan konfirmasi pada penyedia layanan atau produk yang bersangkutan. Di dalam artikel ada kemungkinan tercantum tautan afiliasi. Harap pertimbangkan secara matang sebelum membeli atau memesan produk melalui afiliasi.