Start planning your trip
(Ready For Japan! vol.3) 8 Rekomendasi Film Jepang untuk Temani Hari di Rumah
Ingin menikmati pemandangan dan budaya Jepang saat berada di rumah? Yuk, tonton koleksi film yang MATCHA rekomendasikan di artikel ini! MATCHA pun turut menyertakan lokasi yang menjadi latar tempat dari film tersebut, lho. Penasaran apa saja? Simak selengkapnya di sini!
Film yang Dapat Membawa Anda Merasakan Suasana Jepang
Ingin jalan-jalan keluar dan traveling ke luar negeri? Sayang sekali keinginan ini harus ditunda terlebih dahulu karena sekarang dunia sedang dihadapkan dengan pandemi COVID-19. Untuk membatasi penyebaran penyakit tersebut, alangkah lebih baik jika tetap stay di rumah saja. Nah, biar tidak bosan selama masa-masa berada di rumah, menonton film merupakan opsi terbaik untuk membunuh waktu Anda. Dengan film, Anda bisa berjalan dan terbang keliling negara manapun di dunia dari rumah.
Apabila ada keinginan untuk berkunjung ke Jepang setelah wabah berakhir, cobalah untuk menonton beberapa film Jepang yang menyoroti pemandangan dan budaya Jepang sebelum ke sana. Dijamin Anda akan makin tak sabar untuk memulai petualangan Anda di Jepang nanti. Dalam Ready for Japan! vol. 3 ini, MATCHA telah mengumpulkan koleksi film Jepang yang sangat populer khusus untuk Anda. Film-film ini telah tersedia pada layanan streaming video di internet. Jadi, Anda tidak perlu khawatir kesulitan untuk mencarinya. Selain itu, MATCHA juga menyertakan lokasi yang menjadi latar tempat dari film-filmnya.
Film-film yang akan dibahas semuanya adalah film klasik dan populer sehingga mungkin saja Anda sudah pernah menontonnya. Namun, mereka semua adalah jenis film yang tidak akan membuat Anda bosan untuk menontonnya kembali. Mengapa? Setiap kali menontonnya, Anda akan memiliki pengetahuan-pengetahuan baru tentang filmnya. Yuk, periksa daftar koleksi film rekomendasi MATCHA di bawah ini! Siapa tahu ada juga yang belum Anda tonton, lho!
※: Tahun yang tercantum dalam tanda kurung setelah judul film adalah tahun debut film tersebut di Jepang.
Artikel terkait
1. Spirited Away (2001)
Sekizenkan Ryokan dari Shima Onsen Resort (Prefektur Gunma) dikatakan sebagai model untuk mata air panas yang ada di film. Photo by Pixta
“Spirited Away” adalah salah satu film anime terkemuka Jepang. Dikisahkan Chihiro adalah seorang gadis modern yang manja. Suatu hari ketika ia dan orang tuanya sedang dalam proses pindah ke tempat tinggal baru mereka, mereka secara tak sengaja masuk dan mengembara ke dunia misterius. Kedua orang tua Chihiro berubah menjadi babi. Kemudian, Chihiro harus bekerja untuk seorang wanita tua yang tamak bernama Yubaba untuk bertahan hidup.
Tempat kerja Chihiro adalah ryokan onsen, di mana 8 juta dewa (dewa dalam kepercayaan Shinto) datang dan berendam di sumber air panas. Ketika melihat adegan yang memperlihatkan kekayaan dan suasana mewah penginapan ini, Anda akan langsung berpikir ingin sekali datang berkunjung ke tempat itu.
Dogo Onsen (Prefektur Ehime). Photo by Pixta
Meskipun tidak ada pengumuman secara resmi terkait resor pemandian air panas yang dipakai sebagai model untuk film tersebut, tampaknya ada sejumlah tempat yang menginspirasi menjadi model latar tempatnya. Salah satunya adalah Dogo Onsen di Prefektur Ehime. Onsen ini dikatakan sebagai pemandian air panas tertua di Jepang. Setelah konstruksi awal pada tahun 1894, onsen ini menjalani serangkaian penambahan dan renovasi sejak saat itu.
Tempat lain yang menjadi model latar tempatnya adalah Sekizenkan Ryokan dari Shima Onsen Resort di Prefektur Gunma. Ryokan ini memiliki jembatan dengan pagar merah, yang mengingatkan akan bangunan tempat kerja Chihiro. Sekizenkan dibangun pada tahun 1691 dan dikatakan sebagai penginapan sumber air panas dengan bangunan kayu tertua yang pernah ada. Selain itu, pada laman situs resmi Studio Ghibli, disebutkan bahwa Museum Arsitektur Terbuka Edo-Tokyo di Tokyo adalah tempat yang dijadikan inspirasi model latar tempat pada film tersebut.
2. From Up on Poppy Hill (2011)
Bekas kediaman keluarga Yagishita di Yokohama dikatakan sebagai model dari rumah karakter utama pada film. Photo by Pixta
“From Up on Poppy Hill” adalah salah satu film Ghibli yang berbeda dari biasanya karena nama tempat yang menjadi latar tempat juga latar waktu dimunculkan secara spesifik dalam film.
Latar belakang film ini adalah Yokohama pada tahun 1963. Tahun tersebut merupakan tahun sebelum Olimpiade Tokyo dilaksanakan. Saat itu, Jepang akan mengoperasikan Tokaido Shinkansen Line dan upaya ledakan konstruksi tengah berlangsung. Periode tersebut disebut-sebut sebagai “periode pertumbuhan ekonomi cepat” di Jepang.
Film ini menggambarkan titik balik dalam sejarah Jepang tersebut. Dikisahkan di suatu sekolah menengah atas di Kota Yokohama, ada rencana untuk menghancurkan klub budaya sekolah tersebut yang sudah ketinggalan zaman, yang bernama “Karucheratan” (Latin Quarter of Paris). Inti cerita film ini berkisar pada perjuangan murid-murid untuk menghentikan pembongkaran ini agar tidak terjadi.
Sekolah menengah atas dan peristiwa yang ada di film ini tidak didasarkan pada kisah nyata. Namun, suasana kota pelabuhan dan atmosfer budaya dari klub Karucheratan tersebut akan membuat para penonton bernostalgia.
Taman Yamashita dan Hikawa Maru. Photo by Pixta
Dalam paruh kedua film, ada adegan di mana karakter utama Kazama dan Umi berjalan bersama di samping laut. Nah, latar tempat adegan itu adalah Taman Yamashita di Yokohama. Kapal besar yang berlabuh di pelabuhan adalah Hikawa Maru, yang merupakan landmark Yokohama. Jika berkunjung dan berjalan-jalan di area ini, Anda akan merasa seperti terbawa masuk ke dalam filmnya.
Kalau tidak salah, di film ada adegan yang menampilkan pegawai kantor sedang mengobrol di daerah Shinbashi Tokyo. Salah satu dari mereka berkomentar, “Kalau bicara tentang anpan (roti isi kacang merah), Kimuraya-lah tempatnya!” Nah, di sini mereka mengacu pada toko roti Kimuraya yang telah lama berdiri di Ginza.
3. Our Little Sister (2015)
Stasiun Gokurakuji, lingkungan kota tempat keempat saudari itu tinggal. Photo by Pixta
Sama seperti “From Up on Poppy Hill”, film ”Our Little Sister” akan membawa para penonton merasakan kehadiran lautan. Latar tempat untuk film ini berpusat di sekitar rumah tradisional Jepang di Kamakura, sebuah kota yang dekat dengan laut. Ini adalah kisah tentang tiga bersaudara perempuan dan seorang saudari tiri mereka yang memutuskan untuk hidup bersama dan memperdalam ikatan mereka. Film ini juga menampilkan pemandangan Kamakura yang hijau subur, Enoden (Enoshima Electric Railway), dan tempat-tempat wisata di Kamakura, seperti Enoshima. Ini akan membuat Anda ingin berjalan-jalan santai di Kamakura.
Taman Ashitaka (Prefektur Shizuoka). Photo by Pixta
Adegan di mana saudari termuda, Suzu, mengendarai sepeda tandem bersama salah satu saudarinya menyusuri jalan yang dipenuhi pohon sakura yang mekar penuh, merupakan pemandangan yang indah dan berkesan. Namun, lokasi latar tempat itu bukan berada di Kamakura, melainkan Taman Ashitaka di Kota Numazu, Prefektur Shizuoka.
Artikel terkait
4. Tampopo (1985)
Foto dari artikel ”30 Kedai Ramen Super Enak di Tokyo!”.
“Tampopo” adalah film karya Juzo Itami, seorang sutradara yang aktif pada 1980-an dan 1990-an.
Dikisahkan seorang supir truk diminta untuk membantu menyelamatkan toko ramen yang tak dapat dijual karena peristiwa yang tak terduga. Film ini merupakan film komedi yang menggambarkan pergulatan antara sang supir truk dan wanita pemilik toko ramen untuk membangun kembali bisnisnya. Film ini ditaburi dengan episode-episode pendek yang tak ada hubungannya dengan cerita utama, tetapi semuanya berkaitan dengan “makanan”. Jadi, yang menarik perhatian penonton dari film ini bukanlah lokasi latar tempat film, melainkan makanan yang muncul pada filmnya.
Photo by Pixta
Hidangan ramen yang coba dipelajari oleh karakter utama berulang kali adalah shoyu ramen (ramen kecap asin). Hidangan mi tersebut populer di Tokyo dan merupakan hidangan sederhana dan jenis ramen yang paling umum. Namun, kesederhanaan itulah yang memiliki makna cukup dalam seperti yang tergambarkan dalam film.
Menjelang film dimulai, ada sebuah adegan di mana seorang pria yang lebih tua berbicara dengan serius kepada seorang pria muda tentang cara makan ramen. Mungkin pembaca MATCHA masih ada yang tidak tahu cara memesan saat pertama kali pergi ke kedai ramen atau jenis ramen apa saja yang ada. Bila demikian, Anda bisa mempelajari atau menemukan hal baru terkait ramen dari adegan tersebut, lho.
5. Your Name/Kimi no Na Wa (2016)
Tangga di Kuil Suga, Yotsuya, Tokyo. Photo by Pixta
“Kimi no Na Wa” atau “Your Name” adalah anime yang dirilis pada 2016 dan kemudian menjadi fenomena sosial.
Mitsuha adalah seorang siswi sekolah menengah atas di sebuah kota kecil yang terletak di pegunungan jauh dari pusat kota. Suatu hari dia bermimpi hidup sebagai anak laki-laki yang tinggal di Tokyo. Di sisi lain, Taki, seorang siswa sekolah menengah atas di Tokyo, bermimpi menjadi gadis sekolah menengah di pedesaan yang tidak pernah ia kunjungi sebelumnya. Mereka berdua mengalami mimpi yang berulang, meski mereka tidak kenal satu sama lain. Kemudian, mereka pun sadar, “Apakah tubuh kami tertukar?”
Stasiun Hida Furukawa. Foto dari artikel “Menikmati Wisata dalam Film “Kimi no Na Wa” di Hida Furukawa, Gifu”.
Hida di Prefektur Gifu adalah model latar tempat dari kota tempat tinggal karakter utama perempuan, Mitsuha. Kota ini menjadi tempat yang wajib dikunjungi penggemar anime ini. Banyak penggemar yang terus datang mengunjunginya. Di Tokyo, tempat tinggal karakter utama laki-laki, Taki, merupakan penggambaran realistis dari daerah Shinjuku. Tangga di Kuil Suga di Yotsuya, Tokyo, digunakan sebagai latar tempat salah satu adegan utama film ini. Anda dapat menemukannya di kehidupan nyata yang persis seperti adegan pada film tersebut. Jadi, jika Anda penggemar film “Kimi no Na Wa”, jangan lewatkan untuk mengunjungi tempat ini, ya!
Artikel terkait
6. Jiro Dreams of Sushi (2011)
Foto merupakan contoh dari sushi. Photo by Pixta
Jika datang ke Jepang, Anda perlu mencoba makan sushi di restoran sushi kelas atas setidaknya sekali. Salah satu restoran sushi terbaik adalah Sukibayashi Jiro yang terletak di daerah Ginza, Tokyo. Tempat ini dianggap sebagai salah satu restoran sushi top Jepang. Bahkan Presiden Amerika Barack Obama pernah singgah untuk makan malam pada tahun 2014.
”Jiro Dreams of Sushi” adalah film dokumenter dari pemilik restoran sushi tersebut, yaitu Jiro Ono, yang telah memenangkan 3 bintang Michelin selama 12 tahun berturut-turut. Jiro dan pembuat sushi lainnya digambarkan dengan cermat sebagai sosok yang selalu bekerja dengan profesionalisme tinggi pada rutinitas kerja hariannya. Jika Anda pergi makan sushi setelah menonton film ini, rasanya pasti akan jadi lebih enak, lho!
7. Paprika (2006)
Lanskap kota Tokyo yang digambar pada film “Paprika. Photo by Pixta
Film anime ”Paprika” bergerak bebas antara dunia mimpi dan dunia nyata.
Atsuko Chiba, karakter utama film ini, bekerja di pusat penelitian psikiatri dan memiliki pribadi ganda yang bekerja sebagai psikoterapis. “Paprika” adalah nama dari alter-egonya. Ia dan rekan kerjanya, Dr. Tokita, mengembangkan jenis perangkat untuk berbagi mimpi yang disebut “DC-Mini”. Namun, suatu hari DC-Mini dicuri dan disalahgunakan. Akhirnya, mimpi mulai mempengaruhi dunia nyata dan pertempuran sengit antara mimpi dengan kenyataan pun dimulai.
Aksesoris ala Jepang yang muncul dalam “Paprika”.
Sepanjang film berbagai objek muncul dalam mimpi penuh warna ini. Seolah-olah berserakan seperti kotak mainan yang terbalik. Anda dapat melihat boneka Jepang, daruma, torii, tujuh dewa keberuntungan, dan manekineko. Film ini juga turut menampilkan gadis-gadis sekolah menengah dan pemilihan umum di Jepang. Berkat sentuhan terperinci dari sutradara film Satoshi Kon, gambar-gambar khas Jepang bercampur dengan sendirinya melalui dunia mimpi ini.
Musik spektakulernya diciptakan oleh musisi Susumu Hirasawa yang sangat cocok untuk film ini. Akibatnya para penonton pun akan tertarik ke dunia mimpi. Di bawah ilusi di mana batas antara fantasi dan kenyataan menjadi kabur, penonton akan mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya mereka lihat. Ajaib dan aneh, ini adalah karya yang mendalam yang akan membuat Anda ketagihan untuk menontonnya.
8. Tokyo Story (1953)
Pemandangan kota Onomichi. Photo by Pixta
“Tokyo Story” adalah sebuah maha karya dari seorang sutradara film terkenal di Jepang, Yasujiro Ozu.
Pasangan lansia yang tinggal di Onomichi, Prefektur Hiroshima, melakukan perjalanan ke Tokyo untuk menemui anak-anak mereka yang tinggal di sana. Anak-anak yang sekarang telah memiliki keluarga sendiri, awalnya menyambut baik orang tua mereka. Tetapi, seiring berjalannya waktu, mereka mulai melihat kunjungan orang tua tersebut sebagai gangguan dan beban. Orang tua mereka pun segera menyadari dan memutuskan untuk mempersingkat perjalanan mereka dan kembali ke rumah mereka lebih awal.
Film ini merupakan sebuah maha karya yang dengan hati-hati menggambarkan pergerakan perasaan dan suasana hati para karakter yang akan mengguncang hati para penonton.
The Yasujiro Ozu Memorial House (Mugeiso) di Prefektur Nagano. Ini merupakan vila tempat Ozu menulis skenario film. Photo by Pixta
Yasujiro Ozu terkenal sebagai sutradara yang sangat memerhatikan detail. Misalnya, ia ingin piring, air yang berada dalam gelas, dan benda-benda lain di meja dapur memiliki tinggi yang sama. Ia benar-benar sangat mengutamakan detail, meskipun sebagian besar penonton tidak menyadarinya.
Setiap adegan yang dibuat membutuhkan banyak waktu karena ia sangat perfeksionis. Bahkan ada salah satu anekdot terkenal yang menggambarkan Ozu. Pada anekdot tersebut, diceritakan jika akhirnya Ozu menyetujui sebuah adegan, sang aktor pun akan meninggalkan uap panas di zabuton (bantal duduk) saking leganya.
Mari Nonton Film Jepang di Rumah!
Kali ini, MATCHA telah memperkenalkan sebagian kecil dari film yang akan memberi Anda impresi terkait Jepang. Silakan tonton film tersebut dan tingkatkan minat Anda sebelum berkunjung ke sini.
Artikel terkait
Main image by Pixta
MATCHA Editer.