10 Hal Seru yang Wajib Dicoba di Fukushima!

Layanan ini termasuk iklan berbayar.
article thumbnail image

Onsen, kastil indah, jalanan kuno yang menawan, pemandangan alam yang berubah-ubah seiring datangnya musim, dan juga kuliner lezat. Semua pesona Jepang itu bisa ditemukan di Fukushima. Ingin tahu lebih banyak? Baca artikel ini!

Tanggal terbit :

Fukushima yang Penuh Pesona Jepang!

Fukushima adalah sebuah wilayah yang dipenuhi dengan suasana khas Jepang.

Berbagai hal menarik bisa ditemukan di sini. Jalanan yang dipenuhi bangunan kuno, kastil yang berdiri megah, alam indah yang jadi spot foto pemandangan menakjubkan, onsen bersejarah, kuliner lokal yang unik, dan masih banyak lagi.

Tidak berlebihan bila mengatakan bahwa segala hal yang ingin Anda lakukan di Jepang bisa ditemukan di Fukushima. Pada artikel ini MATCHA akan memperkenalkan 10 hal seru yang pasti ingin Anda lakukan saat berlibur ke Fukushima!

Daftar Isi:

福島

Sumber foto: Asosiasi Pariwisata Prefektur Fukushima

Hijau zamrud, biru kobalt, biru pastel, dan lain-lain. Sesuai dengan arti namanya, Danau Goshiki-numa adalah tempat yang menyajikan danau-danau dengan 5 warna berbeda.

20 hingga 30 danau kecil yang ada di sini secara umum disebut sebagai Goshiki-numa. Di sini Anda juga bisa menikmati sensasi berperahu dengan suasana misterius di atas Danau Bishamon yang merupakan danau terbesar di area ini.

福島

Sumber foto: Asosiasi Pariwisata Prefektur Fukushima

Secara umum, butuh waktu sekitar 70 hingga 90 menit untuk mengelilingi beberapa danau terbaiknya. Tanah di sekitar area ini juga tidak terlalu menanjak, sehingga pengunjung bisa mendaki dengan nyaman sambil menikmati rimbunnya pepohonan.

Pemandangan danau ini berubah-ubah tergantung cuaca, musim, kondisi alam, dan mineral gunung berapi yang terkandung dalam air danau. Menarik sekali, bukan?

Danau Goshiki-numa

Pintu masuk Danau Goshiki-numaGoogle Map
Akses: Dari Stasiun JR Inawashiro, naik bus Bandai Toto selama 40 menit (770 yen), lalu turun di pintu masuk Danau Goshiki-numa, kemudian berjalan kaki sedikit hingga mencapai danau.
Situs resmi: https://www.urabandai-inf.com/?page_id=25649 (bahasa Inggris)

2. Aizuwakamatsu: Berjalan-jalan di Kastil Bersalju dan Jalanan Retro!

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Kastil Tsuruga dikenal sebagai satu-satunya kastil di Jepang yang menggunakan genting berwarna merah untuk atapnya.

Pada akhir zaman Edo di tahun 1868, tempat ini juga menjadi lokasi Perang Boshin, yaitu perang yang terjadi antara orang-orang yang ingin melindungi Edo bakufu (※1) dan orang-orang yang ingin menghancurkannya.

※1: Edo bakufu.... Bentuk pemerintahan di zaman Edo saat klan Tokugawa berkuasa. Dipelopori oleh shogun pertama, Ieyasu Tokugawa, sistem ini terus berlangsung selama 15 generasi hingga Yoshinobu Tokugawa mengembalikan kekuasaan pada Kaisar Meiji.

福島

Sumber foto: Biro Pariwisata Aizuwakamatsu

Hal yang wajib dilihat di sini adalah pemandangan Kastil Tsuruga yang diselimuti salju. Dari pertengahan Januari hingga Maret, salju turun dengan dengan lebatnya sehingga memunculkan pemandangan kastil bersalju yang bahkan jarang terlihat di Jepang.

Rupanya warna unik genting kastil ini juga ada hubungannya dengan cuaca dingin.

Konon, genting hitam seperti kastil-kastil Jepang pada umumnya cenderung lebih menyerap salju dan air sehingga lebih mudah rusak. Sebaliknya, genting merah yang mengandung unsur besi lebih kuat sehingga cocok untuk digunakan pada atap kastil ini.

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Kastil Tsuruga berdiri di wilayah Aizuwakamatsu yang terkenal akan bangunan retronya. Bangunan-bangunan kuno ini paling banyak terlihat di jalan Nanokamachi-dori dan Noguchi Hideyo Seishun-dori (※2).

Tidak hanya jalan-jalan, di sini Anda juga bisa beristirahat di kafe hasil renovasi rumah kuno, mengamati tempat pembuatan sake, dan masih banyak lagi.

※2: Hideyo Noguchi.... Dokter sekaligus bakteriologis. Luka bakar besar yang dideritanya saat kecil membulatkan tekadnya untuk melangkah ke jalan kedokteran dan aktif secara global. Beliau juga pernah menjadi kandidat penerima penghargaan Nobel. Pada masa sekarang, wajahnya bisa ditemukan dalam lembaran 1.000 yen. Beliau menghabiskan masa remajanya di Aizuwakamatsu.

Kastil Tsuruga

Kastil Tsuruga: Google Map
Akses: Naik bus Machinaka Shuyu selama 20 menit dari Stasiun JR Aizuwakamatsu (210 yen), lalu turun di halte Tsurugajo Iriguchi.
Situs resmi: http://www.tsurugajo.com/language/eng/ (bahasa Inggris)

3. Minamisoma: Melihat Festival Mengejar Kuda Liar yang Menegangkan!

福島

Sumber foto: Kota Minamisoma

Para pria yang mengenakan kacchu (※3) menunggangi kuda untuk beradu kecepatan. Suasana yang tegang itu bisa ditemukan dalam sebuah festival yang disebut Soma Nomaoi (mengejar kuda liar Soma).

Konon festival ini sudah dilakukan sejak lebih dari 1.000 tahun lalu, lho!

Festival unik ini diawali oleh komandan militer zaman Heian, yaitu Taira-no-Masakado. Awalnya kegiatan ini berfungsi sebagai latihan militer dengan cara menangkap kuda yang sengaja dilepas di padang rumput. Hal ini juga diimplikasikan sebagai ritual religius untuk mempersembahkan kuda yang tertangkap kepada dewa.

※3: Kacchu.... Baju perang yang dikenakan samurai.

福島

Sumber foto: Kota Minamisoma

Soma Nomaoi diadakan selama 3 hari pada akhir bulan Juli.

Pada hari pertama, dilakukan upacara keberangkatan dari kuil-kuil yang berada di Kota Soma dan Minamisoma. Setelah persiapan selesai, jenderal telah maju, dan suara horagai (※4) yang nyaring mulai terdengar, itulah saatnya untuk berangkat!

Pada hari kedua, kacchu dikenakan dan tachi (pedang panjang) pun dipasang di pinggang peserta festival. Dengan ditemani bendera kecil warisan nenek moyang yang berkibar ditiup angin, mereka pun menyusuri jalanan. Proses ini dikenal dengan sebutan "o-gyoretsu" (berbaris). Setelah itu, "kacchu keiba" (balap kuda dengan kacchu) pun dimulai. 10 pria mengencangkan pelana dan duduk di atas kuda yang berderap kencang. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pertandingan memperebutkan bendera yang jatuh dari langit, "shinki-sodatsu sen". Keduanya merupakan atraksi utama dari festival ini.

Pada hari ketiga sekaligus hari terakhir, setelah "nomagake" atau upacara menangkap kuda dengan tangan kosong untuk dipersembahkan pada dewa diadakan, festival pun berakhir. Soma Nomaoi adalah festival untuk memperlihatkan jiwa seorang samurai pada manusia modern. Bila Anda sedang berkunjung ke Jepang saat festival ini berlangsung, jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikannya, ya!

※4: Horagai.... Kerang besar dengan panjang sekitar 40 cm. Menghasilkan suara nyaring saat ditiup sehingga kerang ini digunakan sebagai sinyal perang.

Soma Nomaoi

Hibarigahara (tempat diadakannya Kacchu Keiba): Google Map
Akses: Berjalan kaki 25 menit dari Stasiun JR Haranomachi. Untuk festival hari kedua, tersedia shuttle bus gratis dari Stasiun Haranomachi.
Situs resmi: http://soma-nomaoi.jp/en/top-page/ (bahasa Inggris)
Pada tahun 2018, Soma Nomaoi telah diadakan pada tanggal 28-30 Juli. Festival ini selalu diadakan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu di akhir bulan Juli setiap tahunnya. Untuk tahun 2019 festival akan diadakan pada tanggal 27-29 Juli. Silakan cek situs resmi untuk informasi lengkap.

4. Ouchi-juku: Menikmati Negi Soba di Antara Jalanan Kuno!

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Saat berkunjung ke area Ouchi-juku, Anda akan merasa seperti kembali ke zaman Edo.

Jajaran rumah beratap jerami ini merupakan pemandangan khas jalanan Jepang kuno yang kini hanya bisa dilihat di sebagian kecil wilayah Jepang, misalnya Desa Shirakawa-go.

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Ouchi-juku yang terletak di antara Kota Aizu dan Nikko ini dikenal sebagai shukuba machi (※5). Proses konservasi kota ini dilakukan sejak dini, sehingga secara ajaib kondisi tradisional kota dapat terjaga.

Kini bangunan-bangunan kuno yang ada di sini dialih fungsikan menjadi toko oleh-oleh, kedai mi soba, dan kafe bergaya rumah kuno. Bahkan rumah-rumah kuno ini masih digunakan sebagai tempat tinggal.

※5: Shukuba machi.... Kota peristirahatan para pengelana yang terletak di jalan antara 2 kota besar pada zaman Edo.

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Kuliner yang terkenal dari Ouchi-juku adalah negi soba (mi soba dengan bawang perei). Sebatang bawang perei utuh diletakkan begitu saja di mangkuk mi. Menarik sekali!

Ada banyak kedai yang menjual negi soba di Ouchi-juku. Akan tetapi, bila Anda tertarik untuk mencoba negi soba seperti foto di atas, datanglah ke Kedai Ouchi-juku Misawaya yang menjadi pelopor dari kuliner unik ini.

Suatu ketika, pemilik kedai pergi ke gunung sambil membawa bekal. Saat hendak makan, beliau baru menyadari bahwa sumpitnya tertinggal. Di tengah kebingungannya, beliau pun mencabut bawang perei dari kebun yang secara kebetulan berada di dekatnya, lalu menggunakannya sebagai alat makan. Konon kejadian itulah yang menjadi ide terciptanya negi soba ini.

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Mari makan soba lezat ini dengan bawang perei sebagai pengganti sumpit. Tidak hanya dijadikan pengganti sumpit, bawang perei ini juga bisa disantap bersama dengan soba, lho!

Hidangan lezat dengan rasa simpel yang menonjolkan kualitas bahannya ini merupakan hasil akhir dari percobaan masak yang panjang.

Ayo santap mi soba beraroma harum ini dengan kuah dashi dingin. Saat cuaca cerah, Anda juga bisa menikmatinya sambil duduk di engawa (beranda). Makan ditemani cahaya matahari yang hangat, suasananya pasti menjadi lebih santai!

Ouchi-juku

Ouchi-juku Misawaya: Google Map
Akses: Naik taksi 20 menit dari Stasiun Yunokami Onsen (Aizu Railway Aizu Line)
Situs resmi (Ouchi-juku): http://ouchi-juku.com/ (bahasa Jepang)

5. Tamura: Memasuki Gua Abukuma-do, Karya Seni Buatan Alam!

福島

Sumber foto: Shiho Kito

Gua Abukuma-do adalah tempat di mana Anda bisa merasakan misteriusnya bumi.

Gua batu kapur ini terletak di Kota Tamura yang berada di area Naka-dori. Awalnya tempat ini merupakan tambang batu kapur sebelum akhirnya area guanya ditemukan pada tahun 1969.

Pada foto di atas bisa terlihat Takine Goten, area terbesar berbentuk aula luas yang berada di dalam Gua Abukuma-do. Area dengan ketinggian 29 meter ini dipenuhi stalaktit!

福島

Sumber foto: Shiho Kito

Dibutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya agar stalaktit-stalaktit ini bisa terbentuk. Air hujan perlahan meresap ke dalam tanah, melelehkan batuan kapur, kemudian membentuknya menjadi gua. Setelah itu, kalsium karbonat mengkristal dan membentuk stalaktit.

Butuh waktu sekitar 100 tahun untuk setiap senti pertumbuhan stalaktit. Untuk menghasilkan pemandangan Gua Abukuma-do seperti sekarang, konon waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 80 juta tahun! Proses pengkristalan yang tak terbayangkan lamanya itu menghasilkan pemandangan indah seluas mata memandang.

福島

Sumber foto: Shiho Kito

Rute perjalanan melihat-lihat Abukuma-do panjangnya sekitar 600 meter. Untuk menjelajahinya kurang lebih dibutuhkan waktu sekitar 40 menit. Berjalan di rute normal memang menyenangkan, tetapi selagi di sini tak ada salahnya untuk mencoba tanken course (rute penjelajahan), bukan?

Mari sedikit mengambil risiko dan mencoba masuk ke gua sempit seperti foto di atas! Bagian dalam gua ini bersuhu 15 derajat Celsius sepanjang tahun. Rasanya sejuk di musim panas dan hangat saat musim dingin. Sungguh menarik, bukan?

Mari menjelajahi gua indah yang terbentuk dalam waktu yang sangat panjang ini!

Gua Abukuma-do

Gua Abukuma-do: Google Map
Akses: 5 menit naik taksi dari Stasiun JR Kanmata.
Situs resmi: http://abukumado.com/en/ (bahasa Inggris)

6. Kawamata: Menikmati Hidangan Kawamata Shamo, Ayam Ras Unggul dengan Rasa Mantap!

福島

Sumber foto: Shiho Kito

Daging indah yang berkilauan ini ini adalah kawamata shamo, salah satu jenis ayam ras unggul.

Ayam ini hanya dikembangbiakkan di Kota Kawamata, Prefektur Fukushima. Kini kabar tentang kelezatan ayam yang diakui sebagai produk asli Fukushima ini telah tersebar ke seluruh Jepang.

福島

Sumber foto: Shiho Kito

Kawamata terletak di lembah Gunung Abukuma, sehingga hawa musim panasnya pun lebih sejuk dan iklimnya baik. Ini benar-benar area terbaik untuk mengembangbiakkan ayam.

Umumnya, ayam akan dijual dan dikirim 40 hari setelah ia menetas. Hal ini berbeda dari kawamata shamo yang tetap tinggal dan dirawat di peternakan sampai berumur 110 hari.

Ayam-ayam ini dibiarkan bebas berkeliaran di peternakan yang luas dan diternakkan untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, daging yang dihasilkan pun lebih padat dan mengandung banyak asam amino sebagai penghasil umami (rasa gurih) sehingga kelezatan dagingnya pun semakin terasa.

Daging ayam ini juga digunakan di restoran terkenal Tokyo. Saking enaknya, ayam ini bahkan termasuk salah satu dari 5 jenis ayam produksi dalam Jepang yang terenak, lho! Rasanya kuat dan teksturnya cukup kenyal. Saat digigit, rasa umaminya pun langsung tersebar ke seluruh mulut.

福島

Sumber foto: Shiho Kito

Pada foto ini bisa terlihat Shamosuki, yaitu sukiyaki daging kawamata shamo. Hidangan lezat ini bisa ditemukan di Kedai Enya yang terletak di Kota Kawamata.

Daging ayamnya diacar dengan sake Jepang selama seminggu sehingga aromanya pun tidak terlalu amis dan dagingnya menjadi lebih empuk.

Saat dicelup ke kocokan telur, rasanya berubah menjadi lebih lembut namun tetap kaya rasa.

Di Kedai Enya Anda bisa menemukan berbagai hidangan lezat berbahan ayam, seperti soup-don dan berbagai hidangan unik lain yang menonjolkan kelezatan daging ayam kawamata shamo.

Di Kota Kawamata, ada sekitar 10 restoran lain selain Enya yang menyajikan daging kawamata shamo. Ayo kunjungi semua kedai ini untuk menemukan rasa favorit Anda!

Enya

Enya: Google Map
Akses: Naik bus JR selama 40 menit dari Stasiun JR Fukushima (960 yen) lalu turun di halte bus Kawamata Teppomachi dan berjalan kaki sekitar 1 menit.

7. Higashiyama Onsen: Merasakan Budaya Tradisional di Kota Onsen Retro

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Fukushima adalah pusat onsen terbaik Jepang. Wilayah dengan jumlah onsen lebih dari 130 buah ini merupakan wilayah dengan onsen terbanyak nomor 5 di Jepang.

Foto di atas adalah Higashiyama Onsen. Aksesnya sangat mudah, hanya 15 menit naik bus dari Stasiun Aizuwakamatsu.

Jembatan yang membentang di atas sungai dan penginapan tradisional Mukaitaki ini merupakan pemandangan khas Higashiyama Onsen.

Bangunan penginapan Mukaitaki terdaftar sebagai warisan budaya dengan suasana bersejarah yang kental. Mari kita lihat seperti apa bagian dalamnya!

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Bangunan penginapannya telah diperluas berkali-kali dan didesain untuk mengelilingi kolam yang berada di tengah. Bangunan ini terus meluas hingga ke bagian dalam, mulai dari lereng hingga menanjak ke bagian atas. Oleh karena itu, tidak heran bila bagian dalamnya terlihat seperti sebuah labirin.

Di setiap sudut bangunan dapat terlihat berbagai hasil karya dari pengrajin kayu ahli, sementara 24 kamar yang ada di sini didesain dengan tema unik yang berbeda satu sama lain.

Mulai dari perdana menteri hingga cendekiawan, berbagai tokoh terkenal pernah menginap di sini. Tidak hanya itu, Mukaitaki juga sering digunakan sebagai lokasi syuting film hingga sekarang. Bila ada kesempatan, jangan ragu untuk mencoba menginap di sini!

福島

Sumber foto: Mukaitaki

Higashiyama Onsen merupakan pemandian air panas berkualitas yang dikenal dengan sebutan ryusan onsen (pemandian sulfur). Airnya yang terasa lembut dan nyaman di kulit dijamin akan menghangatkan tubuh Anda dari dalam.

Di tempat ini terdapat lebih dari 15 penginapan dan beberapa di antaranya memfasilitasi layanan onsen tanpa menginap (Mukaitaki sendiri tidak memiliki layanan onsen tanpa menginap). Pilihlah onsen yang paling sesuai untuk Anda!

Higashiyama Onsen

Mukaitaki: Google Map
Akses: Naik bus selama 15 menit dari Halte Wakamatsu Ekimae yang berada di depan Stasiun Aizuwakamatsu (210 yen), turun di Stasiun Higashiyama Onsen, lalu berjalan kaki sedikit.
Situs resmi: https://www.mukaitaki.jp/ (bahasa Inggris)

8. Kitakata: Mencicipi Ramen Populer di Kota Gudang!

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Kitakata yang berada di sebelah utara area Aizu ini terkenal dengan banyaknya jumlah gudang yang ada. Gudang-gudang ini berfungsi untuk melindungi benda berharga milik suatu keluarga dari musibah kebakaran dan semacamnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila bangunan gudang ini dibangun dengan sangat kuat.

Bila mampir ke jalanan Kitakata, Anda pasti akan melihat banyak gudang. Hal ini terjadi karena dahulu penduduk Kitakata menganggap gudang sebagai salah satu lambang status dari seorang pria.

Menurut penduduk sekitar, bila seseorang memiliki gudang, itu artinya dia mempunyai harta yang harus dilindungi. Saat sudah memiliki gudang itulah seorang pria baru dianggap sukses.

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Gudang ini memiliki banyak kegunaan. Ada yang memakainya untuk menyimpan barang berharga, tetapi ada juga yang memanfaatkannya sebagai ruang tamu. Selain itu, tidak jarang juga gudang ini berubah fungsi menjadi toko oleh-oleh atau kafe untuk minum kopi.

Gudang-gudang itu terkumpul di jalan Fureai-dori dan Otazuki Kura-dori yang berada di sekitar Stasiun Kitakata.

福島

Sumber foto: Asosiasi Pariwisata Prefektur Fukushima

Kitakata memiliki aliran air tanah yang segar dan jernih sehingga produk-produk yang harus dibuat dari air berkualitas seperti sake Jepang, miso, dan shoyu pun bisa diproduksi di sini.

Dari air yang nikmat itu tercipta juga ramen Kitakata yang terkenal di seluruh Jepang. Keistimewaan dari ramen ini terletak pada rasa kuah berbahan dasar shoyu yang ringan.

Banyak kedai ramen yang sudah buka sejak pukul 7 pagi karena banyak pelanggan yang datang untuk menikmati kelezatan ramen ini meskipun hari masih pagi.

Ramen ini cocok dimakan untuk sarapan, setelah minum sake, saat makan siang, dan berbagai situasi lainnya. Benar-benar sebuah hidangan yang dekat di hati!

Kitakata

Fureai-dori: Google Map
Akses: 15 menit berjalan kaki dari Stasiun JR Kitakata
Situs resmi: http://www.kitakata-kanko.jp/ (bahasa Jepang, terdapat fasilitas mesin terjemahan)

9. Tadami Line: Melintasi Alam Luas dengan Kereta!

福島

Sumber foto: Prefektur Fukushima

JR Tadami Line disebut-sebut sebagai jalur kereta paling romantis di seluruh dunia. Ini adalah jalur kereta lokal yang menghubungkan Kota Aizuwakamatsu dan Prefektur Niigata.

Di antara Stasiun Aizu-Hinohara dan Stasiun Aizu-Nishikata terdapat jembatan Sungai Tadami No. 1 seperti yang terlihat pada foto di atas. Jalur kereta Tadami Line yang membelah alam dan melintas di atas Sungai Tadami ini merupakan spot pemandangan yang sangat indah.

Pemandangan indah ini bisa dilihat dari spot pengamatan yang berada di dekat area Michi-no-Eki (jaringan rest area di Jepang) cabang Ozekaido Mishima-juku.

福島

Sumber foto: Asosiasi Pariwisata Prefektur Fukushima

Tidak hanya musim dingin saja, tempat ini juga menyajikan pemandangan indah yang berganti sesuai perubahan musim, seperti warna daun oranye pada musim gugur dan warna hijau rimbun pada musim panas.

Sawah seluas mata memandang, lembah yang terbentang, dan sungai yang berkilau kehijauan. Bagaimana bila Anda mencoba perjalanan santai dikelilingi pemandangan alam Fukushima yang terus berubah-ubah ini?

Kereta yang dijadwalkan untuk perjalanan ini tidak terlalu banyak, karenanya jangan lupa untuk mengecek jadwal layanan kereta sebelum menaikinya.

Tadami Line

Stasiun Aizuwakamatsu (Stasiun awal di Tadami Line): Google Map
Situs resmi (jadwal keberangkatan): https://www.tadami-net.com/tadamiline/20160728/11099 (bahasa Jepang, terdapat fasilitas mesin terjemahan)

10. Kota Fukushima dan Sekitarnya: Mencicipi Persik Kualitas Terbaik!

福島

Sumber foto: Asosiasi Pariwisata Prefektur Fukushima

Fukushima juga terkenal sebagai tempat penghasil buah-buahan, terutama persik. Bahkan Fukushima menjadi prefektur penghasil persik terbanyak kedua di Jepang, lho!

福島

Sumber foto: Asosiasi Pariwisata Prefektur Fukushima

Perkebunan penghasil persik Fukushima terletak di antara 2 pegunungan, sehingga di musim panas hawanya terasa lebih panas.

Akan tetapi, hawa panas itu ternyata justru berguna untuk memaksimalkan rasa manis dari persik. Buah persik yang dirawat dengan air berkualitas dan tanah subur ini terasa luar biasa manis!

Selain persik, di Fukushima juga ditanam pir Jepang, apel, dan berbagai buah-buahan lainnya.

Kebun Buah Marusei dan berbagai perkebunan lain di Kota Fukushima juga menawarkan kegiatan memetik buah sendiri. Cocok sekali bagi Anda yang ingin berkunjung bersama keluarga!

Rute Rekomendasi Wisata Fukushima dalam 2 Hari 1 Malam

Selanjutnya MATCHA akan memberikan rekomendasi rute wisata keliling Fukushima. Beberapa objek wisata yang ada pada artikel ini bisa dikelilingi dalam 2 hari dan 1 malam saja!

Hari Pertama

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Pertama, mulailah dari Stasiun Aizuwakamatsu. Untuk hari pertama, mari menikmati jalanan bergaya retro di Kota Aizuwakamatsu, dilanjutkan dengan jalan-jalan ke Kastil Tsuruga. Untuk malamnya, menginaplah di Higashiyama Onsen yang berjarak 15 menit naik bus dari Stasiun Aizuwakamatsu.

Hari Kedua

福島

Sumber foto: Eri Tashiro

Pada hari kedua, berkunjunglah ke Ouchi-juku. Naiklah kereta dari Stasiun Aizuwakamatsu, lalu turun di Stasiun Yunokami Onsen. Anda bisa mencapai Ouchi-juku dengan naik taksi selama 15 menit dari stasiun.

Tergantung musim, di akhir pekan juga tersedia fasilitas bus langsung dari Stasiun Aizuwakamatsu ke Ouchi-juku.

Alternatif lainnya adalah rute mengelilingi Kitakata dan Danau Goshiki-numa. Kitakata bisa dicapai dengan naik kereta selama 15 menit dari Aizuwakamatsu. Setelah menikmati sarapan ramen di Kitakata, lanjutkanlah perjalanan ke Danau Goshiki-numa. Danau ini bisa dicapai dengan naik bus selama 65 menit dari Stasiun Kitakata.

Inilah rekomendasi rute perjalanan 2 hari 1 malam dari MATCHA. Bila Anda punya waktu selama 3 hari 2 malam, tentunya wisata ini bisa dijalani dengan lebih santai lagi!

Transportasi dari Tokyo ke Fukushima

Bila berangkat dari Tokyo ke Fukushima, Anda bisa mencapai Aizuwakamatsu dalam 2,5 hingga 3 jam.

Naiklah shinkansen (kereta cepat) dari Stasiun Tokyo hingga ke Stasiun Koriyama. Setelah itu, pindahlah ke jalur JR Ban’etsu Nishi Line lalu turunlah di Stasiun Aizuwakamatsu.

Mari Berwisata ke Fukushima!

Fukushima adalah prefektur terluas nomor 3 di Jepang. Setiap musim dan tempat yang Anda lewati di Fukushima menyajikan berbagai keindahan yang berbeda-beda.

Ciptakanlah pengalaman terbaik Anda di Fukushima!

Hasil kerja sama dengan Biro Wisata Aizuwakamatsu, Misawaya, Abukuma-do, Enya, Hideo Kasama, Mukaitaki
Disponsori oleh Kementrian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang

 

Written by

Avatar

MATCHA-PR

Tokyo, Japan

MATCHAの企業・自治体広告に関するプロモーションアカウントです。読者のみなさまに有益な情報を、楽しくお届けします。

Informasi dalam artikel ini berdasarkan pada informasi saat liputan atau penulisan. Ada kemungkinan terjadi perubahan pada konten dan biaya layanan maupun produk setelah artikel ini diterbitkan. Silakan konfirmasi pada penyedia layanan atau produk yang bersangkutan. Di dalam artikel ada kemungkinan tercantum tautan afiliasi. Harap pertimbangkan secara matang sebelum membeli atau memesan produk melalui afiliasi.