Start planning your trip
Tips Wisata Osaka Bersama Keluarga
Tips berdasarkan pengalaman penulis MATCHA wisata bersama ibunya selama 4 hari di area Osaka dan sekitarnya.
Kali ini saya dari tim MATCHA berkesempatan untuk jalan-jalan berdua bersama ibu saya di daerah Osaka dan sekitarnya. Kami berangkat di akhir November, yaitu saat musim gugur, dan menghabiskan waktu 4 hari di sana (tidak termasuk 2 hari untuk perjalanan pulang-pergi Jakarta-Osaka).
Selama berwisata dengan ibu, ada beberapa pengalaman yang sepertinya berguna untuk para calon wisatawan lain. Yuk simak selengkapnya di sini!
Kuliner yang Wajib Dicicipi di Osaka
Sudah jauh-jauh ke Jepang, pasti mau mencoba kuliner khasnya dong. Ada beberapa pilihan yang bisa dicoba.
Berbagai Macam Hidangan Mie Jepang
Kami tiba di Jepang saat musim gugur. Udara mulai dingin! Nah, di saat seperti ini ibu saya ingin makanan berkuah yang bisa menghangatkan tubuh.
Sumber foto: Panduan Lengkap Mi Soba! Cara Makan, Jenis, Harga, dan Kedai Mi Soba
Untungnya Jepang punya berbagai pilihan hidangan mi berkuah yang enak-enak. Ada ramen, soba, udon, dan lainnya. Bingung perbedaannya? Cek dulu artikel "Penjelasan Lengkap Perbedaan Ramen, Tsukemen, dan Abura Soba oleh Maniak Pelahap 5000 Mangkuk Ramen!" dan "Perbedaan Soba dan Udon Juga Cara Menikmatinya".
Khasnya Osaka: Takoyaki
Mumpung di Osaka, kami tidak lupa mencoba kuliner khas daerah ini, salah satunya takoyaki. Takoyaki sudah mainstream di Indonesia? Beda lah rasanya takoyaki asli dari Jepang. Mulai dari sensasi saus orisinal sampai teksturnya yang lumer membuatnya wajib dicoba.
Waktu itu kami mencoba takoyaki asli Osaka bersama dengan bento yang dijual di stasiun. Beli bento di stasiun jadi berasa seperti orang Jepang ya. Tampilannya cantik juga. Agak sayang untuk dimakan.
Solusi Saat Rindu Rasa Indonesia
Namanya juga jauh dari rumah, kadang ada rasa kangen. Kalau sedang ingin ganti menu dan beralih ke makanan yang lebih dekat dengan selera orang Indonesia, ada beberapa pilihan. Bisa mencari menu gaya Barat di kafe atau family restaurant seperti Saizeria, Denny's dan Gusto, atau bisa juga ke restoran masakan Cina.
Oya, bagi penggemar pedas mungkin bisa bawa sendiri saus sambal dari Indonesia. Tempat makan di Jepang tidak menyediakan saus sambal seperti di Indonesia ya.
Mengatasi Suhu Dingin dan Kulit Kering di Musim Gugur
Iklim di Jepang berbeda dengan Indonesia. Di musim gugur, suhunya mulai dingin dan udaranya bisa membuat kulit kita mudah terasa kering. Kita perlu antisipasi, apalagi demi keluarga yang kulitnya sensitif.
Kita bisa siapkan pelembap kulit dari Indonesia, tapi ada kalanya tidak mempan karena produknya bukan ditujukan untuk pemakaian di negara seperti Jepang. Nah, daripada bingung, beli saja setibanya di Jepang. Ada banyak toko obat yang menjual berbagai pilihan pelembap, dan tak jarang yang menyediakannya dengan diskon.
Sumber foto: Rekomendasi Pakaian yang Cocok dengan Cuaca Wilayah Kansai pada Bulan November dan Desember
Karena udaranya dingin dan di jalan bisa berangin, persiapkan juga pakaian yang sesuai dengan iklim. Apalagi orang tua biasanya mudah kedinginan. Lebih baik gunakan topi, syal, kaos kaki tebal supaya kepala, leher, dan kaki tetap hangat.
Artikel terkait
Cara Praktis Mondar-Mandir
Di kota-kota Jepang transportasi utamanya adalah kereta dan bus. Sebenarnya bisa-bisa saja kita beli tiket satuan di stasiun tiap mau naik kendaraan, tapi lebih oke lagi kalau sedia IC card. Ini kartu e-money yang bisa dipakai untuk alat transportasi. Ada banyak mereknya seperti Pasmo dan Suica. Yang populer di area Osaka dan sekitarnya adalah kartu Icoca, tapi sebenarnya merek mana pun bisa digunakan.
Sumber foto: Cara Naik Kereta di Jepang
Dengan IC card, kita tidak perlu repot-repot lagi beli tiket sebelum naik kereta atau bus. Cukup tapping di pintu stasiun atau di dalam bus. Kalau bepergian dengan keluarga, apalagi rombongan, ini sangat membantu dalam mempermudah perjalanan dan menghemat waktu.
Sebenarnya wisatawan mancanegara tidak perlu terlalu khawatir meski tidak bisa berbahasa Jepang. Papan petunjuk di kota-kota besar sudah tersedia dengan tulisan huruf latin atau disertai bahasa Inggris, jadi kita bisa dengan mudah menemukan spot-spot wisata yang dituju. Apalagi sekarang sudah ada aplikasi peta di handphone.
Tapi ada beberapa orang yang kurang bisa memahami petunjuk peta, seperti saya dan ibu. Untuk itu, tidak ada salahnya menyiapkan beberapa ungkapan sederhana dalam bahasa Jepang untuk bertanya ketika tersesat. MATCHA punya panduannya di sini: "14 Frasa Bahasa Jepang yang Berguna untuk Menanyakan Jalan".
Artikel terkait
Pasti Puas Mampir Ke Sini! Tempat Wisata Rekomendasi
Mumpung di Jepang, mungkin ada yang berpikir untuk mengunjungi sebanyak mungkin spot wisata di sana. Apalagi kereta dan bus di Jepang sangatlah praktis untuk bepergian ke mana-mana. Tapi butuh juga waktu untuk jalan kaki menuju tiap stasiun dan halte bus. Selain itu, spot wisatanya sendiri ada yang begitu luas sehingga butuh waktu ekstra untuk menjelajahinya. Disarankan membatasi tempat tujuan wisata supaya puas menikmati tiap spot dan tidak membuat keluarga kita lelah. Ini beberapa tempat yang membekas di kenangan saya dan ibu selama di Osaka dan bisa jadi pilihan.
Kastil Osaka
Kurang mantap ya wisata di Osaka tanpa mampir ke kastilnya. Spot yang satu ini memang jadi favorit banyak pengunjung. Kalau sudah coba datang ke sana, pasti tidak heran lagi dengan alasannya.
Kastil Osaka dikelilingi dengan area hijau yang luas. Di musim gugur, pohon-pohonnya berubah warna menjadi kuning atau merah, cantik deh pokoknya.
Di dalam kastilnya sendiri ada berbagai infografis, videografis, dan benda-benda terkait sejarah zaman Sengoku. Lalu di lantai 5 ada area observasi untuk melihat pemandangan Osaka dari puncak menara pengawas.
Sumber foto: Segala Informasi yang Wajib Anda Ketahui tentang Kastil Osaka, Simbol Kota Osaka!
Kalau ke sini disarankan untuk meluangkan waktu yang cukup supaya puas melihat-lihat dan ambil foto. Di pelataran depan kastil juga sering ada street performer yang menampilkan beragam atraksi, jadi kalau ada banyak waktu, kita bisa santai-santai sambil menikmati pertunjukan mereka. Selain itu, karena area Kastil Osaka begitu luas, pasti butuh banyak waktu untuk berjalan dari satu titik ke titik lain. Apalagi kalau berkunjung bersama orang tua, kita perlu memperhatikan supaya mereka tidak terlalu capai dan bisa beristirahat.
Oya, satu hal lagi yang perlu diperhatikan saat datang dengan orang tua. Bangunan Kastil Osaka punya lift, tapi ini hanya bisa dinaiki untuk menuju area observasi di lantai 5. Selain itu, pengunjung harus menggunakan tangga. Nah, untuk turun dari lantai 5 pun juga harus dengan tangga, karena liftnya hanya satu arah yaitu naik. Kalau orang tua mudah lelah, mungkin bisa dipertimbangkan. Apalagi tangganya agak terlalu curam untuk orang Indonesia usia 50 tahun ke atas.
Artikel terkait
Arima
Arima terletak tidak jauh dari Osaka, hanya 1 jam dengan bus. Aksesnya bagus, jadi bisa wisata ke Arima tanpa harus menginap.
Daerah Arima terkenal dengan onsen, sumber mata air panas. Ada dua jenis air, yaitu kinsen (air emas) dan ginsen (air perak). Yang paling digemari adalah kinsen dengan warnanya yang merah kecoklatan. Warna uniknya ini berasal dari kandungan zat besi yang tinggi.
Sumber foto: Yuk Menikmati 3 Tempat Berendam Terbaik Tanpa Menginap di Arima Onsen!
Di antara banyaknya pilihan onsen, kali ini saya dan ibu mencoba berendam di Goshobo, penginapan onsen tertua di Arima. Tak hanya menghilangkan rasa lelah, onsen juga punya banyak khasiat lain. Waktu itu kaki ibu sempat lecet, tapi lukanya cepat menutup setelah berendam di onsen.
Yang kurang suka berendam atau sedang berhalangan masih bisa menikmati Arima. Pemandangan di sini sangat indah, apalagi di musim gugur di mana dedaunan berubah warna menjadi merah dan kuning. Meski merupakan salah satu destinasi wisata populer, suasana Arima tidak terlalu padat. Jadi kita bisa jalan-jalan santai dan menikmati pemandangan tanpa terburu-buru atau berdesak-desakan dengan banyak orang.
Pecinta kuliner juga tidak akan kecewa. Di sini ada banyak pilihan makanan, mulai dari makanan berat hingga jajanan untuk mengganjal perut. Ada juga yang bisa dijadikan oleh-oleh. Ibu saya sangat tertarik terutama dengan sajian acar untuk dijadikan teman makan nasi. Akhirnya borong banyak untuk keluarga di Indonesia.
Artikel terkait
Yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Penginapan
Pilihan penginapan di Osaka ada banyak, hanya saja kita perlu lebih teliti memilih kalau pergi bersama keluarga, khususnya orang tua.
Sumber foto: Dari yang Terjangkau sampai yang Berkelas: Berbagai Tipe Penginapan di Jepang!
Kalau bepergian dengan keluarga yang sensitif dengan suara atau ruang privasi, sebaiknya menghindari hostel dengan ruang dormitory, guest house, dan hotel kapsul. Penginapan jenis ini biasanya menyediakan ruangan dormitory, di mana penginap berbagi ruang dengan tamu lain, termasuk berbagai kamar mandi dan toilet. Jenis penginapan seperti ini umumnya lebih cocok untuk wisatawan yang backpacker atau solo travelling.
Kali ini saya dan ibu menginap di dua tempat berbeda. Yang pertama di Senba Hostel. Lokasi penginapan ini sangat dekat dengan area perbelanjaan Shinsaibashi, jadi tidak perlu jalan jauh-jauh setelah belanja oleh-oleh banyak. Malam terakhir kami menginap di Hotel A.P karena besoknya kami harus naik pesawat paling pagi dari Bandara Internasional Osaka. Dari hotel A.P ke bandara kami hanya perlu menyeberang satu perempatan, lokasinya sangat strategis.
Kita bisa kunjungi dulu situs tempat penginapan sebelum reservasi. Sebaiknya cek juga floor map dan layout ruangan kalau ada, khususnya untuk penginapan dengan toilet dan kamar mandi di luar ruang tidur. Kalau terlalu rumit, orang tua kita bisa bingung!
Artikel terkait
Wisata Osaka Jadi Memori Berharga di Album Kenangan Keluarga
Di saat membutuhkan waktu berkualitas dengan keluarga, atau ingin memberikan hadiah spesial untuk keluarga yang sudah berjuang keras dalam keseharian, wisata ke Osaka bisa jadi pilihan yang tepat. Khususnya di musim gugur, pemandangan dan kuliner khas musim ini pasti bisa membawa senyum pada wajah keluarga Anda.
Koordinator tim bahasa Indonesia.